TIM PKM GULA UMBI GARUT DUKUNG SWASEMBADA GULA 2024

PKM ini dilatarbelakangi dari keresahan kelompok kami dengan kondisi Indonesia yang mendapat peringkat pertama negara pengimpor Gula terbesar di Dunia pada tahun 2017-2018 dan impor gula tersebut terus mengalami kenaikan selama tahun 2019. Padahal Kementerian Pertanian menargetkan Indonesia mencapai swasembada Gula 2024.

Gula komersial (Gula Kristal Putih dan Gula Rafinasi) yang beredar di Indonesia masih didominasi oleh gula berbahan baku tebu, palma, ataupun tanaman bit. Tebu saat ini lebih banyak diproyeksikan untuk menjadi bahan baku bioetanol. Berangkat dari permasalahan tersebut, kelompok kami berinisiatif mencari alternatif bahan baku pembuatan gula mengingat gula dapat diproduksi dari sintesis pati yang banyak terkandung di bahan pangan lokal Indonesia.

Umbi garut merupakan salah satu umbi minor Indonesia. Sebagai umbi minor, Garut jarang dimanfaatkan menjadi bahan konsumsi oleh penduduk Indonesia. Dengan kandungan karbohidrat 24,1% dan kadar pati 19,40 – 20,96% dari total karbohidrat dan juga kemudahan budi daya dengan daya adaptasi yang tinggi dan bisa ditanam di daerah ternaungi dan pekarangan membuat garut potensial untuk dijadikan bahan baku produksi gula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode produksi gula berbasis pati garut sehingga menghasilkan gula layaknya gula komersial.

Dengan produksi gula berbahan baku garut ini kami harap menjadi solusi alternatif bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi dan  memenuhi kebutuhan gula domestik, sehingga bisa membantu tercapainya target Indonesia swasembada gula tahun 2024. Selain itu, ini menjadi informasi bagi masyarakat dalam pemanfaatan berbagai potensi umbi minor yang dimiliki Indonesia.