Seminar Nasional Pendidikan ISPI : Peran Ilmu Pendidikan dan Profesi Pendidik dalam Pembangunan Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) mengelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan dengan tema Peran Ilmu Pendidikan dan Profesi Pendidik dalam Pembangunan Nasional dalam rangka pelaksanaan musyawarah nasional (Munas) ISPI VIII Tahun 2022 yang diselenggarakan pada 14, 15 dan 16 Juni 2022 di Universitas Pendidikan Indonesia.

Pada kegiatan seminar pendidikan nasional ini, ISPI   membahas sejumlah topik aktual tentang pendidikan yaitu terkait dengan pembaharuan pendidikan nasional, rekonstruksi undang-undang sistem pendidikan nasional era industri 4.0 dan global community 5.0, grand disain pendidikan nasional menuju Indonesia Emas 2045, reposisi sistem penyiapan, pembinaan, dan harlindung profesi pendidik, serta isu terkini tentang pendidikan dan ilmu pendidikan serta profesi pendidik dan tenaga kependidikan.

Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A menjelaskan bahwa kegiatan seminar nasional pendidikan ini diselenggarakan dalam rangka menyebarkan ide-ide pembaharuan pendidikan nasional untuk dimajukan kepada pihak terkait khusunya tentang RUU Sisdiknas, Peta Jalan Pendidikan Nasional, dan Pembaharuan Pendidikan Nasional.

Pada kegiatan seminar pendidikan nasional ini, ISPI membahas berbagai pemikiran yang disampaikan oleh sejumlah narasumber yaitu, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Prof. Dr. Muhadjir Effendi, M.Pd, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Yaqut Cholil QoumasMenteri Agama RI, H. Syaiful Huda, Ketua Komisi X  DPR RI, Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA Ketua Dewan Pers Tahun 2019-2022 dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahu 2009-2014.

Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd, Ketua Umum Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia sekaligus Duta Besar Indonesia Republik untuk Uzbekistan, Prof. Dr. M. Solehuddin., M.Pd., MA Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Drs. Ganefri, M.Pd., Ph.D Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Dr. Waras Kamdi, M.Pd, Guru Besar Universitas Negeri Malang,  Prof. Ace Suryadi, M.Sc., Ph. D Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), serta Prof. Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., SIP., S.H., M.Si., MH Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia.

Pada kegiatan, Seminar Nasional Pendidikan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia dalam rangka Munas VIII Tahun 2022 juga menerbitkan buku yang memiliki ISBN yang diterbitkan oleh penerbit UPI Press yang berisi tentang 4 bab yang membahas pendidikan. Bab pertama  berjudul Menunaikan Janji Kemerdekaan Transformasi Pendidikan Untuk Indonesia 2045 yang ditulis oleh Waras Kamdi, Doni Koesoema A, Supriyanto, Supriyono & Jejen Musfah.

Selanjutnya bab kedua, berjudul Pokok-Pokok Pikiran Untuk Perubahan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Menuju Transformasi Pendidikan yang ditulis oleh M. Solehuddin, Ace Suryadi & Dasim Budimansyah dari Universitas Pendidikan Indonesia. Bab ketiga, berjudul tentang Telaah Peta Jalan Pendidikan Nasional yang ditulis oleh Cecep Darmawan, Abdul Azis Wahab & Ahman dari Universitas Pendidikan Indonesia. Bab keempat membahas tentang Guru dan Pendidikan Guru Masa Depan yang ditulis oleh Ganefri, M. Zaim, Ahmad Fauzan & Nofrion dari Universitas Negeri Padang.

Seminar Nasional Pendidikan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia dalam rangka Munas VIII Tahun 2022 diikuti sejumlah peserta yang akan turut hadir dalam kegiatan yaitu para pemerhati pendidikan, pimpinan, pengurus dan anggota ISPI pusat dan daerah, para Rektor LPTK, Asosiasi Fakultas dan Asosiasi Program Studi LPTK, Organisasi Pengelola Pendidikan, Dosen PTN dan PTS, Pengurus dan Anggota PGRI, serta para guru dan mahasiswa di Indonesia.

Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA : Memaknai Indonesia 2045:  Bertemunya Momentum, Kesempatan dan Modal

Seminar Nasional Pendidikan dalam rangka Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) menghadirkan narasumber Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA yang merupakan  Ketua Majelis Wali Amanat ITS. Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA menyampaikan selamat atas dan terima Kasih kepada ISPI yang telah berperan luar biasa dalam membangun dan memajukan Pendidikan Indonesia. Teruslah Berkontribusi Pemikiran yang Berdampak Besar dan Berjangka Panjang (Strategis).

Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA mengarapkan agar ISPI menjadi guru (pencerah) kehidupan dan pembelajar sejati serta menyiapkan pemikiran strategis (road map) pendidikan dan mengawalnya.  Pada seminar ini, Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA membahas bagaimana memaknai indonesia 2045:  bertemunya momentum, kesempatan dan modal. Menurutnya, kejayaan Indonesia 2045:  Bertemunya Momentum (semangat dan keyakinan 100 th), Kesempatan (perubahan geostrategis-geopolitik) dan Modal Utama (Demographic dan Digital Dividend).

Menurutnya, SDM dan Ekosistem sebagai orientasi utama Memuliakan Manusia dan Kemanusiaan serta Memaknai Pendidikan: Kemanusiaan, Keilmuan, Kebangsaan, Kealam Semestaan dan Masa Depan (Lintas: Generasi, Pemerintahan dan Space-Dimensi) Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA berharap semoga perguruan tinggi di Indonesia tidak masuk kategori dengan predikat Stunted  University. Stunted Universitu itu memilki ciri kerdil dalam berpikir (stunted in thinking), kecongkaan intelektual (intellectual arrogance), sepinya diskursus akademik (kuatnya sinistik, hoaxdan  dan gossip), miskin inovasi (akademik dan tatakelola), serta abai terhadap dinamika kehidupan bangsa dan negara serta kemanusiaan.

Semoga kita harus terus menerus belajar: pembelajar sejati, memaknai spiritualitas pendidikan serta membangun generasi philanthropist (dermawan) ditandai dengan setiap perguruan tinggi punya dana abadi (wakaf)-endowment fund untuk menjaga keberlangsungan proses pendidikan (Humas UPI)