Program SaIG dari FPIPS untuk Pandemi COVID-19

Rabu, 15 April, ProgramsiagaCOVID-19 yang dimotori Rektor UPI saat ini telah meluncurkan sejumlah Program Bersakala Universitas. Sebagaimana akan dipaparkan lebih lanjut melalui General Meeting yang dimpin Rektor ini Dekan FPIPS telah menggulirkan program Inovasi unggulan bernama PRogram SaiG. Program SaIG dari FPIS (Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial), yaitu kegiatan pemetaan informasi data covid-19. Selain program ini FPIPS juga mengimplementasikan program penggalangan dana dan pemberian sembako untuk masyarakat yang terkena dampak covid-19. Melalui panitia dan BMT secara khusus, serta dilakukan pemotongan gaji juga dilakukan, secara beragam sesuai kesiapan dan sudah berjalan. Dijelaskan lebih lanjut oleh Wadek III FPIPS bahwa kegiatan yang sudah berjalan oleh FPPIS ini yaitu memberikan bantuan ke masyarakat dalam bentuk Sembako. Intinya membantu memberikan informasi tentang peta wilayah dampak covid-19 sampai ke tingkat kelurahan.

Wadek III menjelaskan lebih lanjut bahwa dari hasil diskusi dengan Kepala Dinas Keminfo Kota Bandung program tersebut sudah memperoleh respon baik, namun ada permintaan bahwa ada permohonan data pemetaan secara valid sampai kekeluarahan. Data tersebut diminta dalam bentuk pementaan, mengingat Kota Bandung selama ini mengeluhkan validitas data covid-19 belum diperoleh. Untuk itu maka FPIPS akan mengupayakan dari kegiatan pengabdian mahasiswa melalui SaIG sudah disiapkan oleh Pihak FPIPS.

Rencana selanjutnya pementaan informasi ini sudah akan dilakukan dengan pihak Kabupaten Bandung, mengenai program “Pemetaan informasi Covid-19”, demikian di sampaikan Dekan FPIPS UPI. Menurut Pak Lili dari FPIPS sekarang ini pihaknya telah membuat sistem mitigasi pemetaan informasi. Hasilnya sudah diperoleh informasi dari publik internal UPI sekitar 1600-san yang sudha mengisi. Pengisian ini dilakukan sesuai domisili tempat tinggalnya masing-masing apakah sudah didapat informasi yang terpapar atau tidak atau berada di zona merah atau tidak. Untuk memberikan informasi yang jelas, berikut visualisasi dari program pemetaan data covid-19 yang telah dilakukan melalui program SaiG ini.

Data yang diperoleh dari program SaiG ini sudah disharing ke pemerintah, jadi data pemetaan sivitas akademika UPI sudah bisa diketahui status daerahnya apakah sudah kena zona merah atau tidak. Untuk memperluas pemetaan maka pihak pengelola SaiG telah berkoordinasi dengan Pemda dan mereka menyambut baik untuk digunakan pada skala wilayah Jawa Barat. Jadi sambil berjalan proses input data sangat dibutuhkan. Jika sudah cukup maka datanya akan digunakan untuk pemetaan wilayah Bandung Raya yang menjadi Prioritas sebagaimana dipaparkan oleh Gubernur Jabar. Hal ini ditegaskan lebih lanjut oleh Dekan FPIPS yang memperoleh konfirmasi dari pihak Pemda Jabar apakah UPI bersedia menyediaakan tempat isolasi yang direkomendasikan oleh pemda kota Bandung? (DD, April 2020).