Rektor UPI Terima Piagam Penghargaan dari Kemenko PMK RI

Jakarta, UPI

Saya kira gagasan dan komitmen dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang sangat bagus dan program-programnya yang membumi di masyarakat. Itulah yang menjadi dasar kenapa UPI dipilih menjadi yang terbaik dari yang baik. UPI berhak mendapatkan Piagam Penghargaan sebagai Peserta Dengan Program Terbaik Kuliah Kerja Nyata Tematik Revolusi Mental.

Pernyataan tersebut diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Kemenko PMK RI), usai memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi dan Penandatanganan MoU Pelaksanaan KKN-RM Tahun 2019, yang diselenggarakan oleh Kemenko PMK RI, di Hotel Harris Vertu Harmoni, Jakarta, Kamis (5/4/2019).

Harapan saya, ujarnya, UPI akan menyebarkan pengalaman yang baik ini pada kampus-kampus yang lain, sehingga dengan cara demikian masing-masing kampus akan berlomba untuk menjadi lebih baik dari yang lain.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., mengungkapkan rasa bahagianya. Dikatakan Rektor,”Pertama-tama kita ucapkan puji syukur Alhamdulillah kepada Allah swt atas prestasi yang diperoleh UPI terkait implementasi pelaksanaan KKN Tematik RM, jadi ini merupakan kerja keras kawan-kawan di LPPM, dari mulai pimpinan hingga staf LPPM. Prestasi ini juga merupakan hasil dari sikap tertib di dalam mengelola dan melaksanakan KKN Tematik RM tersebut.”

Prestasi ini merupakan sebuah hasil proses yang cukup panjang, yang dimulai dari tahun 2017, ungkapnya lagi. Tampaknya di dalam proses tersebut, tim di LPPM sudah menemukan pola dan bentuk tentang bagaimana mengimplementasikan program-program dalam KKN Tematik RM ini, program yang memiliki tujuan untuk meningkatkan integritas, etos kerja dan gotong rotong masyarakat tempat dimana dilaksanakannya program KKN ini.

“Jadi, program ini merupakan implementasi program pemerintah kaitannya dengan revolusi mental, dimana diharapkan bahwa masyarakat kita menyadari dan mau melaksanakan tentang pentingnya bagaimana membangun good governance di dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya  terutama kaitannya dengan kegiatan pemerintahan di desa-desa,” jelasnya.

KKN Tematik RM sangat menarik dan unik, imbuhnya, karena bukan hanya mencerahkan masyarakat sekitar tetapi kita sebagai pelaksana juga dicerahkan dengan implementasi program-programnya, karena kita juga belajar, belajar tentang bagaimana sebenarnya melaksanakan KKN ini sesuai dengan capaian target yang sudah ditentukan.

Ditanya soal kunci keberhasilannya, Rektor mengatakan,”Terus mau berkembang, itulah kunci keberhasilan kita, artinya bahwa tim di LPPM ini sangat adaptif terhadap perkembangan yang ada, sehingga program yang dikembangkan ini menjadi dinamis sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan. Secara bertahap kita bangun integritas, itegritas itu adalah bagaimana cara kita hidup ini dapat melaksanakan apa yang seharusnya dilaksanakan. Integritas itu adalah sebuah kejujuran, tegasnya. bukan hanya kita sosialisaikan, tetapi kita mendorong masyarakat untuk melakukannya dan mengembangkan dalam seluruh aspek kehidupan.”

Kemudian, ungkapnya lagi, kaitannya dengan etos kerja, bagaimana kita bekerja itu menjadi suatu kebutuhan bukan berdasarkan perintah orang. Jadi, di dalam bekerja itu bagaimana kita bekerja menjadi yang terbaik, dalam artian bahwa seoptimal mungkin kita itu mendayagunakan sumber daya yang dimilki untuk meraih apa yang memang itu sudah ditetapkan atau memang menjadi sesuatu yang terbaik berdasarkan standar dari kegiatan tersebut.

“Lalu, kita juga harus membangun dan membangkitkan kembali budaya gotong royong di lingkungan kita. Bahwa di dalam bekerja itu, tidak bisa suatu pekerjaan diselesaikan oleh satu bidang saja. Kita menyadari bahwa di era ini adalah era transdisipliner, sehingga memang harus terjadi kolaborasi antara satu bidang dengan bidang yang lainnya. Inilah yang kita kembangkan di kampus, harapannya hal ini bisa menumbuhkan revolusi mental di kampus,” pungkasnya. (dodiangga)