Ramainya Bazzar Gastronomi Indonesia di Madrid

1

Laporan DEWI TURGARINI dari Spanyol

Pada 15 Juni 2014 dilaksanakan “Bazzar Solidaritas” yang diselenggarakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Calle de Emillio Vargas di Kota Madrid.  Kegiatan ini disponsori oleh Garuda Indonesia, Hotel Melia, Hotel Etxegana, Hotel Hesperia, Hotel Sheraton, Hotel Intercontinental, Gredo San Diego, Restoran Almounia, El Corte Ingles, Airbus Defence and Space, The Garden, Hacket, Cortefiel, Sachajuan y Toppik, Crewnova, Repsol, Mastertrax. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pun mengirimkan delegasi yaitu Vita Datau Ketua Eksekutif, Dewi Turgarini (Divisi Pendidikan Formal) dari  Akademi Gastronomi Indonesia.

Acara ini menampilkan atraksi seni musik, tari, dan juga aneka bazzar makanan, minuman,  serta souvenir dan fashion etnik Indonesia.  Atraksi ini dihadiri lebih dari 1500 warganegara Indonesia di penjuru negara Spanyol dan warga Kota Madrid.  Mereka terlihat begitu menikmati indahnya atraksi seni dan aneka bazar yang ditampilkan.

Khusus menu cuisine yang disajikan pada kegiatan tersebut berjumlah Ayam Rica-Rica, Nasi Ayam Woku Belanga, Nasi Teri Kacang, Bubur Tinutuan, Mie Cakalang, Nasi Sate Ayam, Nasi Sate Kambing, Mie Ayam Pangsit, Bihun Goreng, Nasi Goreng, Pempek, Otak-Otak, Mie Goreng Seafood, Nasi Soto Ayam, Mie Baso, Soto Mie, Nasi Uduk, Asinan, Gado-Gado, Siomay.  Sedangkan menu jajanan pasar yang disajikan  adalah Tempe Mendoan, Risoles, Sosis Solo, Pastel, Onde-Onde Klappertart, lalampa, Apang Coe, Kue Cucur, Panada, Kue Ku, Kue Bugis, Dadar Gulung, Kue Lupis, Cireng, Lumpia, Lapis Surabaya, Bolu Kukus, Risoles Isi Salami, Martabak, Piscok, Bakwan Jagung, Nagasari, Lontong Mie, Ote-Ote, Comro, . Kudapan lain pun ada yaitu  Rempeyek, Keripik Tempe.  Tak lupa pula  di siang hari itu para pengunjung dimanjakan dengan dengan aneka minuman segar seperti Es Kacang Susu, Es Buah, Es Teler, Kolak Pisang, Es Cendol.  Menu yang disajikan tersebut dapat dinikmati dengan kisaran harga 1.5 hingga 5 Euro.

Pendidikan Budaya Gastronomi Budaya Patut Diterapkan Bagi Warga Spanyol

Vita Datau Ketua Eksekutif Akademi Gastronomi Indonesia di depan pengunjung memaparkan kehadiran organisasinya adalah dalam rangka upaya untuk mengenalkan, melestarikan dan mengembangkan gastronomi Indonesia di dunia khususnya di Kota Madrid. Saat ini menurutnya terdapat permasalahan pasokan bumbu masakan Indonesia sangat langka di luar negeri, sehingga dalam menghidangkan masakan Indonesia saja tantangan sangat tinggi. Hal ini pun diakui oleh chef Desy yang selama 18 tahun berjuang mengenalkan makanan Indonesia di Kota Madrid.  Kekurangan pasokan bumbu ini cukup signifikan menjadi kendala dalam mengenalkan gastronomi Indoneisa, padahal minat penikmatnya dari negara  spanyol cukup tinggi.

Selain itu terdapatnya realitas dengan dibutuhkannya anggaran yang tinggi untuk menyelenggarakan bazar seperti hari itu.  Tentunya semua itu membutuhkan perhatian dari stakeholder gastronomi di Indonesia.  Mereka ditantang untuk memberikan kontribusi solutif dalam mendukung permasalah bagi Kedutaan Besar di mancanegara dalam mendidik masyarakat di dunia khususnya di Kota Madrid tentang kekayaan budaya gastronomi Indonesia. Oleh karena itu menutrut Vita peluang itu harus diambil oleh bangsa Indonesia dengan melakukan kordinasi yang dilakukan secara efektif seluruh stakeholder terkait.

Wike Adiwoso Duta Besar  Republik Indonesia Spanyol memaparkan kepada penulis bahwa kegiatan bazzar solideratas yang diselenggarakan  olehnya sudah berlangsung selama 16 tahun.  Ia pun menyadari benar pentingnya keberadaan restoran Indonesia di mancanegara.  Namun memang terdapat tantangan dalam mendukung keberadaan restoran di Indonesia terutama dari pasokan bumbu dan strategi marketing mix yang tepat sehingga restoran tersebut dapat berlanjut keberadaannya. Selaku duta besar pun ia menyatakan bahwa untuk mengenalkan gastronomi Indonesia membutuhkan dukungan besar dari semua pihak.

Sebagai akademisi penulis memandang penting adanya kajian studi kelayakan bisnis dalam mengembangkan restoran di mancanegara secara komprehensif yang melibatkan instansi terkait. Hal ini dalam upaya menjaga agar investasi yang dilakukan tepat guna, dan ciri khas menu Indonesia tetap original  dengan didukung jaminan adanya pasokan bahan baku yang mudah dan harga yang murah dapat diperoleh pelaku usaha di mancanegara (Penulis adalah Dosen Program Studi Manajemen Industri Katering FPIPS UPI dan Kandidat Doktor Pada Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada).