Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Paparkan Deep Learning Menuju Pendidikan Bermutu
Bandung, UPI
Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Deep Learning dalam Pendidikan Era Digital”. Kegiatan diselenggarakan secara daring melalui live streaming Zoom dan luring di Auditorium FIP lantai 10, Kampus UPI Bumi Siliwangi, Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, pada Senin (17/2/2025).
Kuliah umum diselenggarakan dalam rangka memperkuat program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia untuk mengembangkan pendidikan yang bermutu. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah RI, Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D., turut hadir serta memberikan paparan mengenai kebijakan dan regulasi terkait pengembangan dan implementasi deep learning dalam pendidikan, serta dampaknya terhadap kebijakan pendidikan nasional.
Diketahui bahwa deep learning atau pembelajaran mendalam merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan prinsip pembelajaran secara berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful). Pengalaman belajar melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga. Sehingga menghasilkan pribadi yang memiliki kompetensi utuh dan seimbang sesuai fitrahnya.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menegah RI menegaskan bahwa deep learning perlu diterapkan dalam setiap mata pelajaran. “Deep learning sebagai sebuah paradigma baru pendekatan pembelajaran itu harus ada pada setiap mata pelajaran, secara teknisnya sedang dikaji, supaya tepat,” ungkap Prof. Atip.
Ia juga menyoroti teknologi digital dapat memperkuat deep learning pada perencanaan, pelaksanaan, dan asesmen pembelajaran, namun tidak dapat menggantikan peran guru dalam proses pembelajaran. Dikatakannya, “Bagaimana pun teknologi adalah tools, tidak bisa menggantikan posisi peran seorang guru, karena guru mengajar dengan hati.”
Sebagai kesimpulan, Prof. Atip menegaskan terkait penerapan deep learning bagi semua pihak yang terlibat untuk saling menghargai dan menghormati dengan mempertimbangkan potensi, martabat, dan nilai-nilai kemanusiaan. (safira arum/foto: deny nurahmat)
Related Posts
-
Mengenal Perusahaan Tempat Peserta JBIP 2015
No Comments | May 17, 2015 -
“Dispenser Berbicara” Hasil Inovasi Mahasiswa KOMPOR UPI Untuk Penyandang Disabilitas Tunanetra
No Comments | Apr 10, 2019 -
Peserta Grand Final PPBS UPI 2015 Jalani Masa Karantina Kedua
No Comments | Oct 19, 2015 -
Menelaah Kejahatan Korporasi Bisnis : Pidato Pengukuhan Profesor Kehormatan Dr. Asep Nana Mulyana
No Comments | Aug 21, 2022