Tim Dosen Pendidikan Bahasa Arab UPI Berikan Pelatihan Penerjemahan Kitab Kuning Bagi Guru Ngaji di Bandung

Sebagai bentuk Pengabdian Masyarakat, Tim Dosen Departemen Pendidikan Bahasa Arab UPI mengadakan Pelatihan Penerjemahan berjudul “Keberterimaan Penerjemahan Kitab Kuning di Pesantren”, Hari Sabtu, 13 Agustus 2022, dengan peserta para Pengajar kitab kuning dari berbagai pesantren sekitar Bandung, berkerja sama dengan Pondok Pesantren Nurul Ansor, Yayasan Madinatul Mukhtar yang berdomisili di Jl. Mahmud no. 73 RT 02 RW 04 Kampung Sindang Palay, Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

Ketua Tim Pengabdian, Dr. M. Zaka Al Farisi, M.Hum. menyampaikan latar belakang diadakan acara tersebut karena pentingnya penerjemahan dalam penyampaian materi berbasis kitab kuning yang mana kitab kuning tersebut menggunakan bahasa Arab sebagai pengantarnya, maka kunci keberhasilan pengajaran kitab kuning adalah penerjemahan yang berterima. Harapan dari kegiatan ini semoga kehadiran tim Dosen Pendidikan Bahasa Arab dapat memberikan kontribusi bagai para guru ngaji dalam meningkatkan kualifikasi mereka menerjemahkan kitab kuning sebagai buku ajar utama di pesantren.

Sementara Ketua Yayasan Madinatul Mukhtar, H. Yusuf Ali Tantowi, Lc., M.A menyampaikan terima kasih kepada tim dosen PBA UPI yang sudah mau berbagi pengetahuan dan hasil penelitiannya dalam membantu para guru ngaji pesantren yang tentunya sangat dibutuhkan oleh para ustaz dan ustazah. Dengan pelatihan ini diharapkan para guru ngaji mampu menerjemahkan Kitab kuning lebih simpel dan mudah diterima oleh para santri sehingga khazanah kitab kuning tetap terjaga dan diminati khususnya oleh para pelajar milenial. Menurutnya karakter dari kitab kuning adalah kesinambungan sanad keilmuan dan sebagai kitab literatur Islam yang ditulis dalam bahasa arab klasik. Isi kitabnya meliputi berbagai bidang studi Islam. dan Penerjemahan sebagai jalan terbaik untuk memahami khazanah tersebut.

Para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, karena banyak informasi dan metode penerjemahan yang dapat mereka pergunakan dalam mengajarkan kitab kuning, sehingga penerjemahan lebih mudah dipahami oleh santri dan tidak kaku. Para guru ngaji biasanya  menerjemahkan kitab sesuai apa yang mereka terima dari gurunya, dengan cara dihafal dan bahkan mereka menerjemahkannya dengan bahasa yang tidak dipahami oleh santri sekalipun kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa yang dipahami santri, dan itu mereka dapatkan secara turun temurun. Dengan demikian, fenomena yang sering terjadi adalah mereka dapat menerjemahkan satu kitab yang mereka dapatkan terjemahannya dari gurunya, akan tetapi kesulitan menerjemahkan kitab yang lain yang belum mereka dapatkan penerjemahannya dari gurunya padahal secara kosakata tidak terlalu sulit dan memiliki kesamaan.

Para peserta berharap kegiatan ini berkelanjutan dan lebih intens lagi agar dapat membantu meningkatkan kompetensi mereka dalam menerjemahkan kitab kuning sebagai metode dalam mengajarkan materi ajarnya yang berbahasa arab, semakin tepat penerjemahannya maka semakin mudah peserta didik atau para santri dalam  menerima materi ajarnya. Harapannya ke depan ada metode terjemah kitab kuning yang dihasilkan oleh tim dosen PBA UPI.