UPI Berikan Bantuan Kepada Masyarakat Garut Korban Banjir

Garut, UPI

Bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Garut beberapa waktu lalu, telah menghanyutkan ratusan rumah dan menelan korban jiwa yang tidak sedikit. Peristiwa tersebut menyisakan duka yang mendalam, namun tidak ada peristiwa yang tidak ada hikmahnya.

Demikian ungkap Sekretaris Eksekutif Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., saat memberikan bantuan pasca bencana dalam kegiatan “Indahnya Berbagi Kasih” Keluarga Besar UPI Bersama Masyarakat Terdampak Banjir Bandang Kabupaten Garut, di Gedung Islamic Center Kabupaten Garut, Jumat (6/1/2017).

Lebih lanjut dijelaskan,”Terjadinya peristiwa tersebut, UPI menunjukan rasa simpati dan empatinya tidak hanya memberi materi saja namun memberikan bantuan imateri juga yang diberikan melalui program yang dirancang oleh Tim Penanggulangan Bencana UPI, dibantu mahasiswa KKN di bawah bimibingan dosen untuk menjadikan hidup masyarakat terdampak bencana memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi seperti semula.”

UPI merupakan lembaga pendidikan yang mempersiapkan mahasiswanya untuk membangun masa depan bangsa Indonesia melalui pendidikan, tegasnya. Sudah sepatutnya peristiwa ini dijadikan sebagai wahana untuk membina calon pendidik bangsa, mendidik masyarakat secara langsung karena ini pengalaman riil, pengalaman nyata yang memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan karakter mahasiswa.

“Adapun kegiatan yang dilakukan tim antara lain pengabdian kepada masyarakat melalui program KKN, penyerahan bantuan ke sekolah, game education, dan panggung hiburan, sebagai bagian dari kegiatan trauma healing” ujarnya.

Sesuai dengan statusnya, semua program yang dirancang UPI bersifat multi fungsi, ujarnya.  Program yang dirancang bermanfaat sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat, melakukan terapi kepada warga terdampak untuk bangkit menatap masa depan. Bagi mahasiswa, kegiatan ini membuat mahasiswa terlatih untuk peka dalam membangun pola pikir masyarakat, memberdayakan masyarakat dalam berbagai aktifitas, men-share pengetahuan kepada masyarakat, karena guru tugasnya adalah untuk mengedukasi masyarakat.

“UPI memandang musibah secara komprehensif. UPI berusaha berkontribusi dengan banyak program dan kegiatan. Dengan demikian, kita harus yakini bahwa tidak ada peristiwa yang tidak ada hikmahnya. Peristiwa ini merupakan suatu peringatan untuk kita lebih tafakur dan memikirkan apa yang telah kita perbuat terhadap lingkungan,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Drs. H. Mahmud, M.Si, MM.Pd., mengatakan,”Pemerintah Kabupaten Garut menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan UPI. Apa yang dilakukan oleh UPI setidaknya telah menambah motivasi warga terdampak bencana untuk cepat pulih, mandiri, dan kembali beraktiftas sebagaimana mestinya terutama anak sekolah, jangan sampai anak-anak terganggu pendidikannya.”

Lebih lanjut dikatakan, dari 389 orang terdampak bencana, di dalamnya terdapat anak-anak, mereka telah difasilitasi oleh dinas pendidikan untuk dapat bersekolah kembali. Dinas memberikan sarana transportasi untuk menuju sekolahnya dari tempat pengungsian.

“Dinas Pendidikan Kabupaten Garut telah melakukan kerja sama dengan forum Kepala Dinas Pendidikan se-Jawa Barat untuk memberikan perhatian lebih kepada anak didik. Demikian juga melalui kerja sama dengan UPI, anak-anak mendapatkan bimbingan dan penyuluhan agar mereka tetap mau sekolah. Sekarang, anak-anak sudah bisa melupakan dampak bencana, karena kebutuhannya sudah terpenuhi. Diharapkan, kepada seluruh warga terdampak bencana, musibah ini dijadikan sebagai pelajaran hidup untuk masa datang, ambil hikmahnya, jangan terlena, segera bangkit,” ujarnya. (humasupi)