Rektor UPI: Guru Besar Ciptakan Pemikiran – Pemikiran Progresif

Bandung – UPI

Pada Selasa (22/11/22) Rektor UPI kukuhkan delapan Guru Besar di Gedung Achmad Sanusi UPI. Pengukuhan ini berlangsung dalam dua sesi pengukuhan. Sesi pertama ini dilangsungkan pada hari Selasa (22/11/22) dilanjutkan sesi ke dua pada hari Rabu (23/11/22).

Pada sesi pertama, Prof. H. M. Solehuddin tetapkan empat Guru Besar UPI beserta empat pemikiran-pemikiran dari Guru Besar tersebut yaitu, Prof. Dr. Epon Ningrum, M.Pd selaku Guru Besar Ilmu Pengetahuan Geografi UPI dalam Pengukuhan Guru Besar yang diselenggarakan UPI pada Selasa (22/11/22) Epon menyatakan pemikirannya untuk memperkuat peran pendidikan geografi dalam membangun generasi literasi bencana. Literasi bencana digunakan sebagai upaya beradaptasi menghadapi bencana, baik sebelum maupun pasca bencana. “Indonesia merupakan daerah rawan bencana. maka dari itu, penting untuk menguatkan generasi literasi bencana.” Kata Epon.

Selain Epon, terdapat Prof. Dr. Dra. Berliana, M.Pd yang menyampaikan pemikirannya tentang olahraga sebagai sarana emansipasi dan inklusi sosial perempuan saat dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Gender Dalam Olahraga. Rektor UPI juga kukuhkan Prof. Dr. Drs. Mamat Ruhimat, M.Pd menjadi Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Geografi. Mamat sampaikan pemikirannya mengenai peningkatan kompetensi literasi geografis peserta didik melalui pemanfaatan teknologo 360 virtual learning stimulations. Pemikiran keempat saat pengukuhan tersebut dilengkapi oleh Prof. Dr. Drs. Raden Boyke Mulyana, M.Pd yaitu mengenai pembinaan usia muda dalam keolahragaan ditinjau dari ilmu kepelatihan olahraga.

Pada hari kedua ini, rektor UPI kukuhkan empat Guru Besar yaitu, Prof. Dr. Drs. Munawar Rahmat, M.Pd. sebagai Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Agama Islam. Munawar juga menjabarkan pemikirannya terhadap pengembangan pendidikan agama islam berbasis taswuf untuk meningkatkan religiuitas-substantif dan damai bagi mahasiswa. Pengukuhan dilanjutkan kepada Prof. Dr. Hj. Vismaia Sabariah Damaianti, M.Pd. sebagai Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Literasi. Vismaia juga meyampaikan pemikirannya yang solutif yaitu membangun masyarakat Indonesia yang literat untuk kehidupan yang cendekia. Pemikiran ketiga disampaikan oleh Prof. Dr. Drs. Asep Herry Hermawan, M.Pd. sebagai Guru Besar pada Ilmu Pengembangan Kurikulum yang mencanangkan problematika dan startegi meningkatkan literasi kurikulum satuan pendidikan. Pengukuhan terakhir diberikan kepada Prof. Dr. Drs. Dedi Koswara, M. Hum. sebagai Guru Besar bidang Ilmu Sastra dan Budaya Daerah yang memberikan pemikirannya mengenai Transformasi dari kelisanan (orality) cerita pantun sanghyang jagatrasa.

Melihat ke delapan pemikiran Guru Besar tersebut Rektor menyampaikan adanya semangat baru dalam melihat dunia pendidikan di masa depan. “Pemikiran-pemikiran tadi ini sangat baru dan membangun. Semoga dapat menjadi karya nyata untuk mewujudkan tridharma perguruan tinggi.” Ungkapnya. (Ajeng Puspa Regina, Jurnalistik 2020, kontributor Humas UPI, Ed. HN)