UPI Menerima Kunjungan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNESA

Bandung, UPI

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Prof. Dr. Djojok Soepardjo, M.Litt., didampingi Dr. Djuli Djatiprambudi, M.Sn., mengunjungi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kehadirannya terkait implementasi kerja sama ketika universitas berstatus PTNBH. Perwakilan UNESA diterima oleh Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., didampingi Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya dan Administrasi Umum Dr. H. Edi Suryadi, M.Si., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Sistem Informasi Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd., Direktur Direktorat Kemahasiswaan, Direktur Direktorat Perencanaan dan Pengembangan, Kepala Badan Pengelolaan dan Pengembangan Usaha, Kepala Divisi Kemitraan dan Pengembangan Usaha, Kepala Biro Kepegawaian, Kepala Biro Hukum dan Kesekretariatan, Kepala Biro Sarana dan Prasarana, Kepala Kantor Humas di Ruang Rapat Gedung Partere Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (19/2/2018).

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Prof. Dr. Djojok Soepardjo, M.Litt., mengatakan,”Kehadiran kami di UPI dalam rangka Persiapan Penyusunan Naskah Akademik Universitas Negeri Surabaya menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum PTN-BH. Berkaitan dengan hal tersebut kami juga ingin melakukan brainstorming tentang bagaimana implementasinya dalam pelaksanaan kerja sama, karena program kerja sama merupakan tulang punggung universitas.”

Lebih lanjut dikatakan, oleh sebab itu, jika kita tidak siap-siap maka kami akan mengalami kesulitan karena dipastikan pelaksanaannya lebih sulit dan banyak aturan. Kemudian setelah mendapatkan Akreditasi A, maka kami tambah semangat untuk bersiap menjadi universitas yang dewasa.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., mengatakan bahwa menjadi PTN-BH Dituntut kesiapan. Ada beberapa persoalan yang dihadapi oleh perguruan tinggi dengan status PTN-BH, salah satunya adalah masalah sinkronisasi, karena ada beberapa hal yang perlu dikoordinasikan.

Hal serupa dibahas lebih lanjut oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya dan Administrasi Umum Dr. H. Edi Suryadi, M.Si., dikatakannya,”Pertama, PTN-BH merupakan misi pemerintah untuk menjadikannya leader bagi universitas yang ada di Indonesia, kedua, menjadikan PTN-BH sebagai flag carrier perguruan tinggi Indonesia. Adapun hal-hal yang harus mendapatkan perhatian adalah masalah kedudukan hukum, kelembagaan, dan kepegawaian, serta pendanaan. (dodiangga)