41 Guru BK yang Tergabung dalam MGBK Kab. Sukabumi mengikuti Pelatihan Adventure Based Counseling untuk Menangani Tiga Dosa Besar Pendidikan bersama Tim PkM BK UPI

Sukabumi, UPI

Sebanyak 41 orang guru Bimbingan dan Konseling yang tergabung dalam Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kabupaten Sukabumi telah menyelesaikan Training of Trainer (ToT) Konseling Berbasis Petualangan (Adventure Based Counseling). Pelatihan ini dirancang khusus bagi Guru Bimbingan dan Konseling dalam menangani siswa yang memiliki pengalaman traumatis akibat tindakan perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.  Kegiatan diinisiasi oleh Tim Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi profesional para Guru Bimbingan dan Konseling di daerah dalam penanganan trauma pada peserta didik khususnya jenjang SMP/sederajat. Pelatihan diselenggarakan dalam dua sesi: daring dan luring. Sesi daring dilaksanakan pada 21-22 Juni, sementara sesi luring diadakan pada tanggal 02-03 Juli di SMP Negeri 1 Palabuhanratu.

Guru BK melakukan simulasi permainan dalam kegiatan Pelatihan Adventure Based Counseling

Pada pelatihan sesi daring, Guru Bimbingan dan Konseling menerima berbagai materi penting yang disampaikan oleh para ahli yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Pendidikan. Materi yang disajikan dalam pelatihan ini bertema mengenai tiga dosa besar pendidikan yaitu perundungan, kekerasan seksual dan intoleransi. Pelatihan hari pertama tanggal 21 Juni 2024 yang berlangsung secara daring, materi yang diberikan adalah tentang Peristiwa yang Menimbulkan Trauma pada Peserta Didik, yang disampaikan oleh Ibu Dr Anne Hafina, M.Pd. Secara khusus beliau memaparkan beberapa kejadian trauma yang dapat terjadi di sekolah. Selain kekerasan, perundungan dan intoleransi, peserta didik juga dapat mengalami trauma karena  memiliki orang tua dengan kondisi sakit atau orang tua yang disabilitas, perpindahan sekolah serta kejadian traumatik lainnya yang mengganggu psikologis peserta didik. Selanjutnya Ibu Dr. Ipah Saripah, M.Pd. menyajikan materi Get to Know Bullying. Beliau memaparkan secara mendalam fenomena perundungan yang mencakup latar belakang pelaku melakukan perundungan, dampak perundungan pada korban, dan peran bystander atau saksi dalam kejadian perundungan. Materi ini juga menyajikan strategi untuk mencegah dan menangani perundungan di sekolah.

Guru BK yang tergabung dalam MGBK Kab. Sukabumi bersama tim Pengabdian Kepada Masyarakat Prof. Dr. Nandang Rusmana dan Fasilitator
 

Pada materi ketiga, Ibu Hani Yulidrasari S.Psi. M. Gendets., Ph.D. menyajikan materi tentang Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan. Beliau memberikan wawasan mendalam mengenai cara menangani kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan pendekatan yang empatik dan profesional. Materi pelatihan ditutup oleh penyaji Ibu Rina Nurhudi Ramdhani, M.Pd. yang membahas tema Petualangan Menuju Harmoni: Membangun Toleransi dengan Adventure Based Counseling. Beliau memaparkan tentang ragam teknik konseling berbasis petualangan yang efektif untuk membangun sikap toleransi di kalangan peserta didik. Materi ini juga menjadi pengantar bagi guru-guru untuk memahami ragam teknik yang digunakan dalam Adventure Based Counseling dalam membantu peserta didik yang memiliki pengalaman traumatis.

Pada hari kedua pelatihan daring Jum’at 22 Juni 2024, Prof. Dr. Nandang Rusmana, M.Pd. hadir menjelaskan materi tentang Konsep Dasar Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Materi memuat konsep  PTSD, gejala yang terlihat dan tidak terlihat dari peserta didik dan dampaknya terhadap perkembangan psikologis peserta didik. Untuk mengukur sejauh mana trauma yang dirasakan oleh peserta didik, Beliau juga menyajikan instrumen atau alat ukur PTSD yang menjadi asesmen stress pasca trauma yang dapat Guru Bimbingan dan Konseling manfaatkan di sekolah.

Beberapa guru BK yang berpartisipasi secara aktif selama pelatihan, mendapat buku Konseling Kelompok yang ditulis oleh  Prof. Dr. Nandanfg Rusmana, M.Pd yang juga merupakan Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya pelatihan secara luring dilaksanakan di SMP Negeri 1 Palabuhanratu yang berlangsung pada tanggal 02-03 Juli 2024. Kegiatan pelatihan luring diawali dengan kegiatan pembukaan yang dihadiri oleh Bupati Sukabumi, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, dan PGRI Kabupaten Sukabumi. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penguatan Adventure Based Counseling yang interaktif dan simulatif. Adventure Based Counseling atau konseling berbasis pertualangan merupakan teknik konseling yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk pulih dari trauma melalui berbagai permainan dalam kelompok. Tahapan konseling berbasis petualangan dalam setting kelompok ini meyajikan berbagai simulasi yang bertujuan untuk membangun konsentrasi, keterbukaan, komunikasi dan kepercayaan antar peserta melalui permainan yang menyenangkan serta melatih peserta untuk berpikir kritis dan mengambil keputusan yang bijak sebelum bertindak.

