Tim Penelitian dari FPSD UPI melakukan Soft Lounching “EduLaras Virtual Museum” Sebagai Upaya Menjaga Warisan Musik Tradisional Indonesia Melalui Teknologi VR

Bandung, UPI

“EduLaras Virtual Museum” merupakan prototipe hasil riset inovatif yang bertujuan untuk melestarikan alat musik tradisional Jawa Barat melalui pemanfaatan teknologi VR. Produk ini tidak hanya menawarkan pengalaman eksplorasi virtual, tetapi juga menghadirkan pendekatan interaktif yang memungkinkan pengguna merasakan langsung keberadaan alat musik tradisional melalui representasi 3D dilengkapi informasi historis, organologi, dan fitur simulasi performa alat musik. Produk pertama dari EduLaras ini mengusung alat musik: Angklung, Gamelan Degung, Kecapi, Tarawangsa, Rebab, Calung, Dogdog, Karinding, Tarompet Sunda, dan Suling. “EduLaras Virtual Museum” dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan mendalam melalui teknologi VR. Pengguna dapat menjelajahi museum virtual yang berisi fitur-fitur: 1) Eksplorasi Virtual: Pengguna dapat menjelajahi museum virtual yang dirancang secara imersif. Setiap sudut museum menghadirkan suasana budaya Sunda yang khas, lengkap dengan alat musik tradisional yang ditampilkan secara detail; 2) Bermain Alat Musik: Pengguna dapat mempelajari cara memainkan alat musik melalui simulasi VR; 3) Mini Games dan Trivia: Pengguna dapat menjumpai kuis tentang sejarah dan budaya musik tradisional serta permainan ritmik alat musik yang ditampilkan; 4) Konten Edukasi: Pengguna dapat mengikuti penjelasan rinci tentang alat musik berkenaan dengan: asal-usul, fungsi, serta peranannya dalam masyarakat Sunda.

“Salah satu tantangan dalam pelestarian seni budaya adalah meraih partisipasi aktif generasi muda yang semakin jauh pemahamannya antara lain terhadap alat musik tradisional. “EduLaras Virtual Museum” yang dirancang dengan pendekatan modern dan relevan dengan gaya hidup digital saat ini, diharapkan dapat membangun pemahaman generasi muda akan pentingnya melestarikan warisan budaya. Selain ini kami ingin memastikan bahwa alat musik tradisional Jawa Barat dapat diapresiasi secara lebih luas lagi. Produk VR kami ini diharapkan dapat memfasilitasi pengenalan seni budaya ke panggung global”, ungkap Prof. Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd., mewakili Tim Peneliti dan taskforce yang terdiri dari: Prof. Dr. Munir, M.IT., Dr. Nanang Supriatna, S.Sen., M.Pd., Hafizhah Insani Midyanti, S.Kom., M.Pd., dan Fensy Sella, M.Pd.

Soft lounching berlangsung di d’Botanica Bandung Jl. Dr. Djunjunan No. 143-149 Bandung pada tanggal 19 Desember 2024. Kegiatan berlangsung seharian penuh diawali persiapan, pelaksanaan uji coba oleh guru dan siswa serta masyarakat luas, serta acara penutupan. Acara diawali dengan penjelasan pelaksanaan penelitian yang telah berlangsung hingga menghasilkan produk “Edularas Virtual Museum” oleh Ketua Tim Peneliti, dan penjelasan tim pengembang tentang latar belakang pengembangan aplikasi, tujuan utamanya, serta proses kreatif di baliknya. Acara pembukaan dilanjutkan dengan presentasi singkat setiap fitur aplikasi dan manfaatnya dalam melestarikan budaya tradisional Jawa Barat. Perwakilan dari guru seni budaya juga diundang untuk memberikan testimoni tentang pentingnya inovasi seperti ini dalam mendukung pendidikan seni dan budaya. Setelah sesi pembukaan, pengunjung diarahkan ke area pengujian VR yang telah disiapkan. Perangkat VR seperti Meta Quest memungkinkan pengunjung dapat mencoba pengalaman langsung menggunakan produk “EduLaras Virtual Museum” ini. Setiap pengunjung diberikan panduan singkat oleh Tim taskforce tentang cara menggunakan perangkat VR, termasuk navigasi melalui lingkungan virtual, berinteraksi dengan alat musik, dan memainkan mini-games yang tersedia di dalam aplikasi.

Soft lounching ini juga bertujuan untuk menguji aplikasi langsung kepada pengguna akhir dan mengumpulkan umpan balik. Pengunjung diminta untuk memberikan penilaian terhadap beberapa aspek aplikasi, termasuk kemudahan penggunaan, kualitas visual dan audio, tingkat interaktivitas, serta manfaat edukatif yang dirasakan. Umpan balik ini dikumpulkan melalui wawancara langsung dan formulir survei yang disediakan oleh panitia. (hafizhah insani midyanti/fpsd upi)