UPI dan UPSI Standarkan Pendidikan Guru di Asia

Bandung, UPIRektor UPI

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bersama Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia menggelar Konferensi Bersama ke-6 UPI-UPSI 2014 di Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Rabu-Kamis (25-26/6/2014). Konferensi yang memaparkan 240 makalah dari pakar pendidikan di Asia ini membahas standardisasi pendidikan guru (kerangka kualifikasi Asia).

Rektor UPI Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. selaku tuan rumah konferensi bersama ini menjelaskan, membangun standar pendidikan guru sangat penting. Sebab, kunci kemajuan negara-negara Asia terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM), sementara meningkatkan kualitas SDM tidak bisa dilepaskan dari peranan guru. Maka, membangun standar pendidikan guru mutlak diperlukan untuk meningkatkan kualitas SDM di Asia tersebut.

Dikemukakan, memasuki abad ke-21, peran guru dalam membangun karakter bangsa dan meningkatkan kualitas SDM semakin besar. Guru merupakan ujung tombak mengatasi kompleksitas persoalan globalisasi. Sebab, global isasi memunculkan masalah kemanusiaan, misalnya perubahan gaya hidup, kerusakan lingkungan, terkikisnya nilai kemanusiaan, dan sebagainya.

“Di dalam isu global tersebut, manusia sangat membutuhkan nilai kemanusiaan yang orisinil sebagai idenitas diri sendiri. Di sinilah peran guru memuaskan dahaga akan nilai kemanusiaan itu,” ujar Rektor UPI.

Kondisi ini memperkuat premis bahwa kualitas pendidikan menjadi syarat utama untuk membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kata Prof. Sunaryo. Sementara untuk mendapatkan guru yang berkualitas tinggi, perlu dilakukan langkah strategis oleh institusi pendidikan tinggi yang bertanggung jawab dalam memproduksi calon guru, baik. Maka harus dibangun standar yang komprehensif bagi pendidikan guru, baik melalui pendekatan ilmiah maupun profesional.

Dijelaskan, tujuan utama konferensi ini adalah untuk merumuskan beberapa pemikiran mendasar mengenai pendidikan guru secara menyeluruh dan terintegrasi berdasarkan analisis hasil penelitian dan pengalaman yang relevan untuk dijadikan bahan rujukan yang terkait dengan standarisasi dan kerangka pikir kualifikasi pendidikan guru baik di tingkat nasional maupun internasional, khususnya di kawasan Asia.

Konferensi internasional UPI UPSI, kata dia, lahir sebagi sebuah komitmen bersama untuk meningkatkan dan mengembangkan pendidikan di kawasan negara-negara Asia khususnya Indonesia dan Malaysia menjadi lebih baik. Hasil kerja sama ini telah melahirkan beberapa konsep dan gagasan dalam pengembangan program pendidikan.

“Kerja sama kedua lembaga tersebut telah berlangsung lebih dari 12 tahun dengan berbagai bentuk kegiatan akademik seperti penelitian bersama, penulisan buku dan jurnal ilmiah bersama, pertukaran dosen dan mahasiswa serta berbagai kegiatan ilmiah lainnya,” ujar Rektor UPI.

Peserta yang  terdaftar dalam konferensi UPI UPSI 2014 ini sebanyak 400 peserta yang datang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan dari Malaysia. Pembicara  utama yang diundang dalam kegiatan UPI UPSI ke-6 ini adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Menteri Pendidikan Malaysia, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, Naib Konselor Universiti Pendidikan Sultan Idris, Direktur AUN-QA Singapura, dan dari Universitas Shizuoka Jepang ditambah dengan 237 sesi paralel dari berbagai topik makalah yang sesuai dengan tema konferensi internasional tersebut.

Dalam pembukaan konferensi sekaligus diluncurkan buku yang ditulis oleh dosen UPI dan UPSI  dengan judul “Peningkatan kualitas pendidikan guru menuju Asian Qualification Framework”. (WAS)