5.700 Peserta SM UPI Ikuti Ujian CBT

1

Bandung, UPI

Sebanyak 5.700 peserta akan mengikuti Seleksi Mandiri Universitas Pendidikan Indonesia (SM UPI). Pelaksanaan SM UPI  ini akan dilaksanakan mulai tanggal 20 – 26 Juli 2016 di UPI Kampus Pusat dan di lima kampus daerah (Cibiru, Sumedang, Tasikmalaya, Purwakarta dan Serang).

Asep Supriatna selaku pelaksana Penerimaan Mahasiswa Baru UPI mengatakan pelaksanaan ujian SM UPI ini secara keseluruhan berjalan lancar. Adapun kendala terjadi masalah, hanya masalah teknis saja dan masalah tersebut telah terselesaikan dengan baik sehingga pelaksanaan SM UPI ini berjalan dengan baik.

“Pelaksanaan tes CBT ini dari sisi aplikasi tidak mengalami masalah namun dari sisi jaringan masih ada masalah seperti kabel yang tidak terkoneksi tetapi hal tersebut tim IT langsung sigap untung mengatasinya. Hal tersebut sudah kami antipasi dengan baik karena kami telah menyiapkan tim khusus untuk menangani masalah-masalah yang telah kami prediksi”, kata Asep.

Lebih lanjut Asep Supriatna mengatakan kesiapan tim khusus bukan hanya kami tempatkan di kampus pusat melainkan kami juga menyiapkan tim yang sama untuk penyelenggaraan di kampus daerah seperti Cibiru, Sumedang, Tasikmalaya, Purwakarta dan Serang. Semua kampus daerah sudah terpusat dengan kampus utama sehingga dalam mengirimkan data berjalan dengan baik.

Pendaftar peserta SM UPI tahun ini sebanyak 5.900 namun peserta yang mencetak kartu sebanyak 5.700 hal ini ditengarai karena sebagain sudah dinyatakan lulus melalui jalur SBMPTN sehinga dia tidak mengambilnya. Total mahasiswa yang diterima melalui jalur SM sebanyak 2.300 atau 30% dari tiga jalur penerimaan yang dilaksanakan UPI.

Menurut Asep, penggunaan CBT pada pelaksanaan SM UPI merupakan pertama kali dilaksanakan, dari hasil uji maka pelaksanaan CBT ini jauh lebih efesien dari pada pelaksnaaan ujian yang mengunakan sistem paper. Dari hasil pengamatan, CBT ini akan kami pertahankan bahkan sistem ini akan kami aplikasikan pada ujian matakuliah karena dengan menggunakan CBT ini setidaknya ada dua tujuan yang inggin dicapai yaitu maintenance teknologi, dengan sistem ini tentunya perangkat yang dipergunakan dapat dimanfaatkan dengan baik. Kedua dari sistem ini maka terjadi transfer teknologi, oleh karena itu, akan terjadi edukasi teknologi sehingga terjadi proses belajar mengenai teknologi.

“Melalui penglaman ini kedepan tidak menutup kemungkinan kita akan terapkan pelaksanaan ujian matakuliah menggunakan CBT, sehingga dengan adanya CBT ini teknologi yang di UPI bisa dimanfaatkan dengan baik”, tegasnya.

Ia berharap pelaksanaan tes CBT ini semoga berdampak  positif bagi UPI mengingat UPI ingin menjadi universitas yang unggul maka dengan CBT ini bisa memperlihatkan keunggulan melalui sistem rekruitmen ini. (Deny)