Shaum dan Idul Fitri untuk Reformasi Individu dan Sosial yang Islami
|Panitia Ramadhan Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan kegiatan Shalat Idul Fitri di Mesjid Al-Furqon yang diikuti para pimpinan UPI, tenaga dosen, tenaga kependidikan serta para jamaah (13/5/2021). Penyelenggaraan Shalat Idul Fitri, diawali penyampaian laporan pelaksanaan kegiatan Ramadhan 1442 H oleh Ketua Panitia Ramadhan Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M.S. Sejumlah kegiatan telah berhasil diselenggarakan yaitu shalat dan ceramah tarawih, tadarus Al-Quran, peringatan Nuzullul Quran, pesantren Ramadhan, lomba kultum, lomba desain poster, pentas seni Islam, bazar, seminar ke-Islaman, pengajuan pegawai dan dosen, pengelolaan zakat, infaq dan sodaqoh. Panitia pelaksanaan Ramadhan juga telah menyelurkan paket bantuan bagi Dhuafa sebanyak 2021 paket bagi masyarakat serta lingkungan sekitar.
Kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan shalat dan ceramah Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah yang disampaikan oleh Prof. Dr. Yayan Nurbayan, M.Ag. Pada pelaksanaan ceramah Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah, Prof. Dr. H. Yayan Nurbayan, M.Ag menjelaskan penciptaan manusia dari tanah. Sesuai penjelasan Al-Quran Surat Thaha ayat 55 bahwa ‘’Dari bumi Kami menciptakan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu untuk dikuburkan dan darinya Kami akan membangkitkan kamu pada kali yang lain’’. Kesadaran asal kejadian manusia dari tanah, harus mampu mengantar manusia memahami jati dirinya. Tanah berbeda dengan api yang merupakan asal kejadian iblis. Sifat tanah stabil, tidak bergejolak seperti api. Tanah menumbuhkan, tidak membakar. Tanah dibutuhkan oleh manusia, binatang dan tumbuhan tapi api tidak dibutuhkan oleh binatang, tidak juga oleh tumbuhan. Jika demikian, manusia mestinya stabil dan konsisten, tidak bergejolak, serta selalu memberi manfaat dan menjadi andalan yang dibutuhkan oleh selainnya.
Menurut Prof. Dr. Yayan Nurbayan, M.Pd, bahwa kaum muslimin telah berupaya mengarungi bulan ujian yang sangat ketat untuk melakukan reformasi individu dalam meningkatkan keterpaduan ruhani dalam rangka memperkokoh keterikatan untuk mempertebal ketaqwaan kepada Allah SWT. Kaum muslimin telah melaksanakan ibadah shaum dengan berusaha memperbanyak amal saleh, bergumul dengan kitab suci al-Quran lebih sering dari biasanya, mengeluarkan sebagian harta kita dengan penuh keikhlasan, serta membersihkan diri kita dengan mengeluarkan zakat fitrah.
Kaum muslimin senantiasa berusaha melakukan reformasi sosial untuk menjangkau tujuan ibadah shaum dalam membentuk kepribadian seorang muslim muttaqin. Selama bulan Ramadhan, berusaha melakukan penempaan diri agar memiliki sifat-sifat seorang muslim muttaqin yang indah yaitu ma’rifat kepada Allah SWT. Pengendalian diri, kasih sayang, dizikir, serta kerinduan kepada Allah SWT. Keprihatinan terhadap sesama, mencari ilmu, sabar, zuhud, serta kesadaran akan kelemahan di hadapan Allah SWT. Kepercayaan diri, kebenaran, ketaatan, jihad, serta ibadah kepada Allah SWT
Semoga kaum muslimin senantiasa membenahi diri, melaksanakan amal kebaikan, semangat dan tekad untuk mendekatkan diri kepada Allah, Serta mempertahankan prestasi kita yang telah dicapai di bulan Ramadhan dengan menghindarkan diri dari perbuatan tercela, seperti memaki, mencaci, menghianati, dengki dan iri hati, mampu mengulurkan tangan memperhatikan fakir dan miskin.
Taqabbalallahu minna wa minkum (semoga Allah menerima ibadah kami dan ibadah anda), mari kita saling mengucap Minal ‘Aidzin wal Faidzin (semoga kita semua termasuk yang kembali kepada fitrah kesuciannya, dan semoga kita termasuk kepada orang-orang yang beruntung) (Panitia Ramadhan/Humas UPI)