Unit Karawitan Mahasiswa UPI Menjadi Pemusik Drama Lalayang Salaka Domas

Bandung, UPI

Unit Karawitan Mahasiswa (UKM) yang tidak lain adalah Mahasiswa Pendidikan Seni Musik turut mensukseskan acara drama tari “Lalayang Salaka Domas” yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Seni Tari 2016 Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Rabu, (19/12) di gedung pertunjukan Amphiteater Kampus UPI, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Acara yang berlangsung meriah dan dihadiri oleh banyak penonton tersebut tidak lain memiliki tujuan edukatif.

“Tujuan kegiatan adalah memberi edukasi kepada masyarakat terhadap pentingnya aset seni dan bahasa berbasis kelakonan sebagai media berekspresi seni yang patut diliterasi selain menjadi tugas akhir bagi mahasiswa Seni Tari yang mengontrak salah satu mata kuliah yang berorientasi pada seni teater di Jurusan Seni Tari,” ucap Agus Supriyatna S.Sn.,M.Pd. dalam sambutanya.

Gending berlaras salendro menjadi lagu pembuka pementasan yang diusung mahasiswa kelas A Pendidikan Seni Tari. Suasana pewayangan yang kental memang sangat cocok disandingkan dengan laras salendro yang sejak dari zaman dulu berfungsi sebagai pengiring penampilan pewayangan dan menjadi penguat karakter lakon yag dimainkan oleh wayang-wayang yang berlaga di atas pentas.

Musik pengiring drama adalah salah satu unsur yang paling krusial dan harus ada dalam setiap pementasan drama, meskipun dengan ataupun tanpa musik pengiring sebuah pementasan drama masih akan disebut sebagai pertunjukan drama dan tujuan yang diharapkan dari pertunjukan tersebut akan tersampaikan. Tetapi dengan adanya musik pengiring apalagi dengan dibawakan oleh grup yang telah profesional, akan menghadirkan suasana drama yang sesungguhnya dan menjadi penguat bagi karakter wayang yang sedang berlakon. Maka dari itu munculah pengkhususan musik sebagai salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari konteks drama yang disebut drama musikal.

Keragaman alat musik yang dimainkan oleh UKM membawa kesan variatif bagi para pendengarnya. Suara tabuhan saron dan bonang sangat dominan diantara alat musik lain, fungsi melodis dari saron cukup untuk mengantarkan sebuah lagu meskipun tidak ada juru kawih yang biasanya ada dalam sebuah permainan seni karawitan. Dentingan kecapi membawa suasana hening seolah bearda di pedalaman desa yang jauh dari peradaban yang kental dengan aturan adat yang dianut.

Beberapa adegan yang ditampilkan dibawakan sangat apik oleh lakon yang ada. Tentunya didukung oleh permainan musik karawitan yang memperkuat suasana seperti saat suasana perkelahian antara Prabu Siliwangi dengan musuh-musuhnya, terdengar suara kendang dan simbal yang sangat dominan serta permainan bonang yang bertempo cepat. Selain itu, penggambaran suasana lain pada drama tersebut adalah pada saat Nyimas Padmawati bersedih, digambarkan dengan dentingan suara kacapi yang menyayat hati setiap penonton yang hadir seolah turut merasakan kesedihan putri nan canik jelita tersebut.

Permainan musik Unit Karawitan Mahasiswa berhasil membuat penonton terkagum-kagum terhadap drama yang diiringinya.

Tampil dalam formasi Muhammad Lutfi Faris (Kacapi), Irgi (Kendang), M. Fazbil (Saron), M.Fikri Maulana (Bonang) dan beberapa personel lain, performa UKM memang sudah tidak diragukan lagi. Porsi latihan yang banyak serta latar belakang para pemain alat musik karawitan yang notabene adalah para pemain yang handal dan profesional membawa banyak prestasi yang gemilang bagi Jurusan Pendidikan Seni Musik Universitas Pendidkan Indonesia.

Acara yang disutradarai oleh Dewi Rachmawati ini berlangsung sangat meriah dan membekas dihati para penikmat seni pertunjukan teater. Dengan adanya pertunjukan teater yang dilaksanakan di lingkungan akademisi ini diharapkan mampu memotivasi dan mendorong masyarakat, khususnya generasi muda untuk mengkaji diri dan mengaplikasikan hal-hal positif yang didapat dari pertunjukan tersebut. Selain itu generasi muda harus mampu merawat, melestarikan serta menumbuhkembangkan warisan sejarah masa lampau yang syarat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia. (Dini Ramdania Damara – Mahasiswa Pendidikan Seni Musik FPSD UPI 2016)