Tim UPI Optimistis Menangi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2016

1Bogor, UPI

Sebanyak lima tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) optimistis dapat memberikan prestasi yang terbaik dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) tahun 2016 ke-29, di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga Jalan Meranti, Bogor, yang dibuka Senin (8/8/2016). Pimnas berlangsung sampai dengan Jumat (12/8/2016).

Mereka adalah Tim Abera beranggotakan Nurjannah, Suhendar Aryadi, dan Kiki Amelia dengan judul: Abera (Alat Belajar Bicara): Sebagai Media Bantu Terapi Wicara Menggunakan Sistem Speech Recognition Berbasis Arduino bagi Penyandang Tunarungu; Tim Sintesis Proton Exchange Membrane beranggotakan Dede Miftahul Anwar, Yushak Nurrohman, Farhan Dwika, Firman, dan Iyus herdiyanto dengan judul: Sintesis Proton Exchange Membrane Pada Energon Cell Sel Bahan Bakar Limbah Styrofoam Berbasis Membran Komposit Polistirena Tersulfonasi/Zeolit/PEG/Kitosan-Vanilin Dengan Aplikasi Generator Hidrogen Teroptimasi; Tim Studi Etnomatematika beranggotakan Sulfia Ummah Sholeha, Maya Modigliani Azra, Enmufida, dan Andara dengan judul: Studi Etnomatematika : Mengungkap Kearifan Lokal Budaya dan Matematika Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi;

Tim Produksi Bioetanol dan Biodisel Sistem Zero Waste beranggotakan Wahyu Setia Widodo, Fajar Sukma Perdana, Fulky Firdaus, Dei Unzila Rahma, Agung Novianto, dengan judul: Produksi Bioetanol dan Biodisel Sistem Zero Waste Production dari Beberapa Jenis Mikroalga yang Dikultur Menggunakan Medium Limbah Cair Tahu; Tim CIRCLE beranggotakan Ariel afrido Muhammad, Aulia fathurrohman, Ikhsan Fauzy, Taufik Yogaswara dan Wildan Sanjaya dengan judul: CIRCLE: Interactive Learning for Creativity In Education.2

Direktur Kemahasiswaan UPI Dr. H. Mupid, M.A., saat ditemui di arena Pimnas 2016 mengatakan,”Melihat dari sisi persiapan, kita sudah sangat all out, dengan segala keterbatasan kita mencoba memfasilitasi kebutuhan setiap tim. Alhamdulillah di tahun ini kita dapat meloloskan 5 tim, ini patut disyukuri karena tahun sebelumnya kita hanya mengirimkan 2 tim. Kita upayakan semua persiapan dengan sangat serius, seperti mengkoordinasikan mahasiswa dengan pembimbingnya, memberikan motivasi besar untuk membendung PTN yang meloloskan 33 tim”.

Ditegaskannya, kesiapan mental adalah segala-galanya. Peluang kita sama, hanya saja dari jumlah kita kalah, tapi kita tidak silau dengan jumlah, justru bagaimana kreativitas menjadi sebuah inovasi sehingga menciptakan kebaruan.

Lebih lanjut dikatakan,“Pimpinan universitas selalu memberikan motivasi kepada seluruh sivitas akademika bahwa kita mampu, kita dapat membuktikan bahwa kita leading and outstanding. Diharapkan kita bisa mencapai hasil terbaik. Anak-anak kita sudah siap, kehadiran kita disini memberikan makna sebagai sumber motivasi dan tempat berkeluh kesah.”3

Kendala yang dihadapi Alhamdulillah semua bisa diatasi dengan komunikasi yang baik, ujarnya, masalah yang terasa mengganjal seperti waktu yang diberikan sangat sempit mulai dari pengumuman hingga waktu pelaksanaan, kedua anak-anak kita ada yang tengah mengikuti KKN, sudah kita koordinasikan dengan LPPM, dan yang ketiga ada beberapa dosen pembimbing yang umumnya tidak ditempat karena ada kesibukan lain.

