Sri Sultan: “Raih Kembali Jati Diri Bangsa Indonesia”

andri yunardiBandung, UPI

Sri Sultan Hamengku Buwono X mengemukakan, jati diri bangsa Indonesia dapat diraih melalui bahasa dan sastra. Karya sastra tulis para pendahulu bangsa telah tersemat di dada bangsa Indonesia sebagai jati diri bangsa. Sejarah membuktikan, nilai yang berasal dari karya sastra tulis itu ternyata bisa memperkokoh, bahkan menyatukan, seluruh bangsa Indonesia.

“Karya sastra yang tertulis yang dimaksudkan adalah Bhinneka Tunggal Ika yang bersumber dari Kakawin Sutasoma buah karya Mpu Tantular; Bahasa Indonesia sebagai buah ikrar pemuda dalam Soempah Pemoeda: “Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa; Indonesia”; dan Pancasila sebagai kristalisasi budaya hasil olah pikir dan olah-ruhani Bung Karno dalam pidatonya yang terkenal Lahirnja Pantja Sila,” kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta itu dalam forum ilmiah yang diselenggarakan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni  Universitas Pendidikan Indonesia, di Gedung JICA, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Rabu (19/11/2014).andri yunardi

FPBS UPI sejak 2005 telah menyelenggarakan forum ilmiah berupa seminar dan lokakarya bahasa, sastra, seni dan pembelajarannya, yang pada tahun ini merupakan penyelenggaraannya yang ke-10. Forum Ilmiah yang digelar di auditorium FPMIPA UPI, Rabu (19/11/2014), diselenggarakan sebagai wahana dalam mengembangkan dan mendorong dihasilkannya berbagai karya inovatif oleh para akademisi, praktisi, dan pemerhati bahasa, sastra dan seni.

Acara yang dibuka Rektor UPI Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., bertemakan ”Kajian-kajian Mutakhir dalam Bahasa, Sastra, Seni dan Pembelajarannya untuk Memperkokoh Jati Diri Bangsa.” Dalam sambutannya Rektor mengajak para peserta seminar untuk menjadikan ajang ini sebagai proses penataan pendidikan kebahasaan yang berbasis keragaman budaya dengan meningkatkan toleransi demokrasi dan sikap menghargai keragaman bahasa, dan budaya khususnya di Indonesia.andri yunardi

“Saya berharap, kegiatan ini melahirkan pikiran cemerlang yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan pembelajaran di masyarakat maupun di tingkat dunia pendidikan,” katanya.

Selain Sri Sultan Hamengkubuwono X, hadir pula sebagai pemateri kunci Dr. Michael Ewing, pakar bahasa dari Melbourne University Australia, yang menyumbangkan pemikiran mutakhirnya tentang bahasa.

Pmateri utama yang ikut memberikan pengetahuan dan pengalaman berbasis riset adalah Dr. Desfina, Dr. Farid Abdullah, Dr. Nanang Ganda Prawira, Dr. Retty Isnendes, Dr. Ruswendi Permana, Dr. Tri Karyono, dan juga Dr. Usep Kuswari yang dalam hal ini merangkap sebagai ketua panitia kegiatan Forum Ilmiah ke-10 FPBS UPI. (Andri Yunardi)

andri yunardi

andri yunardi

andri yunardi