Sivitas Akademika UPI Ikuti Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Bandung, UPI

Ribuan sivitas akademika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2017 yang digelar di Lapangan Gymnasium UPI. Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., menjadi inpsektur upacara. Upacara dimulai pukul 07.30 WIB, Senin (2/10/2017).

Dalam kesempatan tersebut, Rektor mengungkapkan kenapa UPI harus melaksanakan upacara dan apa tujuannya, diungkapkannya,”Sebagai warga negara yang baik, sudah semestinya kita cinta tanah air, dan pelaksanaan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila merupakan aplikasi upaya nyata cinta tanah air.”

Tujuannya yaitu untuk memperkokoh jiwa kebangsaan sivitas akademika UPI, yang nanti berdampak pada bersatunya seluruh elemen bangsa Indonesia.

Lebih lanjut dikatakan, makna dari penyelenggaraan upacara ini bukan hanya kehadirannya saja yang sifatnya fisik tetapi sebagai momentum menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika. Indonesia sebagai negara yang Bhineka Tunggal Ika memiliki ragam bahasa dan budaya yang memang perlu ada pengikatnya yang dapat mempersatukan perbedaan tersebut (unity in diversity Indonesia), yaitu Pancasila.

“Diharapkan melalui pelaksanaan upacara ini, seluruh sivitas akademika UPI lebih disiplin dan memahami aturan yang berlaku di kampus. Disamping itu, akan semakin kokoh dan kuat jiwanya untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara dalam wujud sebagai seorang pendidik dan tenaga kependidikan dalam bekerja keseharian di unit kerjanya masing-masig, sehingga seluruh sivitas dalam bekerja menjadi semangat, termotivasi dan bersungguh-sungguh untuk menciptakan budaya akademik yang kondusif,” harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Humas UPI Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M. Si., mengatakan bahwa pelaksanaan upacara ini dilaksanakan untuk betul-betul membuktikan dan memperkokoh kembali jati diri bangsa Indonesia untuk menangkal isu-isu negatif yang mengancam keutuhan bangsa Indonesia. “Isu-isu negatif tersebut harus kita cermati dan sikapi dengan bijak, sehingga dpat diambil langkah-langkah yang dapat memperkokoh bangsa Indonesia,” tegasnya. (dodiangga)