Talent Management : Konsep Terintegrasi dalam Pengelolaan Sumberdaya Manusia untuk Meningkatkan Kinerja Organisasi

Bandung, UPI

Konsep terintegrasi dan pendekatan baru (new way) dalam pengelolaan sumberdaya manusia adalah manajemen talenta (talent management). Talenta adalah kompetensi strategis yang diperlukan organisasi untuk mencapai tujuan. Talenta setiap organisasi berbeda karena ditentukan oleh core business dan tujuan organisasi. Demikian dikatakan Dr. Rofi Rofaida, S.P., M.Si saat mempertahankan disertasinya yang berjudul “Peningkatan Kinerja Organisasi Melalui Manajemen Talenta dan Kepemimpinan Transformasional” dalam Ujian Promosi Doktor di Auditorium Sekolah Pascasarjana UPI, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Jumat, (2/11). Ujian Sidang Doktor tersebut diketuai oleh Prof. Disman, M.Si., dengan tim promotor Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, M.Pd., dan Prof. Dr. Eeng Ahman, M.Si.

Dijelaskan Rofi Rofaidah, manajemen talenta muncul didasarkan pada beberapa faktor, yaitu pertama, sumberdaya manusia yang memiliki talenta yang tidak bisa ditiru oleh pesaing dapat menjadi sumber bersaing perusahaan. Kedua,  didalam  organisasi terdapat sumberdaya manusia atau karyawan yang memiliki talenta yang diperlukan perusahaan untuk mencapai tujuan.

“Karyawan ini memberikan kontribusi yang besar bagi pencapaian tujuan perusahaan. Strategi pengelolaan yang dilakukan untuk kelompok SDM ini disebut sebagai manajemen talenta. Manajemen talenta adalah sistem terintegrasi yang didesain untuk meningkatkan produktifitas kerja melalui proses identifikasi posisi/pekerjaan yang memberikan kontribusi bagi keunggulan kompetitif berkelanjutan, pengembangan kelompok karyawan bertalenta (talent pool), akuisisi talenta melalui rekruitmen dan seleksi, pengembangan talenta, dan retensi talenta”, katanya.

Menurut Rofi Rofaidah, disertasi ini menggabungkan manajemen talenta dengan kepemimpinan transformasional, keterikatan karyawan (employee engagement), dan kinerja karyawan sebagai variabel lain yang diteliti untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja organisasi. Integrasi manajemen talenta dengan visi, misi, tujuan, dan strategi organisasi akan sangat ditentukan oleh kepemimpinan yang ada di dalam organisasi.

“Peran penting kepemimpinan dalam manajemen talenta adalah dalam bentuk komitmen dan mind set pemimpin terhadap manajemen talenta sehingga kepemimpinan akan menentukan bentuk kebijakan manajemen talenta di dalam organisasi. Pada sisi yang lain, bentuk manajemen talenta didalam organisasi  harus juga mempertimbangkan tipe kepemimpinan yang organisasi inginkan di masa yang akan datang”, ujar Dosen Prodi Manajemen FPEB UPI ini.

Penelitian dilakukan pada BUMN Strategis Klaster Pertahanan Nasional dan Industri Teknologi Tinggi (BUMNIS Cluster National Defence & High Technology Industry, BUMNIS NDHI) di Provinsi Jawa Barat, yaitu PT. Len Industri (Persero), PT. Pindad (Persero), PT.Inti (Persero), dan PT Dirgantara Indonesia (Persero).

