Pustakawan di Perbatasan Kalimantan Timur

yusuf

Laporan : Yusup Supriadi, S.Pd (Peserta SM3T Angkatan V, Penempatan Kabupaten Mahakam ULU, Kalimantan Timur)

Dunia kerja dewasa ini menuntut seseorang untuk mampu mengerjakan tugas dengan baik dan benar, karena hal tersebut akan memberikan dampak terhadap keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang ingin di capai oleh suatu instansi atau organisasi. Tujuan tersebut dapat dicapai jika penempatan suatu pekerjaan dikerjakan oleh seorang yang sesuai dengan latar pendidikan yang dimiliki. Tidak terkecuali, tenaga perpustakaan.

Kesesuaian antara latar belakang pendidikan dan pelatihan merupakan kunci keberhasilan pengelolaan perpustakaan, begitu halnya dengan pengelola perpustakaan sekolah. Perpustakaan merupakan tempat dimana tersedia berbagai macam bacaan, bahan terbitan baik yang berbentuk cetak dan noncetak (termasuk multimedia) yang diatur dengan suatu sistem tertentu untuk keperluan informasi ilmiah, popular dan umum seperti yang diungkapkan Basuki Sulistyo, 2010 dalam buku Pengantar Ilmu Perpustakaan.

Perpustakaan sekolah merupakan sarana informasi yang berada pada lingkup pendidikan formal yang dijadikan sebagai aset penunjang tujuan pembelajaran satuan pendidikan. Perpustakaan memberikan kontribusi yang sangat luar biasa bagi berkembangnya kompetensi peserta didik, baik dari segi kognitif, apektif maupun psikomotor. Perpustakaan juga memberikan kesempatan lebih kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan sesuai bakat dan minat yang dimiliki guna mempersiapkan seseorang yang mampu bersaing diera modern ini.

Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sosok yang mampu mengelola dengan penuh kedisiplinan dan tanggungjawab. Perpustakaan dikatakan hidup manakala suatu perpustakaan dikelola dengan baik dan benar. Disinilah peran pengelola perpustakaan menjadi kunci mewujudkan harapan-harapan tersebut. Jika seorang tenaga perpustakaan mampu membangkitkan perpustakaan menjadi suatu yang menarik dan diminati peserta didik, berarti dia mampu membumikan minat baca yang merupakan modalpeserta didik untuk menata kehidupannya di kemudian hari. Dengan membaca seseorang akan mampu memenuhi kebutuhan akan informasi, dengan informasi seseorang akan memiliki keahlian, dengan keahlian maka seseorang akan mampu membuat perubahan yang sangat luar biasa baik untuk dirinya maupun untuk orang lain.

Pengelola perpustakaan dewasa ini masih belum sesuai dengan harapan. Masih banyak pengelola perpustakaan sekolah yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang relevan baik melaui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan (UU RI No.43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, 2007 : 3).

Begitu halnya dengan pengelola perpustakaan yang ada di wilayah Mahakam Ulu tepatnya di Kecamatan Long Pahangai, belum memiliki latar belakang pendidikan dan pelatihan yang menunjang untuk melaksanakan pengelolaan perpustakaan. Mahakam Ulu merupakan Kabupaten di kawasan Kalimantan Timur yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat sejak tahun 2012. Kabupaten ini belum memiliki perpustakaan daerah sebagai aset kelengkapan sebuah infrastruktur penunjang kegiatan pendidikan sepanjang hayat. Mungkin dalam beberapa tahun kedepan hal tersebut akan segera terealisasi, mengingat kabupaten tersebut sedang melakukan pembangunan baik dari sisi sumber daya manusia maupun infrastruktur.

Ketidak-adaannya perpustakaan daerah yang salah satu tugas dan fungsinya adalah memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap perpustakaan-perpustakaan  yang berada di sekitar kabupaten Mahakam Ulu memberikan imbas pada tenaga perpustakaan sekolah. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah dilaksanakan alakadarnya sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki setiap tenaga pengelola. Para pengelola bertugas berdasarkan SK yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat yang diterbitkan setiap tahunnya. Dari segi honorarium para tenaga perpustakaan sudah mendapatkan haknya secara layak. Berkaitan dengan peningkatan kualifikasi yang dilaksanakan oleh pemerintah setempat baik dilaksanakan di tingkat provinsi maupun nasional belum menunjukan hasil yang optimal karena hal tersebut terkendala oleh terbatasnya keikutsertaan semua pengelola perpustakaan yang ada di sekolah untuk mengikuti pelatihan berkaitan dengan biaya serta kuota yang disediakan oleh penyelenggara.

Peserta SM3T (Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal) Program yang di bentuk oleh KEMENRISTEK DIKTI angkatan V Penempatan Kecamatan Long Pahangai Kabupaten Mahakam Ulu Kalimantan Timur yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kecamatan Long Pahangai berusaha memberikan sentuhan pendidikan untuk memberikan pembekalan kepada para pengelola perpustakaan sekolah dengan sasaran SD Negeri 1 Long Pahangai, SD Negeri 2 Long Pahangai, SMP Negeri 1 Long Pahangai dan SMA Negeri 1 Long Pahangai. Kegiatan ini memiliki harapan bagaimana caranya membentuk sosok tenaga pustakawan yang handal, kreatif, inovatif serta mampu memberikan pelayanan yang prima kepada pemustaka yang membutuhkan informasi pada lingkup sekolah.

Pengelola perpustakaan yang diharapkan adalah seseorang yang memiliki kompetensi dibidang kognitif/pengetahun, sikap/apektif, serta keterampilan/psikomotor. Peningkatan pada tiga ranah tersebut haruslah selalu diupayakan supaya pelaksanaan tugas pokok maupun fungsi sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan draft standar kualifikasi dan kompetensi kepala dan tenaga perpustakaan sekolah yang harus diketahui ada 6 (enam) standar kompetensi yang harus diketahui diantaranya kompetensi: Manajerial, Informasi, Kependidikan, Kepribadian, Sosial, dan Pengembangan Profesi. Dengan memiliki kompetensi ini diharapkan tenaga perpustakaan  dapat memberikan kemajuan pendidikan di sekolah. Peran perpustakaan melalui sentuhan pengelola perpustakaan yang handal dan prima akan semakin berdampak besar terhadap pencapaian tujuan pembelajaran pada satuan pendidikan. Lebih jauh adalah tercapainya tujuan dan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Semoga !!!