Bawa Isu Pendidikan Anak Jalanan, Vicky Taniady Presentasikan Riset di Seminar Internasional, Thailand
|
Bangkok, Thailand.
Vicky Taniady, mahasiswa Program Doktor Pendidikan Umum dan Karakter Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berkesempatan menjadi salah satu pemakalah dalam mengikuti kegiatan dan menjadi pemakalah dalam The 11th International Conference on Education (ICEDU (2025) yang digelar pada 7—9 April 2025. Seminar internasional yang digelar di Bangkok, Thailand ini diikuti oleh lebih dari 270 peneliti yang berasal dari 161 lebih universitas dan 48 negara seperti US, South Africa, China, Jepang, dan lain sebagainya. Para peneliti yang berasal dari lintas budaya dan disiplin ilmu ini masing-masing membawa riset yang telah dilakukan dan berfokus pada tema besar “Improving Education Globally”.

Dalam kegiatan tersebut, Vicky memfokuskan penelitian pada subtema Child and Family Education dengan mengusung isu pendidikan kontekstual sebagai upaya peningkatan keterampilan 4C (Critical Thinking, Creativity, Communication and Collaboration) sebagai navigasi serta performance character yang juga harus dimiliki oleh anak jalanan untuk dapat juga berkompetisi di abad ke-21 ini. Menurut Vicky, sebagai bagian dari UPI yang memiliki visi besar leading and outstanding, dia merasa sudah menjadi tanggung jawabnya untuk juga untuk membangun kepedulian masyarakat akan pendidikan nonformal melalui pengembangan model-model yang kontekstual bagi masyarakat, khususnya anak jalanan. Mahasiswa penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) yang juga merupakan seorang guru di Sekolah Kuntum Cemerlang ini juga menambahkan bahwa riset ini menjadi kesempatan untuk memberikan kontibusi konkret kepada masyarakat melalui pendidikan.
Melalui kegiatan ini, Vicky yang juga aktif dalam pendidikan anak jalanan di Our Home Indonesia ini juga merasa bersyukur karena dapat membangun relasi serta mendapatkan banyak sekali pemikiran kristis. Tidak hanya menjadi pemakalah, ia juga terlibat dalam Focus Group Discussion (FGD) yang membahas inklusivitas pendidikan, mengikuti berbagai workshop pengembangan keilmuan dan penelitian, Educational Policy and Practice Forum, dan juga berkesempatan untuk menjalin kerja sama penelitian lanjutan. “Saya bersyukur dapat mengikuti seminar internasional yang mempertemukan para peneliti yang tidak hanya aktif memproduksi riset namun juga advokasi nyata di masyarakat,” ujarnya.

Dalam salah satu kegiatan, Vicky tampil dengan menggunakan wastra khas Jawa Barat yang juga menjadi misi kebudayaan untuk turut mengenalkan Indonesia kepada masyarakat global. Selain itu, dalam pemaparan riset yang dilakukan, Vicky juga mengenalkan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai kampus pendidikan yang memiliki kepedulian akan pentingnya pendidikan karakter dan general education bagi masyarakat. Hal ini ditandai dengan dibukanya program studi Pendidikan Umum dan Karakter-satu-satunya program studi yang hanya ada di UPI. Melalui kesempatan emas ini, dia juga mengucapan terima kasih kepada Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT), serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang turut mendukung pembiayaan studinya.