Permainan yang disajikan dalam konseling berbasis petualangan merupakan permainan yang dirancang untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kepercayaan terhadap orang lain peserta didik. Setiap permainan dibuat dalam setting kelompok yang melibatkan kerjasama dan koordinasi antar peserta untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang diberikan. Prof. Dr. Nandang Rusmana, M.Pd. menjelaskan bahwa Adventure Based Counseling akan membangun dinamika kelompok dan setiap orang dapat belajar serta memiliki pengalaman dalam membangun empati dan memahami perspektif orang lain, melatih strategi, melatih keberanian dan membangun komunikasi antar peserta untuk menyelesaikan tantangan. Simulasi ditutup dengan permainan puncak yang merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dari Adventure Based Counseling. Setiap permainan difasilitasi oleh fasilitator yang merupakan Mahasiswa Magister Bimbingan dan Konseling yang mengambil mata kuliah Bimbingan dan Konseling Pasca Trauma yaitu Aditia Kharisma Meliala, S.Pd, Berlima Pasaribu, S.Pd, Hasna Fathinah Muhtadi, S.Pd, Humairah Azzahra, S.Pd, Siti Rohimah, S.Pd, Salsabila Shafa Adzra, Salsabila Farah Diba, S.Pd, Salwa Almaliyah, S.Pd, Syifa Mudrikah, S.Pd, Silmi Hafiyani, S.Pd, Rikza Fadhilah, S.Pd dan Yuni Nur Rohman, S.Pd.

Kegiatan pelatihan konseling berbasis petualangan ini berlangsung dengan lancar dan disambut dengan baik oleh setiap Guru Bimbingan dan Konseling, hal ini terlihat dari jumlah peserta yang bertambah banyak pada pelaksanaan luring dan setiap Guru Bimbingan dan Konseling terlibat langsung dalam mempraktikkan permainan dan menggali makna dari setiap permainan tersebut. Yusi Harini, S.Psi. selaku Ketua MGBK SMP Kabupaten Sukabumi menyambut baik kegiatan ini dan berharap ada kegiatan lanjutan yang dapat meningkatkan kapasitas Guru Bimbingan dan Konseling dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik di sekolah. Salah satu Guru Bimbingan dan Konseling Dani Hudaeri, S.Sos.I. menyampaikan kegembiraannya dengan kehadiran Tim PkM Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia yang memberikan wawasan yang inovatif dan atraktif dalam membantu peserta didik dengan pengalaman traumatis, Beliau juga mengungkapkan harapannya agar Tim PkM Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia dapat melakukan tindak lanjut dan pelatihan lainnya serta meminta komitmen Universitas Pendidikan Indonesia menjadi figur teladan dalam membantu setiap pribadi Guru Bimbingan dan Konseling untuk memberikan pelayanan bimbingan terbaik pada peserta didik di sekolah.Selain kegiatan simulasi Adventure Based Counseling, Prof. Dr. Nandang Rusmana, M.Pd. juga memberikan buku yang berjudul Konseling Kelompok bagi Anak dengan Pengalaman Traumatis bagi sejumlah Guru Bimbingan dan Konseling yang berpartisipasi aktif selama kegiatan pelatihan daring dan luring. Melalui pelatihan ini, diharapkan Guru Bimbingan dan Konseling lebih terampil dalam membantu siswa dengan pengalaman traumatis dalam mengatasi trauma serta menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan nyaman. Selain itu, pelatihan ini dapat mendorong Guru Bimbingan dan Konseling SMP Kabupaten Sukabumi menjadi agen perubahan yang aktif dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung, inklusif, dan aman bagi seluruh siswa.

Pelatihan ini juga menjadi bukti nyata komitmen Universitas Pendidikan Indonesia dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada para Guru Bimbingan dan Konseling, tetapi juga memperkuat jaringan profesional antar Guru Bimbingan dan Konseling di wilayah tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong kapasitas Guru Bimbingan dan Konseling untuk melaksanakan kolaborasi yang lebih erat dan berkelanjutan dalam menangani isu-isu kritis di lingkungan pendidikan. Para Guru Bimbingan dan Konseling sebagai peserta pelatihan juga diharapkan dapat mentransformasikan wawasan yang diperoleh kepada rekan-rekan sejawat di sekolah masing-masing, sehingga manfaat dari pelatihan ini dapat dirasakan lebih luas. Dukungan penuh dari Universitas Pendidikan Indonesia juga menjadi fondasi yang kuat bagi terciptanya inovasi-inovasi baru dalam bidang bimbingan dan konseling, yang relevan dengan kebutuhan siswa dan tantangan zaman (Berlima Pasaribu, Siti Rohimah & Syfa Mundrikah)