36 Perwira Muda Menwa Yon XI UPI Siap Mengasah Taringnya

Bandung, UPI

Sebanyak 36 orang siswa dari UPI Bumi Siliwangi, UPI Kampus Cibiru, UPI Kampus Sumedang dan UPI Kampus Serang telah dinyatakan lulus melewati proses Diklatsarmil (Pendidikan dan Latihan Dasar Militer) Angkatan XLV Menwa Batalyon XI/UPI selama kurang lebih 3 minggu yang dimulai sejak awal Januari dan resmi ditutup Minggu, 29/01/2017.

Dalam Upacara Penutupan, Mayor Inf Benny Wahyudi, Komandan Yonif 303, selaku Inspektur Upacara menyampaikan dengan tegas, “Besar harapan saya, Diklatsarmil Angkatan XLV ini menjadi kegiatan yang dapat melahirkan pemuda-pemudi tangguh yang siap membela negara. Saya merasa bangga dengan keteguhan dan kemauan para anggota Menwa Batalyon XI/UPI untuk dibina dan diasah mentalnya demi menjadi kader bela negara selama pendidikan ini. Saya berharap agar para orang tua terus mendukung kegiatan positif yang diikuti oleh putra-putrinya, karena mahasiswa yang mengikuti Resimen Mahasiswa merupakan mahasiswa yang memiliki keunggulan lebih diantara yang lainnya.”

Enam hari para siswa dipersiapkan fisik dan mentalnya di lingkungan kampus Universitas Pendidikan Indonesia. Dengan perbekalan yang cukup dan keyakinan yang tinggi, seluruh siswa diberangkatkan untuk mengikuti Diklatsarmil di Asrama Militer Yonif Raider 303/SSM, Cikajang, Garut, pada tanggal 16-22 Januari 2017. Selama berada di asrama, para pelatih dari Yonif 303 juga pelatih dari Menwa YON XI terus memberikan materi baik praktik maupun teori yang nantinya akan diterapkan oleh siswa dalam kegiatan berikutnya.

Be strong and never give up! Tunjukkan pengabdian kalian itu bukan pengabdian semu!” ujar M. Huzainal, Danyon XI ke-7, dalam sambutannya di tengah kegiatan Diklatsarmil ini.

Mulai tanggal 23 Januari lalu, 36 orang siswa yang dibagi menjadi 3 Regu dilepaskan di tengah hutan untuk menerapkan materi survival atau bertahan hidup di alam bebas. Tentu saja para pelatih sudah memberikan trik dan tips bagaimana cara untuk survive sejak mereka dibina di asrama Yonif 303. Kegiatan ini pun tak lepas dari pengawasan dan perlindungan seluruh pelatih.

Waktu terus bergulir, hingga tiba saatnya bagi para siswa untuk melaksanakan longmarch atau biasa dikenal dengan perjalanan jauh. Kali ini longmarch dimulai dari Garut menuju Pameungpeuk, kurang lebih sekitar 80 kilometer. Dengan berbekal ransel tempur, senjata yang disandang, serta tali togel yang melingkar ditubuh para siswa, selama 4 hari 3 malam kegiatan longmarch ini dilalui. Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya suara lantang para siswa menyerukan yel-yel pembangkit semangat. Saling merangkul, saling mendukung, saling melemparkan senyuman dan motivasi satu sama lain menjadi sumber kekuatan selama perjalanan jauh ini.

“Goresan sejarah kembali terukir. Kita patut bersyukur dan bangga dengan apa yang telah kita perjuangkan dan raih. Namun, satu hal yang harus direnungkan oleh pribadi masing-masing; ‘Bagaimana menjaga faktor X ini agar tetap utuh?’ Tanamkan dari sekarang! Bukan komitmen abal-abal, melainkan komitmen yang hadir dengan keyakinan yang ikhlas berjalan dengan ruh-Nya, bukan pengabdian karena makhluk-Nya,” papar Urai Ramadhani, Komandan Menwa Batalyon XI/UPI.

Sesampainya di finish longmarch, yaitu Pantai Sayang Heulang, seluruh siswa tidak langsung beristirahat begitu saja. Hingga titik darah penghabisan, mereka melanjutkan latihan demonstrasi untuk menyambut orang-orang yang belum sempat mereka temui selama masa pendidikan ini.

Tak hanya tawa, kadang kala ada saja isak tangis di tengah malam ketika lagi-lagi teringat akan senyuman dan belaian kasih sayang orang tua di kampung halaman. Ini merupakan proses pendewasaan diri. Bagaimana belajar menahan rasa rindu ditengah-tengah kegiatan padat yang sebelumnya belum pernah dirasakan sama sekali oleh setiap siswa.

Ketua Korps Menwa Batalyon XI/UPI, Enjang Mulyana, turut berkomentar, “Perjuangan kalian bukan sampai saat ini saja, melainkan ini merupakan gerbang awal perjalanan kehidupan baru yang akan mengantarkan kalian menuju kesuksesan. Selamat untuk para siswa yang telah berjuang sampai akhir dengan penuh tekad yang kuat dan semangat yang membara!”

Hari Minggu (29/01/2017) lalu, Upacara Penutupan Diklarsarmil Angkatan XLV di Pantai Sayang Heulang, Pameungpeuk, telah berlangsung. Upacara Penutupan ini dihadiri oleh perwakilan Bupati Garut, Camat Pameungpeuk, Danramil, Kapolsek Pameungpeuk, Kepala Desa Pameungpeuk, Kepala Desa Mancagahar, Ketua RT 05 RW 07 Desa Mancagahar, Pembina Menwa Batalyon XI/UPI, Ketua Korps Menwa Batalyon XI/UPI beserta alumni lainnya, juga para orang tua siswa Diklatsarmil Angkatan XLV.

“Kalau Yonif 303; ‘Setia Sampai Mati’, kalau Menwa YON XI; ‘Setia Sampai Alumni’!” guyon Tju Suminar Ayu, Danyon XI ke-29.

Upacara berjalan dengan khidmat, begitu juga dengan persembahan demonstrasi dari 36 mantan siswa di depan orang-orang yang mereka rindukan; orang tua, kakak, adik, saudara, bahkan kekasih hati pun turut menghadiri dan melihat para perwira muda harapan bangsa dengan senyum haru dan bangga.

Kini, baret ungu telah terpasang dengan gagah di atas kepala para penerus perjuangan ini. MENWA… BUKAN MAIN! (‘Azmi/AdminYONXI)