Sistem Pendidikan Dalam Al-Quran

Bandung, UPI

Nabi Adam diciptakan dengan bekal ilmu pengetahuan begitu pun kita semua yang merupakan bani Adam memiliki kemampuan ilmu pengetahuan. Bedanya Nabi Adam mendapat ilmu pengetahuan langsung diajarkan oleh Allah SWT, sedangkan kita tidak diajarkan langsung oleh Allah akan tetapi kita diberikan potensi oleh Allah untuk menggali ilmu pengetahuan. Demikian disampaikan Ustadz Adi Hidayat,Lc.,M.A., pada saat Kajian Islam Ilmiah dengan tema “Sistem Pendidikan di dalam Al-Quran”, di Ruang Utama Masjid Al-Furqon Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung. Sabtu (10/2/2018).

Ustad Adi Hidayat pun mengatakan tidak ada satupun dibalik penciptaan Allah baik sikap, sifat maupun benda tanpa adanya tujuan dari Allah. Allah memberikan fungsi kepada manusia yakni membawa fungsi-fungsi kebaikan di dunia ini dan Allah memberikan bekal kepada manusia yang merupakan syarat utama yakni ilmu pengetahuan.

“Apabila ingin mengeluarkan potensi atau mencapai sesuatu maka yang pertama harus dilakukan adalah proses pembelajaran.  Saat kita sudah belajar dengan maksimal tapi hasilnya belum memuaskan bisa jadi itu karena cara kita belajar salah dan tidak menyertakan Allah disetiap prosesnya. Pada zaman nabi sistem pendidikannya adalah menggabungkan Ta’lim dan Tarbiyah tapi berhasil mengubah zaman Zahiliyah menjadi lebih baik. Prinsip pendidikan paling utama adalah kepintaran yang membawa kemaslahatan, dan apabila kepintaran tidak membawa kemaslahatan maka itu karena cara / prosesnya ada yang salah.” tambahnya.

Ustad Adi juga menyampaikan ciri orang takwa adalah tidak cukup belajar tanpa paham dengan apa yang dipelajari. kebanyakan di zaman sekarang banyak orang yang tidak paham dengan kepintarannya. Bagaimana kita bisa khusyu dalam solat kalau kita tidak paham dengan isi bacaan dalam sholat? hal ini pun menyebabkan kita memiliki sifat dan sikap yang buruk dalam kehidupan.

Dengan meningkatkan iman dan takwa dilanjut dengan memiliki kepintaran sampai paham dan menyandingkan segala pemahaman itu dengan ketaatan kepada Allah, cara agar bisa cepat mendapatkan pengetahuan.

Apabila kita ingin maslahat dalam hidup, ingin keberkahan dalam hidup dan ingin kebaikan dalam hidup maka jangan pernah kita meninggal Shalat. Shalat bukan hanya mengarahkan kita pada kebaikan tapi mempercepat kita pada pemahaman. Kita lakukan shalat, sering berinteraksi dengan Al-Qur’an maka akan ada perubahan dalam hidup kita. (Eja)