11 Dosen Asal Afganistan Ikuti Pengenalan Kampus

1

Bandung, UPI

Sebanyak 11 Dosen Asal Afganistan menyimak paparan dari Kepala Office of International Education and Relations, Sri Harto, M.Pd dalam Program Sosialisasi Pengelanan Kampus UPI, Kamis, 15 Januari 2014 di Ruang Rapat Sekolah Pascasarjana UPI Jln. Dr. Setiabudhi no. 229 Bandung.

Dalam kesempatan tersebut Sri Harto menjelaskan terkait tata kelola kampus serta informasi mengenai kultur akademik, administrasi serta mengenai proses keimigrasian.

“Anda selama berada di Bandung khususnya di UPI akan selalu berhubungan dengan kantor kami, oleh karena itu, OIER siap membantu Anda terutama dalam hal administrasi”, kata Sri Harto.

Selain memaparkan mengenai UPI, ia juga memberikan gambaran mengenai budaya yang ada di Bandung, tak hanya itu, penjelasan tentang kuliner dan keparawisataan pun ia jelasakan.

3Menurut Sri Harto, kedatangan mahasiswa asing ke UPI merupakan hal yang positif terutama dalam rangka UPI menuju World Class University, serta dalam rangka mempromosikan kota Bandung.

Sementara itu Dr. Djaja Raharja mengatakan kegiatan ini merupakan program peningkatan kualifikasi dosen yang mengajar tentang pendidikan khusus di Afganistan.

“Jadi ini merupakan program kerjasama antara UPI dan Norwegian Afgan Comite (NAC), berdasarkan MoU tersebut, UPI dipercaya untuk melaksanakan pendidikan S2 bagi mereka”, ujar Djaja.

Dikatakan ia, bahwa mahasiswa asing ini akan mengikuti perkuliahan selama 2 tahun dengan model sandwich, dan mereka akan belajar dalam program magister ini di bidang pendidikan khusus.

Dalam dua tahun tersebut, mereka akan mengikuti perkuliahan selama satu semester di UPI kemudian mereka kembali ke negaranya untuk melanjutkan studi selama dua semester dan di akhir semester mereka akan kembali ke UPI untuk melakukan penelitian dan ujian serta diakhiri dengan wisuda, kata Djaja.

4Dijelaskan ia, selama disini mereka akan diberi pengetahuan mengenai pendidikan inklusif, sehingga nantinya ketika ada anak berkebutuhan khusus di sekolah umum, mereka bisa menjadi dosen-dosen yang mampu mendidik mahasiswanya yang dipersiapkan untuk menjadi guru pembimbing di sekolah umum tersebut.

Melalui program kerjasama ini, ia berharap para dosen ini dapat meningkatkan kualitas dosen yang kompeten terutama dalam bidang pendidikan khusus untuk diterapkan di negaranya. (Deny)