Hal serupa dikatakan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FPTK UPI Dr. Iwa Kuntadi, M. Pd., dijelaskannya,”Peluang mahasiswa UPI untuk berprestasi di semua ajang kompetisi sangat terbuka lebar, sudah ada buktinya, seperti juara dunia dalam ajang Shell Eco Matrathon, juara dunia paduan suara, dan hal itu diperoleh dengan cara memelihara kultur budaya akademik yang kondusif, sivitas akademika bersinergi dalam segala bidang, dan kinerja yang selaras dengan visi universitas.”

Kemampuan dan potensi keilmuan mahasiswa UPI cukup besar, katanya, tinggal bagaimana kita semua mempertahankan dan mengembangkan keilmuan tersebut. Kemampuan mengolah dan mengembangkan ilmu harus menjadi perhatian besar sebagai seorang sciences.5

Ditegaskannya,“Sebenarnya potensi kita untuk berprestasi besar hanya kesempatan yang terbatas. Artinya kita tertinggal satu langkah. Kendalanya adalah penguasaan informasi dan teknologi yang masih minim, juga keberadaan sarana dan prasarana teknologi masih belum memadai contohnya laboratorium yang terlihat apa adanya, konvensional, tapi dari segi ilmu kita sudah kuasai. Bersyukurnya di UPI, mahasiswa yang akan berkompetisi dan berprestasi sangat didukung universitas  karena didukung oleh regulasi dan anggaran. Untuk di masa yang akan datang, lanjutnya, universitas dapat lebih supported dalam penyediaan fasilitas yang sesuai dengan tuntutan jaman (teknologi terbaru), dan lebih aktif melakukan jejaring dengan alumni.”

Dalam ajang Pimnas, katanya, FPTK sudah menerapkan konsep regenerasi, artinya angkatan yang lebih senior dilibatkan dalam tim junior, yang sudah menjadi alumnipun diharapkan menjadi pembina, dan ini sudah terbangun. Untuk melahirkan tim baru, kita lakukan pembinaan dan membidik mahasiswa yang potensial melalui seleksi internal, nah kita tinggal “memoles” nya.

“Makna kehadiran dosen pembimbing di arena kejuaraan/kompetisi adalah sebagai motivator untuk membangun kepercayaan diri dan membangkitkan semangat, jadi mereka tidak merasa seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Melalui FPTK, kita ingin mengangkat prestasi universitas, tidak berhenti dalam satu event saja, tapi akan dilakukan secara berkelanjutan,” tutupnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumber Daya FPMIPA UPI Dr. Nahadi, M.Si., M.Pd., mengatakan,”Di tahun ini, kita melihat banyak prestasi yang diraih mahasiswa UPI, demikian juga di FPMIPA. Banyaknya inovasi dan inspirasi, dihasilkan dari pengalaman yang diperoleh dari tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, peluang kita dalam ajang kompetisi sangat besar dan optimis untuk bisa berprestasi hingga menjadi juara.”

Bagaimana kita menghasilkan energi baru dan terbarukan, katanya, fakultas maupun universitas terus mendukung melalui pembimbingan dan penyediaan fasilitas. Kita melihat proses pembinaan, kita yakin anak-anak kita bagus, oleh karena itu kita harus melakukan regenerasi, menciptakan iklim akademik yang kondusif, dan peduli terhadap prestasi yang diraih anak-anak kita, proses ini diharapkan dapat terus berlanjut, diharapkan menjadi nilai plus.

Sementara itu, Institut Pertanian Bogor (IPB), menjadi tuan rumah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) tahun 2016. Pimnas ke-29 ini digelar pada tanggal 7-12 Agustus 2016 di kampus IPB Dramaga dan diikuti 440 tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang lolos Pimnas dari seluruh Indonesia. IPB sebelumnya pernah menjadi tuan rumah Pimnas ke-1 tahun 1987.

Pimnas terbagi dalam beberapa bidang PKM yakni penelitian, kewirausahaan, pengabdian kepada masyarakat, penerapan teknologi, dan penulisan ilmiah. Selain itu ada juga PKM Artikel Ilmiah dan PKM Gagasan Tertulis. (Dodiangga/WAS)