Respons Kampus Merdeka : UPI Tingkatkan Kinerja Kelembagaan

Mencermati Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Kampus Merdeka dan Kebijakan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Tentang Kerangka Pelaksanaan Pembangunan Iptek 2020-2024, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan konferensi pers yang berorientasi pada peningkatan kinerja kelembagaan sebagai implementasi strategi yang dikembangkan untuk merespon kebijakan pemerintah dalam rangka peningkatan kinerja pendidikan tinggi dan riset nasional di Indonesia (21/2/2020). Konferensi pers dihadiri oleh para redaktur media massa baik cetak maupun elektronik juga para narasumber yaitu Prof. Dr. Deni Darmawan, S.Pd., M.Si., MCE, Kepala Kantor Hubungan Masyarakat (Humas) UPI, Prof. Dr. Didin Saripudin, M.Si, Ketua Satuan Penjaminan Mutu (SPM) UPI, Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd, Peneliti UPI/Guru Besar Geografi Lingkungan FPIPS UPI dan Dr. rer.nat Asep Supriatna, M.Si, Direktur Direktorat Akademik UPI.

Sejumah program peningkatan kinerja kelembagaan telah diluncurkan oleh UPI dalam bentuk digitalisasi terhadap layanan informasi dan komunikasi UPI, pendirian program studi baru untuk merespons kebutuhan masyarakat dan tantangan dunia industri di masa depan, peningkatan capaian akreditasi internasional, komitmen terhadap pengembangan program hak belajar tiga semester di luar program studi bagi mahasiswa dan peningkatan program riset dan inovasi unggulan LPPM UPI secara berkelanjutan bagi para dosen. Untuk menunjang proses penyelenggaraan akademik yang berkualitas, UPI telah meresmikan pembangunan fasilitas gedung dan ruangan tes uji kompetensi berbasis komputer yang tersebar di lima kampus daerah di Universitas Pendidikan Indonesia yaitu kampus UPI Cibiru, Tasikmalaya, Purwakarta, Sumedang, dan Serang.

Konferensi pers dibuka oleh Kepala Kantor Hubungan Masyarakat UPI Prof. Dr. Deni Darmawan, S.Pd., M.Si., MCE. Deni, menyampaikan bahwa UPI sebagai organisasi layanan publik mengembangkan program digitalisasi terhadap layanan informasi dan komunikasi UPI sebagai strategi public relation government dan human relation goverment melalui program Layanan Terpadu UPI. Terdapat tiga program layanan dengan peringkat tertinggi layanan publik berhasil diselesaikan oleh Universitas Pendidikan Indonesia melalui program layanan terpadu Universitas Pendidikan Indonesia, yaitu: (1) Layanan informasi dalam bentuk informasi penerimaan mahasiswa baru, layanan kunjungan dalam rangka penerimaan mahasiswa baru dan layanan peningkatan kerja sama nasional dan Internasional; (2) Pengembangan akademik dalam bentuk akreditasi, kurikulum, ijazah, cuti, dan sertifikat pendidik program pendidikan profesi guru; (3) Layanan peningkatan kesejahteraan mahasiswa dalam bentuk beasiswa, penangguhan, dan perpanjangan uang kuliah tunggal.

Berikutnya Prof. Dr. Didin Saripudin, M.Si sebagai Ketua Satuan Penjaminan Mutu (SPM) UPI menyampaikan bahwa sampai Tahun 2020 ini, Universitas Pendidikan Indonesia telah mendirikan 35 program studi baru untuk merespons kebutuhan masyarakat dan tantangan dunia industri di masa depan. Tercatat, jumlah program studi baru yang sudah berdiri dari tahun 2018 sampai 2019 sebanyak 17 program studi. Sedangkan pada tahun 2020 sebanyak 18 program studi. Selain prodi baru, Universitas Pendidikan Indonesia sudah berhasil meraih peringkat akreditasi A untuk akreditasi institusi perguruan tinggi. Semua Program studi di Universitas Pendidikan Indonesia sudah terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Jumlah program studi yang sudah memiliki dan mendapatkan status akreditasi internasional sebanyak 11 program studi. Pada tahun 2020 ini. UPI akan menerima visitasi dari tim  akreditasi Internasional AQAS Jerman yang akan dilakukan di 4 Fakultas dan 16 Program Studi.

Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Dr. rer. nat Asep Supriatna, M.Si selaku Direkttur Direktorat Akademik UPI. Asep, menjelaskan bahwa UPI senantiasa komitmen terhadap pengembangan program hak belajar tiga semester di program studi bagi mahasiswa sesuai ketentuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan. Program magang ini sebenarnya sudah dikembangkan oleh UPI, hanya saja yang berbeda terkait dengan waktu dan program materi yang diambil oleh para mahasiswa. Secara filosofis program hak belajar tiga semester di luar program studi ini berfungsi menambah pengalaman dan kesiapan yang cukup bagi para lulusan untuk berinteraksi didunia kerja setelah menyelesaikan program pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia. Melalui hal tersebut, saat ini UPI sedang dalam proses pembahasan terkait dengan materi program tersebut.

Pada sesi terakhir, konferensi pers disampaikan oleh Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd sebagai Peneliti UPI sekaligus Guru Besar Geografi Lingkungan FPIPS UPI. Wanjat, menyampaikan bahwa Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masysarakat (LPPM) UPI telah meluncuran program riset dan inovasi unggulan berkelanjutan bagi para dosen. Para peneliti UPI bekerja keras untuk menyelesaikan capaian program penelitian dengan baik dari mulai laporan penelitian, publikasi dan hilirisasi hasil penelitian bagi masyarakat dan industri di Indonesia.

Konferensi pers Universitas Pendidikan Indonesia ini diselenggarakan sebagai bentuk tanggung jawab kepada publik masyarakat dalam rangka peningkatan kinerja kelembagaan dan pengembangan Universitas Pendidikan di Indonesia. Pimpinan Universitas Pendidikan Indonesia menyampakan terima kasih kepada semua media baik cetak maupun elektronik, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, serta masyarakat Indonesia (YS)