A. D. Pirous, Salah Seorang Pencetus Pasar Seni ITB

Bandung, UPI

NET
NET

Pasar seni ITB merupakan salah satu event yang cukup menggema di telinga masyarakat khususnya warga kota Bandung. Pasar Seni ITB yang diadakan sekali empat tahun oleh mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Event ini merupakan wadah bagi para seniman untuk menampilkan karya-karyanya pada masyarakat. Pasar seni bertujuan untuk memasyarakatkan seni di dalam masyarakat.

Salah satu pencetus Pasar Seni adalah A. D. Pirous. Ide untuk mengadakan Pasar Seni didapat Pirous saat ia sedang berada di Amerika Serikat. Saat berada di AS Pirous diperkenalkan kepada kebiasaan para seniman di sana untuk menggelar pasar kaget di tiap pergantian musim. Kini pasar seni ITB kian berkembang. Pasar Seni ITB 2014 menjadi event yang ke-11 kalinya dilaksanakan mahasiswa FSRD ITB, setelah pasar seni pertama kali dilaksanakan tahun 1972.3

Pasar Seni 2014 mengambil tema, “Aku, Kita dan Semesta” yang ingin menyampaikan pesan tentang fenomena hilangnya identitas manusia sebagai diri sendiri. Pasar seni 2014 mengangkat fenomena masyarakat di zaman sekarang yang memiliki gaya dan cara hidup serta pandangan yang seragam dan terkotak kotak berdasarkan lingkunganya. Pasar seni 2014 mengangkat bahwa manusia memiliki identitas sendiri sebagai ‘aku’ memiliki peran dalam lingkunganya tanpa kehilangan identitasnya didalam ‘kita’ dan mampu sadar bahwa dirinya adalah bagian dari ‘semesta’.

Berbagai karya serta atraksi seniman ditampilkan dalam satu waktu dan lokasi. Berbagai seniman membaur menjadi satu dengan pengunjung. Sehingga susah dibedakan antara para seniman dengan pengunjung.4

Salah seorang seniman menampilkan performance art yang cukup unik. Seniman tersebut tidur disebuah monumen yang terlihat seperti sangkar yang besar. Ia tampak tak melakukan apa-apa, hanya tidur saja disana. Meski para pengunjung memperhatikannya, namun ia tetap focus pada atraksinya. Performance art tersebut cukup menarik perhatian pengunjung.

Selain itu juga ada seniman yang berdandan ala pantomim. Ia memakai payung berwarna hitam serta menampilkan ekspresi sedih di wajahnya yang dibedak putih. Tampak juga seorang lagi yang berjalan-jalan kecil, serta membawa sepatu di atas kepalanya.

Selain penampilan tersebut juga banyak penampilan penampilan lain yang disajikan di pasar seni 2014 yang cukup sukses menarik perhatian pengunjung. Secara keseluruhan pasar seni 2014 cukup sukses walaupun didera hujan yang cukup deras pada siang harinya. (Gema Primanda Ramadhan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)