UPI Kucurkan Dana Rp 41,5 Miliar untuk Penelitian

Bandung, UPI

Anggaran sangat mempengaruhi kegiatan penelitian, oleh karena itu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) setiap tahunnya terus meningkatkan anggarannya.

Demikian ungkap Rektor UPI Prof. H. Furqon, Ph.D., saat membuka kegiatan Seminar dan Pameran Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema “Mewujudkan UPI Sebagai Research Based Teaching University Melalui Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat” di Auditorium Lembaga Penelitan dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Kamis (23/02/2017).

Perlu diketahui, UPI menganggarkan Rp 20 juta/artikel, katanya, semetara Dikti menyediakan anggaran hingga Rp 100 juta. Secara kumulatif, di tahun 2016 UPI mengucurkan dana sebesar Rp 23,65 Miliar dan untuk tahun 2017 sebesar Rp 41,5 Miliar. UPI menargetkat minimal 700 penelitian (kumulatif), dan tahun 2018 ditargetkan tercapai 1000 penelitian. Suka tidak suka, mau tidak mau, target tersebut harus dicapai untuk meningkatkan citra universitas, disamping hal lainnya.

“Anggaran tentu saja sangat mempengaruhi kegiatan penelitian untuk mewujudkan UPI sebagai Research Based Teaching University. Secara simultan kita tingkatkan anggarannya. Ini tentu belum memadai tapi kita akan terus meningkatkan proporsi. Tentu ada orang yang khawatir, nantinya dosen akan lebih senang meneliti dibanding mengajar, karena dilihat dari popularitas dan financial yang menjanjikan, apalagi jika penelitiannya bisa dikomersilkan,” paparnya.

Kita bergaul di era global, kita besar karena karya kita dilihat oleh orang lain, jelasnya. Jika kita memiliki penelitian yang bagus, sekalipun menggunakan bahasa sunda, tidak mustahil akan dilirik oleh orang lain. Saat ini Jepang sudah membuka diri dengan menggunakan bahasa global, oleh karena itu kita juga harus membuka diri dan membiasakan diri untuk menggunakan bahasa global.

Lebih lanjut dikatakan,”Salah satu kegiatan penting dan tugas bagi dosen adalah menyelenggarakan pameran penelitian. Jika dilihat sejarahnya dalam pengembangan universitas, universitas hanya bertugas menghasilkan lulusan yang bagus dan berkualitas, namun sekarang tujuan utama universitas adalah untuk mempertahankan kebenaran yang universal, dengan cara memperoduksi hasil penelitian yang berkualitas.”

Penelitian tidak terbatas pada laporan untuk memenuhi pertanggungjawaban saja, tegasnya. Sekarang targetnya, penelitian itu harus dipublikasikan, disampaikan pada masyarakat, untuk menunjukan indikator betul atau tidaknya sebuah penelitian, bermanfaat atau tidak bagi masyarakat. Ini juga sebagai media pembelajaran yang dikomersilkan, menghasilkan sejumlah produk teknologi yang dapat meningkatkan kemudahan siswa dalam pembelajaran, memudahkan manajemen untuk perbaikan tata kelola pendidikan.

“Berdasarkan hal tersebut, saya mengajak kepada seluruh dosen untuk menghasilkan penelitian yang berbasis pendidikan, kemudian publikasikan dalam jurnal yang terindeks dan bereputasi. Penelitian harus sistematis, memiliki road map, sehingga tahu persis permasalahannya dari a hingga z. Seorang ahli itu tahu segala,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris LPPM UPI yang juga Ketua Pelaksana Dr. Yadi Ruyadi, M.Si., mengatakan,”Kegiatan ini merupakan penyelenggaraan yang ke-2. Terdapat dua kategori penyelenggaraan, pertama yang wajib dilaksanakan oleh para peneliti, kedua seminar yang diselenggarakan di luar kewajiban.”

Kegiatan ini dilakukan untuk diseminasi, ujarnya, untuk mempublikasikan karyanya secara langsung disamping publikasi melalui jurnal dan artikel, kita juga mengundang LPPM dari universitas lain. Kegiatan ini juga diselenggarakan karena adanya keinginan untuk menyamakan persepsi tentang pertanggungjawaban keuangan. LPPM mengundang CSR Pertamina Geothermal Energy Tbk. Kamojang, Indra Dwi hartanto Project Manager of ESRD PT. Astra International Tbk, dan Kasub Direktorat Peningkatan Kapasitas Riset Dr. Ir. Mustaningimah, M.Si., 3 Penyaji (Ketua Penelitian Hasil Seleksi), serta 3 Penyaji (Ketua Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat Hasil Seleksi) untuk menjadi pembicara. Sementara peserta pameran diisi oleh Posdaya Plamboyan; PKBM & SKM Yayasan An Nur Binaan CSR Pertamina; Sulistiati Collection & Gendis Wedding (alumni pendidikan Tata Busana PKK FPTK); Devasana dan lain sebagainya. (dodiangga)