Rektor UPI Lepas 714 Mahasiswa UPI untuk mengikuti KKN Tematik

Bandung, UPI

Sebanyak 714 mahasiswa UPI secara resmi dilepas Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., untuk melaksanakan KKN dalam acara Pelepasan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Pendidikan Indonesia Semester Ganjil Tahun Akademik 2017/2018 Lokasi: Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung, di Auditorium LPPM UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (27/12/2017).

Dalam laporannya, Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan KKN LPPM UPI Dra. Katiah, M.Pd., menjelaskan bahwa UPI melepas 714 mahasiswa dari berbagai fakultas, mereka tersebar di 3 Kabupaten dan akan melaksanakan KKN mulai Kamis, 28 Desember 2017 hingga 31 Januari 2018.

Lebih lanjut dijelaskan,”Dilihat dari penyebarannya mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini mayoritas angkatan 2015. Tema yang diusung adalah PAUD Berbasis Revolusi Mental; Desa Wisata Berbasis Revolusi Mental; dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Berdasarkan tema tersebut, mahasiswa diharapkan melakukan inovasi revolusi mental pada PAUD, Desa Wisata, dan PKBM.”

Walaupun berbasis revolusi mental, ujarnya, mahasiswa tidak akan keluar dari fokus program, seperti penguatan tutorial PAUD, penguatan manajemen PAUD, dan penguatan pembelajaran PAUD. Demikian pula dengan Desa Wisata, akan dilakukan penguatan informasi terkait potensi desa-desa wisata,  mengembangkan jaringan kemitraan, dan mengembangkan potensi wisata desa. Sementara itu, PKBM harus menjadi PKBM percontohan binaan LPPM UPI, kita akan memberikan warna yang berbeda untuk menguatkan PKBM.

“Pembimbing yang terlibat sebanyak 17 dosen pembimbing dan tersebar di Kabupaten Garut sebanyak 11 orang, Kabupaten Bandung Barat sebanyak 5 orang, dan Kabupaten Bandung sebanyak 1 orang. Diharapkan para mahasiswa dapat menjalankan program KKN dan mengibarkan bendera UPI dengan baik,” harapnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua LPPM UPI Prof. Dr. H. Ahman, M. Pd., mengucapkan terima kasih kepada para pembimbing atas upayanya untuk membantu kelancaran pelaksanaan KKN, dan khususnya kepada para mahasiswa diharapkan dapat menurunkan ego prodi ataupun fakultas untuk dapat melakukan pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat melalui multi disiplin ilmu.

Dijelaskannya,”Kita harus sensitif dan dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat, apa yang paling urgent, sekalipun program yang kita persiapkan matang tetapi jika masyarakat menghendaki bantuan lain di luar program, maka kita upayakan untuk membantu menghadapi masalah yang dihadapi. Kehidupan para mahasiswa di lingkungan masyarakat akan dievaluasi terkait etika mahasiswa UPI untuk menghindari penilaian yang keliru. Contoh, dalam pemilihan tempat tinggal selama KKN harus disesuaikan.”

Diharapkan, setelah melakukan pengabdian mahasiswa membuat laporan KKN, dan membuat proposal PKM, karena mahasiswa dirasakan mampu untuk mebuatnya karena terlibat langsung dan lintas disiplin ilmu. KKN merupakan sarana Pendidikan untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh secara akademik, juga sebagai sarana berkonrtribusi pada masyarakat.

Hal yang sama diungkapkan pula oleh Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., dikatakannya,”KKN ini merupakan salah satu Tri Dharma perguruan Tinggi dalam upaya memberikan pengalaman nyata, bahawa bagaimana kita masyarakat kampus dapat berinteraksi dengan masyarakat luas. Karena ini mayoritas mahasiswa angkatan 2015 maka selama 3 tahun sebelumnya anda lebih banyak mengkaji bidang keilmuan di dalam kelas, nah sekarang saatnya belajar bagaimana memadukan soft skill dan hard skill untuk kemudian mengkaji permasalahan yang ada di masyarakat.”

Mengkaji masalah dalam kapasitasnya sebagai anggota masyarakat, ujarnya. Dalam mengkaji masalah tidak bisa menggunakan monodisiplin tetapi harus inter bahkan antar disiplin ilmu. Contoh, dalam PKBM tidak hanya dilihat dari kontennya saja tapi dari aspek psikologi, bisa juga sosialnya, kira-kira PKBM cocoknya jam berapa? Nah itu kajian yang tidak bisa monodisiplin, namun ada faktor lain yang saling mempengaruhi, dan nantinya anda akan dihadapkan dalam fenomena menarik. Kita harus belajar mendengar, dan harus diingat bahwa banyak perguruan tinggi yang masuk ke daerah yang sama, nah nantinya masyarakat akan menilai perilaku kita, oleh karena itu janganlah melakukan perbuatan yang menyimpang karena anda adalah duta UPI, jaga diri dan kelompok dengan baik, jagalah kearifan lokalnya, jika tidak nantinya masyarakat tidak akan mengapresiasi.

“Anda adalah wakil universitas, anda harus tahu betul, masyarakat saat ini sudah relatif memahami informasi, karena mereka sudah mengenal smartphone sekalipun kondisi kehidupannya masih belum kondusif. Setiap lingkungan masyarakat memiliki keistimewaan masing-masing, ini akan menjadi media pembelajaran bagi kita. Masyarakat sangat kagum kepada UPI, atas dasar tersebut, jagalah kekagumanya itu sehingga ekspektasi masyarakat terhadap UPI dapat tercapai,” harapnya.

Anda adalah motivator dan inspirator bagi masyarakat, tegasnya, anda harus mampu membangun optimisme, munculkan keinginan masyarakat untuk maju, ceritakan bahwa ada beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. Anda juga harus memahami 3 nilai revolusi mental, yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong. Hal ini harus dipahami karena tema yang diusung dalam program KKN kali ini berhubungan dengan revolusi mental, sehingga kita paham ketika ada masyarakat yang menanyakan. (dodiangga)