TVUPI-Mengedukasi “Literasi Digital”

Saat ini sekitar 782 stasiun televisi di Indonesia sedang melakukan migrasi ke system tv digital. Fenomena dunia teknologi televisi ini sedang berupaya memberikan pemenuhan kebutuhan informasi secara cepat dan menjangkau masyarakat dimanapun berada. Bagi para praktisi media komunikasi era ini telah diprediksi puluhan tahun sebeumnya, diantaranya oleh Joseph Straubhaar & Robert LaRose (1999), dalam kajiannya tentang Media Now: Communications Media in the Information Age. Dalam kajian tersebut banyak diperdebatkan dan dianalisa baik secara ilmiah maupun praktis, dimana kata kunci yang sangat elok yaitu “digitalization media”.

Pada dasarnya digitalisasi ini awalnya ditujukan hanya untuk mempermudah pengelolaan “informasi digital”, dimana informasi ini selalu memiliki karakter yang menuntut kecakapan pada individu yang berkepentingannya. Kenapa demikian, kita dapat melihatnya dari ciri khas informasi digital ini, yaitu mulai dari Speed of information; Authenticity of information; Amount of information, Enrichment of information, Validity of information; and Realibility of information.

Keenam ciri informasi digital tersebut sudah pasti wujud dan bentuknya bersifat digital. Dengan demikian ketika pihak tertentu baik pemerintah maupun swasta termasuk industri komunikasi ingin melakukan proses edukasi bagi mitra maupun konsumen dan masyarakat luas, setidaknya dapat meperhatikan ciri dari informasi digital tersebut. Sebagaimana yang sudah berlangsung selama ini, khususnya dalam bidang penyiaran, bisnis, industri telekomunikasi, kesehatan, keamanan, politik, pemerintahan termasuk bidang pendidikan itu sendiri.

Upaya untuk mengedukasi masyarakat dan para praktisi dalam bidang-bidang tersebut tentunya diperlukan pendekatan yang lebih humanis dan “Tepo Seliro” yang mampu dengan cepat diterima, diresapi, sehingga harmonis  dalam membangun literasinya. Lebih jauh bahwa dewasa ini terdapat focus literasi masyarakat yang sangat penting. Fokus literasi tersebut tentunya tertuju pada sejumlah informasi digital, dan jika hal itu berhasil maka istilah Literasi Digital pada masyarakat bangsa ini akan menjadi  sebuah “Power” tersendiri. Selanjutnya Literasi Digital ini akan mudah dikuasi masyarakat jika individu-individunya juga telah memiliki Literasi Teknologi dan Literasi Media. Kedua literasi ini bagai sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, mengingat informasi yang serba digital dewasa ini sudah pasti diperoleh masyarakat dari produk Teknologi Digital, termasuk media-media komunikasi Televisi Digital.***

Jika ditelusuri lagi darimana informasi digital, media digital dan televise digital itu lahir?. Maka Telaah selanjutnya bagi masyarakat, yaitu diajak untuk memaknai “Teknologi”. Dimana kata Teknologi ini dapat dipandang dari perspektif, yaitu Teknologi sebagai Ide; Teknologi sebagai Proses dan Teknologi sebagai Produk. Ketiga perspektif ini sangat penting untuk dimiliki masyarakat, khususnya dalam memaknai “Televisi Digital” yang sedang dikampanyeukan oleh pemerintah melalui Kominfo-nya dan pelaku industry komunikasi yang bergerak dalam bidang industry Televisi.***

Peran dari Televisi Digital saat ini diprediksi akan memberikan peluang-peluang untuk dapat menghasilkan tingkat Literasi digital oleh masyarakat secara cepat. Dengan Bekal Literasi Digital ini maka upaya mewujudkan pilar-pilar pembangunan pendidikan yang sejak dulu pernah dicanangkan yaitu  Pilar “Akses”, pilar “Pemerataan” dan pilar “Tata Kelola” dapat menghasilkan Mutu yang baik.  Pada dasaranya ketiga pilar tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk mempercepat masyarakat memahami apa itu Televisi Digital. Jadi inilah yang menjadi Target Besar dari Kampanyeu Pemerintah tentang Televisi Digital yang masih menyimpan harapan dan dukungan dari lembaga-lembaga Pendidikan, termasuk pendidikan tinggi seperti UPI.

