Universitas di Perbatasan

Universitas Timor (UNIMOR) memiliki sejarah unik. Sebelum referendum tahun 1999, Universitas ini bernama Universitas Timor Timur (UNTIM) yang terletak di Provinsi Timor Timur (wilayah Timor Leste sekarang). Seiring dengan perubahan sejarah, pada tahun 2000, warga  Provinsi Timor Timur  yang memilih bergabung dengan NKRI,  harus hengkang keluar dari provinsi Timor Timur. Umumnya warga bemigrasi ke wilayah terdekat di daerah perbatasan dan atau  pindah bermukim di wilayah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).   

Demikian juga sejarah Universitas Timor Timor (Unitim) harus berpindah ke Kota baru di Kefamenanu Provinsi NTT. UNITIM pun berganti nama menjadi Universitas Timor (UNIMOR). Sebuah PTN yang terletak dekat perbatasan dengan negara Republik Demokrasi Timor Leste.

Pendirian perguruan tinggi tinggi (PTN) di wilayah perbatasan telah menjadi perhatian serius Pemerintah Pusat dalam satu dekade terakhir ini. Pada tahun 2011, Pemerintah melalui Kemdikbud telah merubah lima PTS perbatasan menjadi PTN baru. Kelima universitas baru tersebut adalah Universitas Musamus di Merauke  yang berbatasan langsung dengan Papua Niugini dan Australia. Kemudian Universitas Borneo di kota Tarakan Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan Malaysia, dan Universitas Bangka Belitung.    

Sedangkan untuk Politehnik negeri baru di wilayah perbatasan, yakni Politeknik Bangka Belitung, dan Politeknik Batam yang berdekatan dengan negara jiran Singapura. Akhir akhir ini juga Kementrian Pertahanan telah membangun Politeknik Universitas Pertahanan di kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Pilar Bangsa

Pengembangan sejumlah  universitas di perbatasan memiliki beberapa misi strategis. Pertama, PTN di perbatasan adalah simbol benteng ideologi bangsa. Misinya tak hanya melaksanakan tri dharma PT. Tetapi juga memiliki misi strategis sebagai pilar ideologi bangsa. PTN sebagai the guard of nation.

Kedua, PTN di perbatasan  adalah etalase negara. Peran penting telah ditanamkan sebagai negara berdaulat dan siap membangun persahabatan dengan negara jiran melalui pendidikan, riset, dan interaksi budaya yang saling menguatkan. Hubungan bilateral bisa lebih terbina melalui diplomasi pendidikan dan kebudayaan yang diemban universitas.

Ketiga, dalam paradigma lama, citra daerah terluar di perbatasan sering identik dengan masyarakat dengan literasi pengetahuan masih kurang. Dengan hadirnya PTN di perbatasan, SDM masyarakat lokal semakin kuat. Akses dan kesempatan generasi muda untuk mengikuti pendidikan tinggi semakin mudah. Geliat ekonomipun diharapkan  semakin baik. Dalam jangka panjang, peta geopolitik  berbangsa dan bernegara bisa lebih terbina.

Boundary University

Beberapa negara juga telah membangun sejumlah universitas di perbatasan. Pemerintah Arab Saudia, pada tahun 2007 telah membangun  mega universitas  dengan nama Northern Bordes University. Universitas multi kampus modern ini terdiri dari 16 colleges yang tersebar di 3 Provinsi perbatasan utara wilayah Arab Saudi. Kampus modern ini menjadi wilayah penyangga yang berbatasan langsung dengan negara Irak, Jordania, dan Kuwait.

Demikian juga di Amerika Serikat. Nortwest Campus University of Alaska di kota Nome. Universitas ini terletak di pinggir  Selat Bering yang berhadapan langsung dengan Uni Sovyet. Pada periode perang dingin USA dengan Uni Sovyet, kampus ini juga sering direprestasikan   sebagai  etalase ilmu pengetahuan negeri adikuasa USA dihadapan pesaingnya Uni Sovyet.

Demikian juga di China. Sejumlah universitas telah banyak dibangun di sepanjang perbatasan  India, Uni sovyet, dan Korea Selatan. Harbin Institute of  Technology (HIT)  di kota Harbin, wilayah timur China. Universitas ini berbatasan langsung dengan Korea Selatan dan Jepang. Saat ini, HIT  merupakan salah satu kebanggaan China melalui inovasi teknologi yang dihasilkannya. Salah satu prestasinya HIT adalah satu satunya universitas di dunia yang berhasil merancang, membangun, dan meluncurkan sendiri satelit  dan unggul dalam inovasi teknologi peluru kendali- rudal (ASPI,2019).

Itulah fenomena universitas di perbatasan. Banyak negara menaruh perhatian khusus pada universitas di perbatasan. Perannya sangat strategis, selain untuk mencerdaskan  masyarakat. Namun juga universitas sebagai penyangga budaya dan pilar terdepan bangsa. The pillar of nation! (Dinn Wahyudin)