UPI dan CfBT Brunei Luncurkan REAL Research Monograph

Bandung, UPI

Sebanyak 4 peneliti dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berkolaborasi dengan 5 peneliti dari CfBT Brunei, meluncurkan REAL Research Monograph, di Gedung Partere Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa (28/2/2017).    

“REAL Research Monograph merupakan sebuah penelitian yang dibukukan dalam sebuah monograph. Apa itu REAL? Ini kepanjangan dari Research English as an Asean Language. Riset ini merupakan hasil MoU antara CfBT Brunei dengan UPI. Fokus pada investigasi penggunaan bahasa Inggris di ASEAN pasca bahasa Inggris diresmikan sebaga bahasa resmi. Artikel ini berisikan tentang pengajaran bahasa Inggris untuk diketahui para guru bahwa bahasa Inggris bukan ancaman tapi untuk menyebarkan pemikiran,” ungkap REAL Research Director UPI Drs. H. Herli Salim, M.Ed, Ph. D.

Lebih lanjut dikatakan, personil tim dari REAL diketuai oleh Drs. H. Herli Salim, M.Ed, Ph. D., dengan anggota Dr. Wachyu Sundayana, MA.,  Gin Gin Gustine,Ph.D., Sudarsono, MA., sedangkan dari  Brunei, dipimpin Dr. Greg Keaney, Ms. Robyn Elmi, Mr. Dave Laming, Ms. Jean Kiekopft, dan Mr. Rob Tunnel, dibantu oleh konsultan peneliti Prof. Peter Waterworth, Deakin University, Australia.

Tujuan REAL adalah untuk menjalankan MoU UPI dengan CfBT, katanya. Kedua, memberikan masukan kepada organisasi ASEAN untuk penyatuan ASEAN sebagai satu komunitas pasca ASEAN menggunakan bahasa Inggsri sebagai bahasa resmi, dan ketiga, untuk mengetahui permasalahan pengajaran bahasa Inggris di setiap anggota negara ASEAN (pengaruh penetapan bahasa Inggris sebagai identitas kebangsaan).

Ditegaskannya,”REAL menghasilkan buku monograf yang ber-ISBN, menghasilkan artikel yang sudah dimuat di prosiding seminar Conaplin UPI, seminar ICREAM Roi Et Rajabhat Uni Thailand, dan satu artikel sudah dipublikasikan di jurnal IJAL, UPI, serta satu lagi sedang dalam proses penerbitan artikel di jurnal TESOL Australia terindeks scopus. REAL memperoleh dana dari skim UTU dan dana in kind dari CfBT Brunei. Ini sangat bagus untuk mengukuhkan UPI di negara “ASEAN”.

CfBT merupakan kepanjangan dari Center for British Teachers, yaitu suatu organisasi nir laba untuk memajukan pengajaran bahasa Inggris di dunia, katanya. Organisasi ini sedang berubah nama menjadi Education Development Trust. Dr. Greg Keaney merupakan Direktur untuk Asia Pasifik yang berkantor di Bandar Seri Begawan, Brunei.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Rektor UPI Prof. H. Furqon, Ph.D., menyatakan rasa senangnya untuk mendukung REAL Research Monograph. Dikatakannya,”Monograph ini adalah hasil dari kerja keras, pertimbangan hati-hati dan pengorbanan profesional dari semua tim peneliti.”

Universitas akan selalu terus meng-encourage para dosen untuk joint publikasi, katanya. Saya sangat mengapresiasi terbitnya monograph ini, diharapkan dosen-dosen lainnya dapat melakukan hal sama. “Ini suatu kegiatan yang kita dorong untuk dilakukan oleh para dosen UPI, berkolaborasi dengan berbagai institusi diberbagai negara untuk meningkatkan mutu guru, mutu pendidik dan lainnya,” ujarnya.

“Memang riset yang bagus akan berakhir dalam sebuah aplikasi, tidak hanya dalam bentuk laporan. Kita encourage untuk semakin banyak penelitian yang berkualitas. Kita berusaha untuk memberikan dukungan sesuai kapasitas, terutama dalam bidang kebijakan dan pembiayaan sesuai peraturan yang berlaku. Jika publikasi ini tersebar luas, diharapkan dapat mendorong dosen lain untuk melakukan hal yang serupa,” pungkasnya.

“REAL Research Monograph terbagi dalam tiga pokok bahasan. Pertama English language teaching in ASEAN: an accountcof problems and prospects. Menjelaskan tentang pengajaran bahasa Inggris di ASEAN, bahasa yang menjadi bahasa internasional di ASEAN. Bahasa Inggris menjadi bahasa kedua dalam lingkungan kita. Dijelaskan pula bahwa mengajar bahasa Inggris di ASEAN masih menjadi tantangan tersendiri. Penelitian menggunakan metode kuisioner dan wawancara,” ujar Ahmad Bukhori Muslim, Ph.D., anggota peneliti REAL yang juga dosen Bahasa Inggris UPI.

Kedua, Teaching English in ASEAN: the voices of English teachers in ASEAN nations. Membahas bagaimana guru mengerti posisi bahasa Inggris di ASEAN. Fokusnya pada guru, bagaimana mengembangkan untuk menjadi profesional. Bahasa Inggris sebagai national identity. Apakah dapat menghancurkan bahasa lokal?

Ketiga, Colleagueship and professionalism in inter-institutional cooperation: International collaboration in research. Bagaimana caranya untuk bergabung dalam joint research. Fokus pada refleksi bagaimana bekerja sama dengan peneliti dari bangsa lain, berbeda institusi. (dodiangga)