UPI dan Jalan Ilmiah Menuju Timnas Indonesia yang Berprestasi di Piala Dunia 2026

Oleh: Didik Zafar Sidik

Ketika mimpi besar masyarakat Indonesia untuk melihat Timnas berlaga di Piala Dunia semakin terasa realistis, pertanyaan penting yang muncul adalah: apakah kita telah memiliki sistem yang benar-benar siap untuk mencetak tim nasional yang tangguh dan berkelanjutan?

Dalam upaya menembus panggung tertinggi sepak bola dunia, pendekatan konvensional yang hanya mengandalkan talenta dan latihan rutin tidak lagi cukup. Dibutuhkan pendekatan yang lebih sistematis, ilmiah, dan berbasis data. Di sinilah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memiliki peluang besar untuk memainkan peran strategis dan nyata.

UPI: Basis Ilmiah yang Siap Digunakan

Sebagai salah satu perguruan tinggi yang memiliki keunggulan di bidang pendidikan olahraga dan sport science, UPI memiliki segala prasyarat untuk menjadi partner strategis Timnas Indonesia. Dengan fasilitas seperti laboratorium fisiologi olahraga, biomekanika, nutrisi olahraga, hingga psikologi olahraga, UPI dapat memberikan dukungan ilmiah yang selama ini belum dioptimalkan secara nasional.

Fakta bahwa UPI juga mengedepankan nilai-nilai pendidikan karakter dan nasionalisme menjadikannya sangat tepat untuk terlibat dalam pembinaan atlet usia muda, yang menjadi fondasi Timnas masa depan. Kita semua tahu, pemain sepak bola bukan hanya butuh fisik dan teknik, tapi juga mentalitas dan komitmen pada bangsa.

Sport Science: Kebutuhan Mendesak Sepak Bola Modern

Laga Timnas U17 baru-baru ini menunjukkan bahwa salah satu kelemahan mendasar para pemain kita adalah penurunan performa fisik di tengah turnamen dan ketidakmampuan mengelola tekanan psikologis. Di negara-negara yang secara konsisten lolos ke Piala Dunia, aspek-aspek ini ditangani secara ilmiah melalui pemantauan performa, recovery berbasis data, dan pelatihan mental yang sistematis.

UPI mampu mengisi celah tersebut. Melalui kolaborasi dengan PSSI, UPI bisa menjadi pusat monitoring performa atlet, mengembangkan profil fisiologis tiap pemain, memberikan rekomendasi gizi dan suplemen, serta membantu pelatih merancang latihan yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan psikologis individu pemain.

Pendidikan dan Nasionalisme sebagai Pilar Utama

Yang tak kalah penting, UPI juga mampu menghadirkan dimensi pendidikan dan nasionalisme dalam pembinaan sepak bola. Pemain yang masih duduk di bangku SMA atau perguruan tinggi tidak boleh kehilangan arah akademik hanya karena memilih jalur atlet. Di sinilah konsep student-athlete seperti yang diterapkan di Jepang atau Amerika bisa diadaptasi melalui UPI.

Selain itu, pembinaan nilai-nilai kebangsaan—seperti kecintaan terhadap lambang Garuda, rasa hormat terhadap pelatih dan sesama pemain, serta penguatan karakter melalui pendidikan sejarah dan bela negara—menjadi fondasi penting dalam membangun timnas yang tidak hanya bermain demi kemenangan, tapi juga demi harga diri bangsa.

Rekomendasi: Saatnya Kolaborasi UPI – PSSI

Jika Indonesia benar-benar serius untuk bersaing di Piala Dunia 2026, maka PSSI harus mulai membuka pintu bagi institusi pendidikan seperti UPI. Kolaborasi bisa dimulai dari hal sederhana: pemantauan fisik pemain usia muda, penyediaan layanan psikologi dan nutrisi untuk pemain pelatnas, hingga pembentukan pusat sport science nasional berbasis kampus.

UPI pun akan mendapat manfaat besar dari kerja sama ini, mulai dari penguatan kapasitas riset, peningkatan reputasi, hingga penyelarasan kurikulum yang lebih aplikatif dan berdampak bagi olahraga nasional.

Timnas yang hebat bukan hanya dibangun oleh pelatih dan federasi, tetapi juga oleh lembaga pendidikan yang progresif. Universitas Pendidikan Indonesia memiliki kapasitas, sumber daya, dan semangat nasionalisme yang sangat cocok untuk menjadi bagian dari perjalanan besar Indonesia menuju Piala Dunia 2026.