Anies Baswedan : Masa Studi Merupakan Masa Pengembangan Diri

MOKAKU 4

Bandung, UPI

Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang mempunyai peluang yang sangat besar untuk membangun negeri ini menjadi lebih baik. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus harus melihat sejarah bangsa Indonesia sebagai landasan dalam membangun negeri ini di masa mendatang.

Indonesia, sebuah negara yang sangat beragam suku bangsa, memiliki beragam bahasa, tetapi bisa berkumpul dalam sebuah kesatuan dan persatuan yang diikat dengan bahasa persatuan yang sama yaitu bahasa Indonensia.

“Tidak banyak negara yang sama seperti negara Indonesia yang kaya akan keanekaragamanannya, kekayaan tersebut dibangun dan dipelopori oleh pemuda jaman dulu”, kata Anies Baswedan, Ph.D saat orasi ilmiah pada acara Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (MOKAKU), Senin, 29 Agustus 2016 di Gymnasium UPI, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Menurut Anies, terminologi Indonesia usianya belum masuk pada usia 100 tahun, kata Indonesia masih muda, tentunya ini berbeda dengan kata Sunda, Jawa, Batak, Bugis yang telah berusia ratusan tahun. Bangsa indonesia dibangun oleh anak bangsa yang cerdas, terdidik dan berwawasan luas. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus harus mempertahankan warisan karakter pemuda jaman dahulu. Dan tugas pemuda saat ini adalah mengusai dan mempelajari sejarah bangsa Indonesia serta yang terpenting adalah membuat sejarah baru bagi Indonesia.

“Pemuda sekarang memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan pemuda jamah dulu, pemuda sekarang telah mengusai teknologi, dengan teknologi dunia sudah menjadi datar, kita bisa tertatar dan terhubung dengan siapa saja dan dimana pun, tanpa mengenal batas. Ruang untuk menyerap pengetahuan, mengekspresikan gagasan tak lagi dibatasi oleh batas georafis. Oleh karena itu, bahwa tempat belajar bisa dimana saja, tetapi karya harus mendunia”, ujar Anies.

MOKAKU 2

Dijelaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Kerja Jokowi-JK periode 2014-2016 ini bahwa sekarang ini kita berada di era revolusi indrustri ke 4. Dimana terjadi perpaduan yang luar biasa, dihadapi dengan jalur-jalur konektivitas. Oleh karena itu, kita harus berfikir secara global bukan lagi berfikir pada tataran lokal, serta kita meski menyerap informasi bahkan pemberi  informasi kepada masyarakat global.

Untuk mencapai kearah revolusi industri tersebut perlu disiapkan kompetensi abad 21. Ada tiga kategori yang harus dimiliki dalam menghadapi era revolusi industri, pertama, literasi dasar, kita harus memiliki minat dan daya baca yang tinggi, artinya seorang mahasiswa harus sanggup membaca, meyerap, mencerna, merefleksikan dan mengekspresikan ilmu pengetahuan dengan sebaik-baiknya; kedua, memiliki kemampuan analisa kompleksitas, atau disebut dengan 4C (Critical, creativity, comunication skill, dan colaboration); dan ketiga, memiliki kualitas karakter, sebagai mahasiswa harus menunjukan karakternya sebagai pembelajar, sebagai orang yang maha atas kesiswaannya.

Lebih lanjut dikatakan Anies, salah satu masalah yang terjadi di bangsa ini adalah masalah integritas. Pemuda jaman dulu selalu dijadikan pijakan, karena mereka cerdas, berwawasan luas, mempunyai imajinasi tinggi, dan yang membuat mereka diikuti karena mereka mempunyai integritas.

Integritas itu tidak disampaikan dalam ucapannya tetapi integritas itu diterapkan dalam sikap dan prilaku sehari-hari. Oleh karena itu, pemuda sekarang telah diwarisi integritas dari pemuda jaman dulu maka kita wajib melestarikan waraisan tersebut, ujar Anies.

Andri Yunardi

“Masa studi ini merupakan masa pengembangan diri. Manfaatkan seluruh potensi kegiatan yang ada di kampus, mahasiswa tidak hanya beraktivitas di ruang kelas, tetapi mahasiswa harus aaktif di luar kelas, mahasiswa harus bisa menumbuhkan diri. Karena kuliah itu adalah belajar mengembangkan diri dalam ekosistem kampus, karena kampus merupakan tempat penggodokan anak muda dalam mengembangkan dirinya”, tambahnya.

Ia berharap semua calon guru ini menjadi pendidik yang profesional, memiliki wawasan luas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru merupakan profesi yang mulia. Mulia bukan karena profesinya tetapi karena karya-karyanya. (Deny/Asko/Andri/Eja)