Tim KKN Tematik UPI Selenggarakan Webinar Tips Pola Hidup dan Makan Sehat pada masa pandemi Covid-19 dan PPKM di 30 Desa Target KKN

Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia Kelompok 47 menyelenggarakan kegiatan Webinar Tips Pola Hidup Makan Sehat pada masa pandemi Covid-19 dan PPKM bagi orang tua, guru dan masyarakat di 30 Desa target KKN Tematik UPI Tahun 2021.  Ketua pelaksana Muhammad Yudrik Haqiqi menjelaskan bahwa kegiatan  webinar ini diselenggarakan secara daring melalui aplikasi zoom dalam rangka impelementasi pelaksanaan kegiatan kuliah kerja nyata tematik membangun desa melalui bidang pendidikan dan ekonomi (MDBPE) dalam implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Pada Masa Pandemi Covid-19 (24/7/2021).

Kegiatan webinar dipandu Biben Fitrahman selaku pewara.  Pada sesi sambutan, Ketua Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan (PKK) UPI  Dr. Hj. Sri Subekti, M.Pd menyampaikan bahwa KKN merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa. Kegiatan KKN Tematik UPI 2021 yang diselenggarakan dalam bentuk pendamping bidang pendidikan bagi guru dan siswa, pemberdayaan ekonomi bagi UMKM dan BUMDES, serta sosialisasi dan edukasi membantu pemerintah dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan Covid-19 UPI khusunya bagi target KKN di 30 Desa.   

Narasumber pertama Dera Alghaniiyuu Shabarudin, S.Gz yang merupakan ahli gizi (nutritionist) dari Rumah Sakit OMNI Internasional Alam Sutera. Dera Alghaniiyuu Shabarudin menjelaskan materi tentang pola hidup sehat di masa pandemi dengan menerapkan pedoman gizi seimbang. Dera Alghaniiyuu Shabarudin menjelaskan tentang pedoman gizi seimbang dan prinsip gizi seimbang. Menurutnya, mengonsumsi makanan sehat dan beraneka ragam harus sesuai kebutuhan individu, dimana kebutuhan zat gizi tiap orang berbeda-beda serta faktor yang mempengaruhi antara lain berat badan dan tinggi badan, usia, jenis kelamin, aktifitas serta riwayat penyakit

Dera Alghaniiyuu Shabarudin menekankan kita untuk membiasakan perilaku hidup bersih & sehat  dengan cara Menghindarkan dari sumber Penyakit Infeksi seperti Bakteri, Virus dan mikroorganisme lainnya, menggunakan Masker dengan posisi yang benar serta mencuci Tangan dengan sabun dan air mengalir selama 40-60 detik. Menurutnya tips perilaku hidup bersih dan sehat bisa dilakukan dengan cara Membersihkan Tubuh/Mandi, Mencuci Bahan Makanan Sebelum Diolah, Mengonsumsi makanan yang sudah matang, Menggunakan alas kaki, Memperhatikan lingkungan sekitar saat beraktifitas  atau saat membeli makanan, dll

Dera Alghaniiyuu Shabarudin mengingatkan untuk melakukan aktifitas fisik dan berolahraga untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh, memproduksi Antibodi,  meningkatkan Metabolisme  Tubuh dan membuang racun dalam tubuh.Aktifitas olahraga bisa dilakukan 3-5x dalam seminggu dengan durasi minimal 30menit/hari. Sedangkan jenis olahraga yang bisa dilakukan yaitu Aerobik (Jogging, Bersepeda, Renang, Senam, HIIT), Anaerobik (Angkat Beban). Pada akhir materi Dera Alghaniiyuu Shabarudin menghimbau untuk memantau berat badan. menurutnya berat badan ideal atau berat badan normal indikator yang menunjukkan bahwa  telah terjadi keseimbangan zat gizi  di dalam tubuh

Narasumber kedua Nia Lestari, M.Pd, dosen Program Studi Pendidikan Tata Boga Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan (PKK) UPI yang menjelaskan materi tentang pola makanan sehat seimbang untuk Keluarga. Menurutnya, Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak perubahan makanan sehat seimbang sangat penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh yang baik.

Nia Lestari menjelaskan Faktor yang mempengaruhi status gizi dari mulai kita menemukan akar dan pokok masalah, penyebab langsung dan tidak langsung serta dampaknya.  Menurutnya, Makanan yang baik untuk pertumbuhan tubuh, terjaga sanitasi higienenya serta tidak menimbulkan racun penyakit. Sedangkan makanan yang bergizi mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, air.

Nia Lestari, menekankan agar kita perlu memperhatikan menu makanan seimbang yang mengandung sumber zat tenaga yang diperoleh dari nasi, cukup mengandung zat pembangun yaitu protein dari ikan goreng dan tahu, zat pengatur yang berupa vitamin dan mineral yang diperoleh dari buah papaya dan sayuran hijau. Menurutnya, langkah untuk menyusun menu sehat seimbang diantaranya jumlah anggaran, kebiasaan pola makan, daftar menu dapat digunakan sebagai siklus menu, serta komposisi bahan makanan, rasa hidangan, konsistensi hidangan, teknik pengolahan, tekstur, bumbu, garnish, warna/rupa. Pada akhir materi, faktor nia lestari mengingatkan beberapa faktor yang mempengaruhi penyusunan menu diantaranya jumlah anggota keluarga, umur anggota keluarga, variasi hidangan, serta sumber daya (Nur Aulia Fitria /Humas UPI)