Syifaul Fuada, Dosen Sistem Telekomunikasi UPI Purwakarta Bersama Tim Raih Juara 1 Poster Ilmiah Internasional 2024

Finlandia, UPI

Syifaul Fuada, S.Pd., M.T., Dosen Program Studi S1 Sistem Telekomunikasi Kampus UPI di Purwakarta berkesempatan mengikuti kompetisi poster internasional yang diselenggarakan oleh Peeref. Kompetisi yang bertajuk “The Peeref International Poster Challenger: Summer 2024” ini diselenggarakan secara virtual, dimana peserta seluruh dunia dapat mengikutkan poster ilmiah yang sebelumnya pernah diseminarkan baik on-site maupun secara virtual untuk dikompetisikan. Peeref memberikan penghargaan untuk beberapa kategori, yaitu First Overall ($250), People’s Choice ($100), Best Postdoc ($50) dan Best Student ($50).

Peeref menyelenggarakan kegiatan menjadi dua tahap, yaitu pendaftaran atau entry data poster yang dimulai dari 16 Mei hingga 8 Juli 2024, kemudian dilanjutkan voting dari para pengunjung diseluruh dunia hingga 19 Juli 2024 untuk mendapatkan anugrah People’s choice, yaitu kategori juara berdasarkan perolehan suara terbanyak dari pengguna. Satu pemenang (first overall) dipilih dan diputuskan oleh panel expert dari Peeref. Kompetisi ini sangat kompetitif karena diikuti oleh peserta dari seluruh dunia.

Pada gelaran tersebut, Syifaul Fuada, S.Pd., M.T., mengikutkan tiga buah poster ilmiah dan satu diantaranya mencatatkan prestasi gemilang, yakni menjuarai “first overall”, tentunya ini adalah capaian yang membanggakan bagi Indonesia dikancah dunia, terutama bagi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu sendiri. Poster ilmiah yang memenangkan event ini berjudul “Machine-to-Machine (M2M) Communication Based on Visible Light Communication (VLC)” yang ditulis bersama timnya dari Institut Teknologi Bandung dan Pukyong National University Korea (Prof. Trio Adiono, Dr. Amy Hamidah Salman, Fuad Ismail, S.T., Erwin Setiawan, M.T., dan Prof. Yeon-ho Chung).

https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0261TfCsiK653EBoGvuuM4jzmZctxtfZJkbRnLt1iUgU6pzkieyuEfdUPN8R3JgXmul&id=100063998024581

Adapun secara rinci pemenangnya adalah sebagai berikut:

First overall:

Machine-to-Machine (M2M) Communication Based on Visible Light Communication (VLC): Trio Adiono, Amy Hamidah Salman, Syifaul Fuada et al. (Indonesia)

People’s choice

Towards an understanding of microstructural evolution during post deformation annealing of asymmetrically deformed nanostructured low carbon steel: Warda Bahanan, Siti Fatimah, I Putu Widiantara, Young Gun Ko (Korea Selatan)

Best Post Doc

Is the future of the human diet green? – a case of vegetarian diet in Croatia: Marko Gerić, Marijana Vučić Lovrenčić, Sandra Božićević et al. (Kroasia)

Best Student

Characterization Of Serpentine Bacteria: Biofilm Production And Heavy Metal Tolerance Mujo Hasanovic, Tatjana Vojinović, Jovana Jotanović et al. (Bosnia and Herzegovina)

Poster ilmiah berkaitan dengan laporan penelitian tentang rancang bangun sistem komunikasi yang memanfaatkan cahaya tampak, dimana aplikasinya adalah untuk akses internet.

Syifaul Fuada merupakan aktivis peneliti dibidang ini sebelum bergabung sebagai dosen di UPI. Ia banyak belajar dan menimba ilmu dari Prof. Trio Adiono, ITB, selama bekerja di Pusat Unggulan IPTEK PT (PUI-PT) Mikroelektronika. Selain memenangkan kejuaraan poster internasional ini, sebelumnya juga memenangkan kompetisi 111 Inovasi Indonesia paling prospektif tahun 2019 dengan karya di area riset serupa (https://berita.upi.edu/dosen-muda-upi-catatkan-namanya-di-buku-111-inovasi-indonesia-paling-prospektif-2019/).

Fuada mengungkapkan bahwa,”Cahaya tampak yang dipancarkan oleh lampu LED menawarkan banyak keuntungan, selain sebagai pencahayaan yang mana fungsi ini sering kita gunakan sehari-hari, juga sebagai media untuk transmisi informasi antar perangkat”.

Fuada menambahkan bahwa LED memiliki kapasitas untuk di switch secara cepat lewat pengontrol elektronis seperti perangkat Mikrokontroler sehingga memungkinkan untuk mengirimkan data digital 0 dan 1 tanpa menimbulkan efek kedip pada pencahayaannya yang dapat mengganggu mata manusia.

