UPI Bersama 22 Perguruan Tinggi di Jawa Barat dan DKI Jakarta Bahas KKN Tematik Citarum Harum Multihelix

 

Bandung, UPI

Sebanyak 23 perguruan tinggi di Jawa Barat dan DKI Jakarta terlibat FGD Perencanaan dan Pelaksanaan KKN Tematik Citarum Harum Multihelix. FGD diselenggarakan dalam rangka meningkatkan sinergi komponen multihelix untuk mengimplementasikan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) selaku koordinator kegiatan bekerjasama dengan Direktorat Pembelajaran Kemahasiswaan Kemenristekdikti menghadirkan sejumlah narasumber seperti Ketua Pelaksana Harian Satgas Citarum Harum Jawa Barat Mayjen (Purn) Dedi Kusnadi Thamim untuk mensukseskan kegiatan tersebut. FGD diselenggarakan di Ruang Rapat LPPM UPI Lantai 1 Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (7/10/2019).

Menurut Ketua LPPM UPI Prof. Dr. Ahman, M.Pd.,”Penyelenggaraan FGD Perencanaan dan Pelaksanaan KKN Tematik Citarum Harum Multihelix merupakan salah satu bukti keseriusan UPI di dalam melaksanakan tugas dari Kemenristekdikti, khususnya Direktorat Pembelajaran Kemahasiswaan. Di tahun 2019 ini, UPI harus mengkoordinasikan perguruan tinggi-perguruan tinggi lain yang akan mengirimkan mahasiswa-mahasiswanya dalan rangka KKN Tematik Citarum Harum.”

Kita serius untuk mendampingi teman-teman perguruan tinggi supaya proposal yang mereka buat sesuai dengan aturan yang berlaku, ungkapnya. Sementara itu, pelaksanaannya bisa disinkronisasikan dengan program yang ada, yang sudah dirancang oleh Satgas Citarum Harum. Hadir dalam kesempatan ini, Mayjen (Purn) Dedi Kusnadi Thamim yang dengan antusias memberikan informasi awal tentang kebijakan penanganan Citarum sesuai Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

Ditegaskannya,”FGD ini dilakukan untuk membahas program-program penanganan Citarum sesuai dengan kondisi eksisting di lapangan dikarenakan banyak perguruan tinggi yang baru bergabung. Para mahasiswa diharapkan bisa melakukan edukasi kepada masyarakat DAS Citarum supaya muncul kesadaran untuk tidak buang samah sembarangan dan melakukan pemilahan sampah, serta menyadarkan masyarakat untuk hidup sehat. UPI seanantiasa mendukung kegiatan pemerintah, ada atau tidaknya stimulus dari pemerintah.”

Hal yang sama ditegaskan pula oleh Sekretaris LPPM UPI Dr. Yadi Ruyadi, M.Si., dikatakannya,”LPPM UPI tahun ini ditunjuk sebagai koordinator KKN Tematik Citarum Harum Multihelix bagi 22 perguruan tinggi di Jawa barat dan DKI Jakarta. KKN Tematik Citarum Harum Multihelix yang diselenggarakan di Citarum merupakan hasil kerjasama dengan Direktorat Pembelajaran Kemahasiswaan Kemenristekdikti. Ke-23 perguruan tinggi termasuk UPI sebagai coordinator, merancang program untuk melakukan koordinasi sala satunya melalui FGD.”

FGD Perencanaan dan Pelaksanaan KKN Tematik Citarum Harum Multihelix membahas beberapa hal, ungkapnya. Pertama, ke-22 perguruan tinggi yang dimaksud harus menyusun proposal KKN, di dalamnya memerlukan koordinasi terkait lokasi. Lokasi difokuskan di sepanjang DAS Citarum. FGD diselenggarakan agar tidak terjadi tumpang tindih program. Ke-22 perguruan tinggi memiliki beragam program, ada yang fokus di bidang kesehatan, pendidikan, dan kelautan, serta lainnya. Agar bidangnya tepat sasaran, diperlukanlah koordinasi.

“Perencanaan program KKN ini tidak bisa semaunya, karena di program ini sudah banyak pihak yang terlibat dan mereka sudah banyak melaksanakan program untuk Citarum. Oleh karena itu, kita diharapkan bisa membuat program yang menguatkan atau memang melanjutkan dan melaksanakan program yang sudah direncanakan, yang mengacu pada program Pelaksana Harian Satgas Citarum Harum. Berkoordinasi dengan 22 perguruan tinggi ini, menyangkut masalah administrasi juga. Kita harus sukses program dan sukses tertib administraisi. FGD akan dilakukan beberapa kali, untuk hari ini adalah merencanakan program kemudian selanjutnya FGD dalam rangka monev dan FGD pelaporan program, nantinya masing-masing perguruan tinggi akan berbicara terkait hal tersebut,” jelasnya. (dodiangga)