UPI ACHIEVEMENT STUDENT AWARD, Apresiasi Bagi Mahasiswa dan Pembimbing

Bandung, UPI

Sebanyak 70 prestasi yang diraih dari kompetisi yang berlangsung pada akhir Mei 2018 hingga awal Oktober 2018, mendapat apresiasi dari pihak Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). menurut catatan yang dimiliki Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dilaporkan terdapat 20 prestasi dari kompetisi tingkat regional atau tingkat provinsi, 32 prestasi dari kompetisi tingkat nasional, dan 18 prestasi dari kompetisi tingkat internasional. Demikian laporan yang diungkapkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., dalam kegiatan UPI Achievement Student Award Periode 2 Tahun 2018 yang diselenggarakan di Auditorium FPEB Lantai 6, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (29/10/2018).

Lebih lanjut dijelaskan,”UPI Achievement Student Award hakikatnya adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah swt yang telah memberikan kesempatan kepada kita khususnya kepada adik – adik mahasiswa untuk menjadi juara dalam berbagai ajang kompetisi. Namun tentunya secara syareat, UPI Achievement Student Award merupakan salah satu bentuk penghargaan dari lembaga, dari universitas kepada adik – adik mahasiswa yang sudah berkarya lebih dari rata – rata mahasiswa pada umumnya.”

Jadi kalian ini adalah para juara, tegasnya, maka sudah sepatutnya lembaga memberikan penghargaan yang luar biasa kepada kita semua yang terlibat. Dalam satu kesempatan, Bapak M. Nuh dalam tayangannya mengatakan kalau mau berkompetisi, kalau mau berlomba, berlombalah dengan yang juara jangan dengan yang kalah, sebab jika berlomba dengan yang kalah, maka menang tiak ada artinya, kalah apalagi, tetapi kalau berlombanya dengan para juara, bisa menang itu luar biasa tapi jika kalah pun tetap terhormat. Ini merupakan salah satu nasihat.

“Walaupun namanya UPI Achievement Student Award, namun prestasi yang mereka raih tidak lepas dari peran pembimbingan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kita juga memberikan award kepada 9 pembimbing yang sudah berbuat lebih. Adapun hal yang menjadi catatan dalam membina mahasiswa ke depan adalah jika berbuat biasa rasanya agak mustahil jadi juara karena yang lain berbuat lebih, dan yang berbuat lebih pun belum tentu jadi juara juga, karena yang lain sama – sama berbuat lebih,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, jika sifatnya kejuaraan, jika ingin mendapat posisi extraordinary maka bahan dan upayanya harus extraordinary, jadi harus punya calon yang punya talenta dan memiliki bekal dasar yang cukup, jadi tinggal poles sedikit.

Dikatakannya lagi,”Kedua, upaya pembinaan dan latihan. Pembinaan dilihat dari sisi pembimbing dan latihan dilihat dari sisi mahasiswa. Jadi pembinaan dan latihan yang intensif dan cukup waktu, tidak bisa sekarang dipilih besok ditandingkan, mesti punya waktu yang betul – betul memadai untuk melakukan pembinaan sehingga ada perubahan peningkatan kematangan, dan lain sebagainya, serta sentuhan – sentuhan dari sejumlah pembimbing tidak hanya mengandalkan dari satu orang saja. Oleh karena itu dimohon untuk dapat memperhatikan karakteristik dari setiap kegiatan.”

Sementara itu dalam sambutannya, Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., mengungkapkan rasa syukurnya. Dikatakannya,”Saya mengucapkan terima kasih kepada Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Direktorat Kemahasiswaan serta jajarannya yang telah menyelenggarakan acara ini. Kita sepakat atas apa yang disampaikan oleh Bapak Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan bahwa UPI Achievement Student Award merupakan kegiatan untuk mengapresiasi kepada mahasiswa yang sudah mendedikasikan dirinya untuk mengangkat citra Universitas Pendidikan Indonesia.

Kita juga sepakat bahwa prestasi ini merupakan proses panjang, tegasnya, bukan instan yang jadi begitu saja, oleh karena itu butuh proses, mulai dari rekrutmen mahasiswa. Ini informasi bagi Dekan dan jajarannya bahwa UPI mempunyai program cerdas istimewa dan bakat istimewa (CIBI), nanti jika diantara bapak dan ibu menemukan ada yang mempunyai talenta yang baik, silahkan diusulkan kepada Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Ini sesuatu yang harus kita mulai, agar kita memang betul – betul siap.

“Saya juga ucapkan terima kasih kepada tim Kemahasiswaan, 2018 adalah tahun kebangkitan Kemahasiswaan UPI. Bagaimana aktifitas para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan yang dikomandani Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dan Direktorat Kemahasiswaan merancang kegiatan kemahasiswaan, nampaknya kita siap untuk bersaing di tingkat nasional dan internasional. Satu indikator yang cukup menarik, bertahun – tahun saya amati kegiatan Peksiminas nampaknya Peksiminas tahun ini adalah kegiatan Peksiminas yang paling baik, karena Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI adalah komandannya. UPI diamanahi 2 kegiatan besar tingkat nasional, dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI adalah Ketua Umum Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Jawa Barat dan Ketua Umum Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) Pengda Jawa Barat, baik olah raga dan seni dipercayakan pada UPI,” ungkapnya.

Selamat kepada para mahasiswa, ujarnya, wajah – wajahnya menunnjukan suatu optimisme ke depan yang sangat baik, calon pemimpin masa depan. Saya yakin bahwa masih banyak cita – cita yang dimiliki, masih banyak peluang yang anda bisa raih, saya berharap jangan berhenti untuk menyiapkan diri, tidak ada prestasi tanpa proses persiapan yang baik. Ini yang harus dipahami, jadi prestasi itu adalah dibangun dari upaya, dibangun dari usaha.

Dikatakannya,”Saya melihat yang positif dari para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan yang sudah bekerja keras bersinergi dengan mahasiswa, telah membuahkan berbagai macam prestasi. Jadi kalau saya lihat, tiada minggu tanpa prestasi, prestasi bagi mahasiswa UPI. Ini sesuatu yang luar biasa, kita optimis ke depan lebih baik. Terima kasih kepada para pembimbing kemahasiswaan, tanpa bantuannya prestasi tidak terwujud. Universitas sudah merancang untuk mengapresiasi kepada para pembimbing.” (dodiangga)