Yogyakarta Tuan Rumah Kontes Robot Indonesia 2014

Yogyakarta, UPI

Kontes Robot Indonesia (KRI) tingkat nasional 2014 digelar dua hari, 26-27 Juni 2014, di Yogyakarta. Kontes ini dibuka oleh Direktur Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Ditjen Dikti Kemendikbud, Agus Subekti, di GOR UNY Kamis, (26/6/2014).

Dilansir dari www.uny.ac.id, Agus dalam sambutannya mengatakan, KRI merupakan ajang lomba yang memerlukan kreativitas tinggi dan dinamis. Untuk itu, ia menyampaikan selamat kepada para peserta KRI nasional yang telah lolos dari tingkat regional. “Kompetisinya unik karena butuh nalar yang tinggi. Semua peserta disini adalah peserta terbaik hingga bisa tampil di ajang KRI Nasional,” katanya.

Kontes robot merupakan salah satu wahana untuk mendorong kreativitas mahasiswa sekaligus pengimplementasiannya dalam bentuk penerapan teknologi. Ajang ini menjadi salah satu ajang bergengsi untuk menunjukkan prestasi mahasiswa dalam bidang robotika dan diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tahun ini, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dipercaya sebagai penyelenggara.

Rektor UNY Rochmat Wahab mengatakan, penyelenggaraan KRI tingkat nasional 2014 ini tidak lepas dari pengembangan khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang merupakan tujuan pendidikan tinggi. Pengembangannya, kata dia, tidak cukup dalam tataran kontekstual melainkan harus diimplementasikan melalui rancang bangun teknologi nyata. “IPTEKS bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,” kata Rektor.

KRI Nasional 2014 terbagi atas lima kategori, yaitu Divisi KRAI (Kontes Robot ABU Indonesia) yang diikuti 24 tim, Divisi KRPAI (Kontes Robot Pemadam Api Indonesia) Berroda diikuti 24 tim, Divisi KRPAI (Kontes Robot Pemadam Api Indonesia) Berkaki diikuti 24 tim, Divisi KRSBI (Kontes Robot Sepak Bola Indonesia) diikuti 15 tim, dan Divisi KRSI (Kontes Robot Seni Indonesia) yang diikuti 17 tim. Khusus divis KRAI juga merupakan ajang seleksi tim yang akan mewakili Indonesia dalam Kontes Robot International ABU ROBOCON 2014 yang akan berlangsung di Pune, India 24 Agustus 2014.

Kreativitas dan inovasi mahasiswa di perguruan tinggi dewasa ini semakin menunjukkan bobot yang perlu mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan tidak hanya di jajaramengataknan pendidikan nasional saja, melainkan juga berbagai pihak. Wacana-wacana teoritis, ide, dan gagasan sudah saatnya untuk diimplementasikan dalam situasi yang nyata. Hal ini menunjukkan betapa tuntutan dalam rangka mendorong kemajuan bangsa dapat diwujudkan dari sisi pengembangan teknologi. (Dedy)