Rektor UPI Serahkan 3 SK Guru Besar

Bandung, UPI

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., didampingi pimpinan universitas, yaitu Ketua Senat Akademik; Ketua Dewan Guru Besar; Wakil Rektor; Sekretaris Universitas; Dekan FPBS, Dekan FPMIPA; Dekan FPTK; dan Kepala Biro SDM; serta Kepala Humas menyerahkan SK Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Profesor/Guru Besar kepada 3 dosen UPI, di Ruang Rapat Gedung Partere Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (17/5/2023).

Dosen yang dimaksud adalah Dr. H. Danny Meirawan, M.Pd., Dosen Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), Dr. Yulianeta, M.Pd., Dosen Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) dan Dr. Dedi Rohendi, M.T., Dosen Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK).

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UPI Prof. Solehuddin, mengatakan bahwa upaya pimpinan universitas tidak akan pernah berhenti untuk terus mendorong para doktor untuk segera mengusulkan jabatan fungsional guru besarnya. “Jadi kita fasilitasi, bukan hanya secara administrasi tapi secara konten, secara research juga betul-betul kita fasilitasi mereka supaya apa-apa yang dilakukan oleh mereka itu betul-betul bisa mempersiapkan diri menjadi seorang guru besar yang matang,” ungkap Rektor.

Kita berharap dengan keberadaan profesor ini menjadi salah satu daya tarik bagi UPI, karena dengan keberadaannya, kepakaran-kepakarannya ataupun keahlian-keahliannya yang dikembangkan di UPI bisa terekognisi dan bisa dikenali oleh masyarakat luas. Dengan demikian, banyak masyarakat yang ingin belajar di UPI untuk menguasai bidang tertentu ataupun ilmu tertentu. Kalau kita punya Guru Besarnya, punya profesornya, semua akan bisa terfasilitasi.

Dikatakan Rektor,”Baik di kalangan nasional maupun internasional, UPI sudah cukup terekognisi. Contohnya seperti Prof. Dr. Yulianeta, M.Pd.. dalam waktu dekat akan memberikan semacam perkuliahan di Jepang dan Korea. Itu artinya ada rekognisi secara internasional.”

Dalam kesempatan tersebut, jumlah guru Besar di UPI menagakami fluktuasi. Diungkapkannya,”Memang itu sesuatu yang alamiah, walaupun kita berupaya untuk terus menambah tapi kan faktanya selalu ada juga yang berkurang, dalam arti mungkin ada yang pensiun, atau ada yang meninggal.”

Kemarin, ujarnya lagi, Prof. Dr. H. Didi Suherdi, M.Ed., meninggal, demikian pula dengan Prof. N. Tatat Hartati, M. Ed., Ph.D., yang masuk masa pensiun, sehingga itu sesuatu hal yang alamiah terus terjadi.

“Tapi alhamdulillah pada hari ini kita menambah lagi 4 Guru Besar, namun 1 orang berhalangan hadir untuk menerima SK-nya. Diharapkan, kehadiran profesor ini bisa menjadi satu kekuatan bagi UPI untuk mendapatkan rekognisi di bidang keilmuan dari khalayak baik secara nasional maupun secara internasional,” harapnya.

Untuk usulan menjadi guru besar, saat ini tercatat ada 41 usulan. Ini menjadi satu rekor terbesar yang diumumkan kemarin dalam satu tahun terakhir. Jadi itu artinya ada semangat yang luar biasa dari para doktor. (dodiangga)