“Cahaya tampak memberikan keuntungan lain seperti bandwidth yang lebar, aman terhadap interferensi radio, dan menawarkan sekuritas yang cukup baik karena area cakupannya terbatas dimana Cahaya tidak dapat menembus objek padat seperti tembok yang relative sulit diretas informasinya oleh orang diluar tembok atau cakupan area komunikasi,” ujarnya menambahkan.

Cahaya dari lampu adalah merupakan komponen penting dalam aktivitas manusia sehari-hari, sehingga penerapan teknologi wireless dengan cahaya tampak berpotensi untuk dimanfaatkan oleh sebagian besar manusia dimasa mendatang baik untuk akses internet, video streaming, dan lain sebagainya, ketika standarnya sudah sangat matang dan perangkat sistem ini sudah menjamur serta murah, seperti halnya router Wi-Fi.

“Kini telah banyak perangkat komersil yang mirip seperti apa yang kami kembangkan tersebut, akan tetapi memang harganya masih belum friendly bagi masyarakat Indonesia. Maka dari itu, kami berupaya untuk masuk ke area ini,” ujar Fuada.

Syifaul Fuada kini berada di Finlandia untuk menempuh studi doktoralnya sehingga peran di UPI Purwakarta dalam beberapa tahun ini adalah Tugas Belajar, dengan topik penelitian yang diambil tentang optical wireless communication untuk aplikasi medis.

Ucapan selamat disampaikan oleh rekan-rekan koleganya di Grup Whatsapp Dosen UPI Purwakarta. “Hebat ya pak Fuada… meskipun raga tak bersua tapi karyanya tetap terasa dan sangat membantu untuk capaian kampus… haturnuhun Pak Fuada…mantaaappp,” ucap Wakil Direktur Kampus UPI di Purwakarta Dr. Suci Utami Putri.

Peeref, yang merupakan penyelenggara event ini, sebelumnya telah beberapa kali menyelenggarakan kegiatan dengan edisi yang berbeda, seperti Best Presentation for the International Poster Challenger 2023, Peeref Roulette Reviewer event, International Poster Challenger 2023, dan lain-lain. Peeref merupakan sebuah platform komunikasi global yang dibuat khusus untuk peneliti ilmiah. Diresmikan pada tahun 2019, Peeref bertujuan untuk menyediakan forum terpadu bagi para peneliti untuk saling bertukar wawasan mengenai publikasi ilmiah serta berbagi pengalaman dalam proses pengajuan jurnal dan tinjauan sejawat. Misi Peeref adalah mendukung para akademisi di seluruh dunia dalam membangun jaringan sosial yang tepercaya melalui komunikasi ilmiah yang aktif. Peeref juga menyediakan platform kursus untuk menjadi peninjau sejawat profesional serta serifikasi (verified reviewer) untuk meningkatkan karier peneliti, mendapatkan pengakuan, dan memajukan ilmu pengetahuan.

Peeref menyediakan platform global pada peneliti seluruh dunia untuk memanfaatkan poster konferensi atau karya penelitian inovatifnya. Akan tetapi, sebelumnya harus mendaftar dulu diplatform tersebut (https://www.peeref.com/). Platform menawarkan jejaring untuk terhubung dengan rekan sejawat seprofesi. Poster yang telah disimpan dapat digunakan sebagai catatan digital permanen untuk CV yang tentunya bermanfaat keperluan akademik. Uniknya, poster yang telah berhasil diunggah mendapatkan tanda pengenal unik, yaitu DOI secara gratis.

“Di luar even tahunan yang diselenggarakan Peeref, Platform ini dapat dimanfaatkan oleh akademisi baik Dosen maupun mahasiswa di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia untuk mengenalkan hasil penelitian dalam bentuk poster agar direkognisi oleh akademisi lain di dunia, manfaatnya selain sebagai arsip digital dengan tanda pengenal DOI secara gratis, juga mendapatkan feedback,” ujar Fuada.

Kemudian Fuada menambahkan bahwa terdapat banyak resource yang dimiliki UPI, seperti bersumber dari karya Program Kreativitas Mahasiswa, hasil karya Skripsi/TA, karya penelitian dosen yang didanai oleh LPPM UPI maupun sumber dana eksternal, ataupun karya penelitian non-funding yang telah didiseminasikan di Konferensi.

“Diharapkan, pencapaian dan adanya kontribusi ini akan memberikan inspirasi bagi seluruh komunitas akademik di Kampus UPI di Purwakarta pada umumnya dan S1 Sistem Telekomunikasi khususnya, dalam menyusun dan mengembangkan karya ilmiah baik dalam bentuk poster maupun tekstual. Terus berkarya sesuai bidang keilmuan masing-masing dan berprestasi di tingkat internasional,” ungkap Fuada, Senin (29/07/2024).