Penelitian manajemen talenta pada BUMNIS NDHI di Jawa Barat menjadi sangat penting karena karakteristik utama dari BUMNIS NDHI adalah menggunakan teknologi tinggi (high tech), memerlukan inovasi tinggi, dan tingkat persaingan yang tinggi dengan industri pertahanan dari negara lain. Keunggulan bersaing pada industri ini ditentukan oleh penguasaan teknologi, kemampuan untuk selalu berinovasi, produk berkualitas, dan political will dari seluruh stakeholder, khususnya pemerintah sebagai pemilik BUMNIS. Selanjutnya, penerapan, penguasaan, dan inovasi teknologi akan sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki industri tersebut sehingga kinerja organisasi akan sangat bergantung pada talenta SDM yang dimiliki. Novelty dari disertasi ini adalah penelitian pertama tentang manajemen talenta di BUMNIS NDHI di Provinsi Jawa Barat sekaligus juga menghasilkan Model Peningkatan Kinerja Organisasi melalui manajemen talenta dan kepemimpinan transformasional pada BUMNIS NDHI di Provinsi Jawa Barat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen talenta dan kepemimpinan transformasional secara langsung, individual maupun secara simultan mempengaruhi kinerja organisasi. Manajemen talenta dan kepemimpinan transformasional juga dapat mempengaruhi kinerja organisasi secara tidak langsung melalui keterikatan dan kinerja karyawan sebagai variabel mediasi. Beberapa rekomendasi dihasilkan dari disertasi ini, yaitu: Pertama, Efektifitas manajemen talenta untuk dapat meningkatkan kinerja organisasi ternyata ditentukan oleh kepemimpinan transformasional yang diterapkan sehingga kebijakan manajemen talenta dalam organisasi sebaiknya disertai dengan strategi pemilihan pimpinan yang tepat. Pimpinan yang dipilih adalah individu-individu yang memiliki karakteristik pemimpin yang transformasional antara lain : agen-agen perubahan (change agents) berjuang untuk membuat suatu perbedaan dan untuk mentransformasikan organisasi di bawah tanggung jawab mereka; berani mengambil risiko; percaya kepada orang-orang yang dipimpinnya (believe in people); memiliki seperangkat nilai yang kuat; terus belajar melihat kesalahan – baik kesalahan mereka sendiri atau kesalahan orang lain digunakan sebagai kesempatan untuk belajar; mampu mengatasi masalah-masalah yang mengandung kompleksitas dan ketidakpastian; pengambilan keputusan secara tepat; dan visioner; Kedua, BUMNIS NDHI di Provinsi Jawa Barat sebaiknya menggunakan standar-standar talenta yang diakui secara nasional dan internasional melalui sertifikasi-sertifikasi nasional dan internasional untuk meningkatkan daya saing karyawan dan organisasi di level nasional dan internasional.

Ketiga, Proses bisnis secara efisien menjadi kata kunci untuk meningkatkan kinerja organisasi seperti pendapatan sesuai target, pertumbuhan profit, dan pengembalian modal. Kecepatan inovasi (speed of innovation) menjadi kekuatan perusahaan untuk memenangkan persaingan. Perusahaan sebaiknya mengoptimalkan Research and Development Division yang ada saat ini untuk melakukan inovasi proses dan inovasi produk; dan Keempat, Pada tataran kebijakan makro, perlu dibuat kebijakan dari Kementrian BUMN untuk meningkatkan kolaborasi dari anggota kluster ini karena terdapat irisan bisnis yang jika disinergikan akan menghasilkan kekuatan yang besar. Kerjasama produksi, pengembangan SDM, kerjasama teknologi, dan pemasaran bersama merupakan salah satu bentuk kolaborasi yang harus lebih ditingkatkan. Mempercepat proses pembentukan holding BUMNIS pertahanan nasional dan teknologi tinggi juga dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan leverage organisasi.

Penelitian ini diharapkan dapat mendorong dilakukan penelitian lanjutan dengan melibatkan faktor lain seperti kapabilitas organisasi (budaya organisasi, struktur organisasi, sumberdaya organisasi, dan  proses organisasi) sehingga dapat diketahui faktor determinan lain yang berperan dalam  menentukan kinerja BUMNIS. Hasil penelitian juga diharapkan dapat mendorong untuk dilakukan penelitian pada klaster BUMNIS yang lain sehingga dapat dikembangkan model peningkatan kinerja organisasi sesuai dengan karakteristik klaster BUMNIS. Penelitian lanjutan diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan menyempurnakan hasil temuan ilmiah sehingga dapat menjadi suatu langkah strategis untuk meningkatkan kinerja organisasi, solusi bagi pemecahan masalah, dan meningkatkan kontribusi secara keilmuan serta praktek bisnis. (ASK/DN)