UPI Merencanakan Penelitian Budaya Sunda Bersama Peneliti Dari Francis

5

Bandung, UPI

Sebagai salah satu universitas yang cukup senior dan ternama serta kental akan sejumlah aktivitas dan prestasi yang dicapainya dalam dunia riset, UPI kali ini berencana akan melaksanakan penelitian khusus mengenai budaya Sunda.

Gagasan penelitian ini disampaikan oleh salah satu Dosen UPI yaitu Dr. Deni Darmawan di sela-sela pertemuannya dengan peneliti dari Francis yaitu Dr. Antonio Guerreiro di Jakarta. Peneliti dari Francis ini baru menyelesaikan salah satu peneliti budaya di wilayah Kalimantan, peneliti ini telah menemukan sejumlah potensi dalam bidang pembangunan pendidikan di Indonesia dengan melakukan optimalisasi budaya daerah, khususnya di wilayah pedalaman. Mengingat aspek budaya merupakan sumber belajar yang dapat diolah menjadi sebuah program penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk mata pelajaran khusus tentang budaya atau mata pelajaran lainnya yang serumpun.

Mengingat aspek-aspek budaya yang ditemukan oleh Dr. Antonio ini sangat penting maka ada sejumlah materi dalam mata pelajaran Muatan Lokal yang dapat dikembangkan oleh sejumlah program studi dilingkungan LPTK termasuk oleh UPI. Salah satu focus penelitian yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut adalah budaya Sunda, diantaranya Baduy dan Rumah Adat Kampung Pulo yang berada di Kabupaten Garut Jawa Barat. Dr. Antonio sangat tertarik untuk melakukan penelitian tersbeut, sehingga dalma kesempatan pertemuan tersebut meminta sejumlah data awal dan informasi sigkat dari dosen UPI yang hadir dalma pertemuan tersebut.

Sebagai slaah satu universitas yang memiliii ciri khas “ Research University”, tentunya UPI sangat tertarik untuk melakukan riset kemitraan dengan [eneliti dari Francis tersebut, setidaknya di masa yang akan dating UPI akan mampu menyusun sejumlah kurikulum dan buku ajar dalam bidang budaya local serta keunggulannya. Dari rencana riset ini maka karya-karya dosen UPI dalam bentuk laporan penelitian di bidang Budaya dan Budaya Pendidikan dapat dipublikasikan secara luas sehingga akan mampu mendongkrak reputasi UPI dalam pemeringkatan webometrics yang selama ini menajdi salah satu indicator universitas bereputasi baik di dunia ini. Semoga dengan langkah awal yang penuh semangat ini maka UPI dengan para penelitinya mampu bersinergis dengan peneliti dari Francis sehingga menghasilkan output riset yang bermutu dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat bangsa ini. (DD)