The Music of Nature
|Datanglah ke kampus UPI pada bulan ini. Ada hal yang berbeda dibandingkan dengan waktu sebelumnya. Fenomena alam ini juga terjadi tempat lain. Yaitu hadirnya warga kampus baru dengan suara melengking yang khas. Pagelaran simponi alami. Yaitu hadirnya tonggeret sang pemusik alami yang melantunkan suara khas bertengger di dahan pepohonan.
Tonggeret atau Garepung atau Keriang adalah sebutan untuk jenis serangga yang mengeluarkan suaranya nyaring. Simponi panduan suara alami yang mengeluarkan suara khas. Binatang ini memiliki nama ilmiah Cicadidae dari subordo Cicadomorpha ,dengan ordo homoptera. Orkestra tongeret ini diyakini sebagai tanda alam untuk menghakhiri musim penghujan dan menyambut musim kemarau.
Bagi kampus UPI, dan juga tempat lainnya yang banyak pepohonan, hadirnya turaes, merupakan hikmah tersendiri. Di tengah lengangnya kampus, karena tak ada aktifitas akademik mahasiswa, suasana kampus menjadi agak rame. Musik alami yang khas, berasal dari suara binatang turaes memompakan semangat baru. Perlunya lebih bersahabat dengan alam. Mudah mudahan, atas izin Allah, fenomena alam ini juga pertanda bahwa pandemik virus-19 akan berakhir. Pada musim kemarau, lazimnya matahari bersinar terik dan wabah covid-19 tak bisa bertahan hidup.
Musik alami atau the music of nature sering menjadi kajian riset dari berbagai disiplin ilmu. Seorang ahli seni musik, Jonathan Skinner Harvard University(2012) mempublikasikan karya seni dalam suatu pagelaran kolosan tentang berbagai suara binatang di dunia. Dalam balutan pagelaran spektakuler The great animal orchestra: A performance and dialogue in Soudspace and y Poetry, pagelaran tersebut menjadi ikon event dunia yang spektakuler dan luar biasa.
Hal lain, riset yang dilakukan oleh Millard (2021) menyimpulkan bahwa suara alam, apakah itu suara burung, air terjun, gemerciknya air, dan suara binatang lainnya memiliki efek positip bagi ketenangan jiwa dan kebahagiaan rohani. Suara alam diyakini mengurangi stress, dan memberi efek pada imun daya tahan tubuh.
Di tengah pandemik covid19, riset yang diterbitkan Ecological Application(2020) menyimpulkan bahwa dari sampel 3000 warga kota metropolitan Tokyo, efek melihat pepohonan hijau (greeny ) di perkotaan, bisa meningkatkan kesehatan mental, meningkatkan kebahagiaan, dan mengurangi depresi.
Nature Tourism
Dalam bidang pariwisata, tawaran paket wisata alam ini juga semakin meningkat. Di dalam negeri misalnya, seorang pengelola paket wisata – Alex Waisimon dari distrik Nimbrokang Jayapura Papua, menawarkan paket unik dengan nama Bird Watching Isio Hillls. Para tamu yang menginap di homestay nya akan diberi pengalaman menakjubkan. Yaitu menikmati sensasi unik kicauan burung Cendrawasih di perbukitan Isio yang indah dan memesona. Suara burung alam liar andalan yang ditawarkan antara lain cenderawasih raja, cenderawasih mati kawat dan Cenderawasih Paru Sabit Paruh putih (emphimachusbruijnii) dengan suara nyaring melengking yang menakjubkan. Coba deh kalau ke Papua, datang ke homestay di bukit Isio. Rasakan sensasinya.
Tawaran wisata lain, di banyak tempat di pesisir Australia dan Selandia Baru, banyak ditawarkan paket wisata yang menjanjikan atraksi ikan Paus ( whale sound and attraction ) dengan suara yang tiada tara. Di Freycinet National Park , Tasmania misalnya, para wisatawan rela mengeluarkan uang ratusan dollar untuk melihat dan mendengar bagaimana ikan Paus Bungkuk (Humple whale) beraksi. Konon ketika ikan paus bungkuk sedang puncak beger ingin kawin, maka semakin motah Paus bungkuk jantan itu bertingkah. Dengan suara khas, ikan paus jantan meliuk liukkan badannya, untuk menarik perhatian paus betina pasangannya.
Demikian catatan ringan suara alam. Termasuk sensasi suara turaes di kampus UPI. Alam semesta beserta isinya adalah ciptaan Allah. Semua mahluk diciptakan dan diurus dengan kehendak dan perhatian Allah SWT. Tuhan Yang Maha kuasa. Maka kami tumbuhkan dengan air itu berjenis jenis tumbuhan yang bermacam macam. QS. Tha Ha,53). Selanjutnya Allah berfirman, dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air (QS. An Nur 45) (Dinn Wahyudin)