 Melalui Lembaga Pendidikan Tinggi seperti UPI yang memiliki jangkauan luas dan mahasiswanya tersebar ke seluruh pelosok nusantara, maka upaya “Mengedukasi” melalui jaringan Televisi Digitalnya akan lebih cepat. Selama 1 tahun ini program siaran TVUPI Digital telah dapat mengajak masyarakat pendidikan untuk memberikan kontribusi pemikiran tentang layanan-layanan edukasi. Melalui artefak-artefak digitalnya terus mengkreasi informasi baru yang dibutuhkan melalui jalinan kolaborasi dengan mitra-mitranya.

Hingga saat ini sejumlah patform dari hasil kolaborasi kemitraan ini TVUPI Digital telah diluncurkan seperti TVUPI Streaming, LCJ TVUPI, Digital Mobile TVUPI Android, TVUPI Digital Youtube dan segera launching IOS TVUPI Digital Mobile. Adapun program Inovasi terbaru yang telah disetujui Ristekbrin adalah program TVUPI VCDLN (TVUPI Virtual Community Digital Learning Nusantara) untuk Periode 2021-2023. Demikian juga dengan program VCDLN TVUPI melalui Program Reka Cipta dari Kedai Reka  Dikti tim TVUPI Konsorsium dengan PT. BDS, PT. MSN dan PT. LMI sedang dalam fase Penilaian Substansi Tahap II

Peran dari UPI sebagai salah satu PT Pencetak Tenaga Pendidik yang pasti memiliki tugas mengedukasi ini, maka  masih hangat dan terasa betul bahwa  saat ini kebutuhan digitalisasi pendidikan dan pembelajaran menjadi prioritas. Sebagaimana dapat kita rasakan saat ini system pembelajaran Jarak Jauh, online-mobile-blended sangat memegang peran penting dalam layanan edukasi. Tentunya karena dalam kondisi pandemic covid-19, namun walaupun tidak dimasa pandemikpun,  literasi digital sebagai hasil edukasi perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya tetap dibutuhkan. Dengan demikian Literasi Digital yang dimiliki para pendidik, orang tua dan peserta didik akan menjadi syarat utama dalam keberhasilan pembangunan bangsa.

Harapan dan upaya mengedukasi ini sebagaimana jika ditelaah dari SKB 4 Kementrian tentang Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) tahun 2021 yang baru-baru ini disosialisasikan termasuk oleh Bidang Kesra Provinsi Jawa Barat pada 30 Maret 2021. Di dalamnya telah menunjukkan antusias dari semua stakeholder dan lembaga pendidikan dalam menawarkan sejumlah strategi mengedukasi literasi digital ini. Salah satu stakeholder dan nara sumber dalam acara tersebut diantaranya ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Pengelola TVUPI yang berkesempatan diundang untuk menyampaikan solusi-solusi layanan PTMT di wilayah Jawa Barat.

Kegiatan rapat kerja Bidang Kesra Provinsi Jabar tersebut ada salah satu point penting bahwa penyelenggaraan PTMT masih tetap memerlukan system PJJ yang didalamnya harus didukung oleh tingkat Literasi Digital yang dimiliki masyarakat pendidikan saat ini. Ketika ada alternatif sistem baru sebagai solusi layanan edukasi yang lebih smart maka strategi tersebut akan menjadi pilihan, mengingat prokes dalam meminimalisir kerentanan penyebaran covid-19 harus tetap ditegakan dan menjadi salah satu program Edukasi Literasi Digital.  Semoga melalui solusi yang disampaikan oleh Stakeholder dan Nara Sumber dari UPI melalui layanan Penyiaran Televisi Digital TVUPI akan berkenan menjadi salah satu strategi “Mengedukasi Literasi Digital” di Jawa Barat bahkan Nasional. UPI akan EDUN, Jabar Juara dan Indonesia Unggul. Amiin YRA (Deni Darmawan)