“VCDLN-TVUPI” Menjadi Delegasi Inovasi Pendidikan Indonesia

Dalam proses yang cukup panjang, dimana saat itu bulan November 2020, untuk pertama kali program Kedai reka-Rekacipta Indonesia diperkenakan oleh Ristekbrin, yang saat itu memang Kemdikbud dan Ristek berisah. Saat itulah seorang dosen senior mengirimkan idenya kepada dosen asuhannya, untuk mencoba menulis ide inovasi yang dapat diusulkan pada program Kedai Reka dan RekaCipta ini. Tanpa berpikir panjang dosen bimbingannya tersebut merumuskan draft proposal yang masih berupa ide-ide pokok tentang inovasi VCDLN ini, khususnya dikaitkan dengan kondisi progressif program TVUPI yang masih menjadi tanggungjawab pengembangannya saat itu.

Gayung bersambut, saat itu dari pihak perintis program Kedai Reka –Rekacipta ini seperti Dr. Ade Cahya, Dr. Setiawan, dan Dr. Rama ubis, melalui binaan Bapak Prof. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi  mengundang dari unsur LPPM UPI yang saat itu masih dipimpin Prof. Ahmad mengajak penulis untuk menyiapkan draft proposal. Dalam waktu bersamaan pihak perintis program Kedai Reka RekaCipta Ristekbrin mengundang innovator dari UPI untuk menjadi salah satu nara sumber dalam acara sosialisasi rencana peluncuran program Kedaireka-Rekacipta ini. Singkat ceritera acara acara sosialisasi tersebut bergulir dan saat itu untuk yang pertama kali konsep inovasi VCDLN ni dikenalkan, walaupun kerangka pikir dari VCDLN ini dicetuskan saat acara program “Kuliah Professor” yang diselenggarakan oleh APS-TPI (Asosiasi Program Studi- Teknologi Pendidikan Indonesa). Maka disaat Program Kedai Reka Rekacipta menjadi gerbang inovasi antara dunia Insan Perguruan Tinggi dengan Insan Mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri, satu-satunya nara sumber yang langsung dipercaya untuk menyampaikan Roadmap dan kerangka Inovasinya, yaitu dari innovator UPI.

Program Kedai Reka-Reka Cipta ini memang bertujuan untuk mempertemukan antara Dunia PT dengan DUDI. Tentunya hal ini bukan yang pertama namun system yang dibangun oleh Kemenristekbrin ini saat tahun 2021 januari mulai meluncurkan program ini dan disambut cukup semangat oleh kedua dunia sumber inovasi ini. Dengan dukungan system dan databse yang besar yang diluncurkan Kemenristekbrin maka kedua belah dunia ini saling bertemu secara Virtual-Daring dan saling melakukan sharing inovasi dan berupaya untuk saling mendukung dan menyambungkan  system satu sama lain untuk menghaislkan sejumlah inovasi-inovasi yang mampu mencerdaskan dan membawa kepada kemajuan bangsa Indonesia di Masa Depan. Tentu, inilah yang menjadi daya magnit bagi para innovator UPI , dimana sejak tanggal 6 Januari 2021 penulis mencoba untuk mensubmit proposal Inovas Rekacipta pada system database dengan laman aksess: http://kedaireka.id. Adapun Title untuk inovasi yang sekarang ini menjadi satu-satu delegasi inovasi dari UPI menfokuskan diri pada bidang Pendidikan dengan Tajuk ” TVUPI-ANDROID-IOS sebagai Solusi PJJ, E-learning-Blended”.

Tema inovasi ini terus berlangsung memperoleh respon dari 3 mitra perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembangan Platform, Layanan Satelit Broadcasting dan Lapak Musik Indonesia. Setelah melalu penilaian tahapan Review Administrasi, delegasi inovasi dengan Tajuk VCDLN dari UPI ini lolos seleksi. Pada tahap seleksi selanjutnya untuk  aspek Substansi, inovasi ini berhasil lolos juga. Hingga dilakukan Visitasi secara Daring tepatnya 10 Mei “VCDLN” ini tetap lolos dipertimbangkan. Akhirnya saat itu selang satu minggu langsung dilakukan Varifikasi Luring, dimana dari Tim Verifikator Dikti dan DUDI tingkat Pusat melakukan uji petik visitasi Reka Cipta VCDLN ini dan datang ke UPI. Selama presentasi serta visitasi lokasi, kesiapan infrastruktur, SDM, kepakaran para Dosen, serta keterlibatan 8 Program Studi ini dilakukan, akhirnya Inovasi VCDLN ini dinyatakan memenuhi standar harapan dari Program Kedaireka-Rekacipta Dikti.

Hingga tibalah saatnya tim perumus dari inovasi VCDLN untuk program Kedaireka-Rekacipta ini diundang untuk melakukan review dan finalisasi program kegiatannya di Tangerang Selatan. Saat dalam progress verifikasi dan finalisasi inilah maka banyak pengalaman yang dapat ditimba oleh Tim dari Kedai Reka-Rekacipta UPI ini, khususnya mengenai aspek ‘”Sustainabilitas” dan Komitmen serta Kontributsi dari para insan dikti di lingkungan UPI yang harus berkolaborasi dengan kuat bersama pihak Mitra DUDI  yang selama ini telah bersama-samamelalui rintangan. Maka inilah bentuk kolaborasi inovasi yang diharapkan oleh Dirjen Kemendikti ini untuk bias diadopsi dan diimplementasikan di PT, yang dimaksud adalah menjadikan UPI sebagai Center of Excelence dalam memproduksi Learning Resources Digital berteknologi Televisi Multiplatform. Setelah mendapatkan berbagai kritik dna masukan penyempurnaan, maka Inovasi delegasi dari UPI ini mendapatkan kesepakatan dan akan segera di dukung Pendanaannya oleh Dikti, dan diharapkan mampu menunjukkan produktivitasnya secara bermutu dan berkelanjutan. Demikian diamanatkan oleh Tim Reviewer Dikti yang terdiri atas Bapak Endang, Bapak Hadianto, dan Bapak Ahmad, dalam sambutan pentupan di Gedung Convention Centre ICE (International Convention Exhibition)

Dari perjalanan panjang ini yang hampir memakan waktu 7 Bulan, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak mulai dari para pimpinan Universitas dan Pimpinan Mitra DUDI, serta Tim Perumus, dan semua program studi yang terlibat, mudah-mudahan semuanya menjadi berkah bagi insan dikti Civitas Universitas Pendidikan Indonesia. Semoga kebaikan dari semua pihak  akan menjadi nilai ibadah yang tinggi dan tauladan bagi generasi selanjutnya, bahwa UPI mampu Leading & Outstanding dalam Program Inovasi Kedaireka Dikti yang mampu menyisihkan para pesaing-pesaingnya. “Kalau Bukan oleh Kita –Siapa Lagi?”, Kalau tidak Sekarang-Kapan Lagi”, ”TVUPI EDUKASI GENERASI”. Medio-Kesaktian Pancasila—DD, 1 Juni 2021 (Deni Darmawan)