834 Guru Peserta PPG, Ikuti Orientasi Akademik dan Penandatanganan MoU PPG Dalam Jabatan Tahun 2019 Tahap IV UPI

Bandung, UPI

Sebanyak 834 peserta mengikuti Orientasi Akademik dan Penandatanganan MoU Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2019 Tahap IV Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Gedung Ahmad Sanusi Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Kamis (5/9/2019). Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah pimpinan universitas, diantaranya Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., Direktur Sekolah Pascasarjana UPI (SPs UPI) Prof. Yaya S. Kusumah, Ph.D., yang diwakili Wakil Direktur Bidang Keuangan dan Sumber Daya Prof. Dr. H. Disman, M.S., dan Ketua Program Studi PPG SPs UPI Prof. Dr. H. Dinn Wahyudin, MA., serta lainnya.

Menurut Ketua Prodi PPG SPs UPI Prof. Dr. H. Dinn Wahyudin, MA.,”Para peserta yang mengikuti Orientasi Akademik PPG di UPI berjumlah 834 orang, dari 13 Prodi, 19 bidang studi, yang berasal dari satuan pendidikan TK, SD, SMP, SMA di 10 provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Bengkulu, Banten, Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau. Mereka tidak hanya sekedar meninggalkan siswa tetapi melaksanakan kegiatan PPG sebagai bagian yang terintegrasi dalam upaya ikhtiar untuk meningkatkan mutu pendidikan guru.”

Para peserta calon mahasiswa PPG tahap 4 didanai dari APBN dan APBD dua Kementerian, yaitu Kemendikbud 735 orang dan Kemenag 99 orang, ungkapnya. Mereka yang hadir adalah guru-guru yang terpilih karena PPG ini mempunyai dua tahapan seleksi masuk, pertama tes awal untuk mengetahui kelayakannya. Kedua, walaupun sudah diterima, mereka harus mengikuti PPG Dalam Jaringan, dalam tahap tersebut banyak yang tidak lulus.

Sementara itu dalam sambutannya, Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., mengatakan bahwa kita yang hadir di ruangan ini perlu bersyukur karena tidak semua lulus dari kriteria yang ditetapkan. Satu tahap sudah dilalui oleh Bapak Ibu, yaitu lulus untuk mengikuti PPG Dalam Jabatan dan lulus Daring PPG. Lebih lanjut dijelaskan,”Saat ini akan mengikuti kegiatan tatap muka dan praktek serta diujung kelulusannya ditentukan oleh uji pengetahuan dan uji kinerja. Uji pengetahuan dilakukan secara nasional dan tidak ada toleransi. Diharapkan, para peserta untuk serius mengikuti kegiatan ini, karena kelulusan ditentukan oleh diri sendiri.”

Sebagai pendidik profesional, ujarnya, tidak hanya bertugas untuk mengkontruksi ilmu pengetahuan dan cara berpikir peserta didik namun bertugas menstruktrur nila-nilai luhur budaya Indonesia. Guru akan menjadi model bagi para peserta didik di sekolah.

“Tugas guru merupakan tugas yang mulia, jangan berpikir untuk kepentingan dunia saja. Pahala yang kita peroleh berasal dari tersampaikannya ilmu yang bermanfaat kepada peserta didik. Di era sistem informasi, banyak informasi yang beredar di sekitar kita. Untuk menyaringnya guru memerlukan literasi, yaitu literasi data/informasi, literasi teknologi dan literasi manusia,” ungkapnya lagi.

Berdasarkan banyak hasil diskusi, paparnya, literasi data/informasi bisa saja digantikan oleh robot, demikian juga dengan literasi teknologi sangat mungkin digantikan oleh robot, tetapi literasi manusia, orang-orang tidak yakin bisa digantikan oleh robot/mesin. Oleh karena itu, sampai kapanpun juga keberadaan guru akan tetap dibutuhkan.

Ditegaskannya,”Guru harus adaptif terhadap perkembangan saat ini, salah satunya harus menguasai literasi informasi. Guru harus mampu mendidik peserta didik agar dia mampu mendapatkan informasi dan menyeleksinya dengan baik. Jika tidak, maka anak-anak akan terpapar informasi negatif dari sebaran informasi yang tidak semestinya, ini perlu dilatih. (dodiangga)