Biofarma Gandeng Tokoh Agama Sosialisasikan Imunisasi

Bandung, UPI2

Biofarma mengadakan seminar dengan tema “Imunisasi untuk Kualitas Hidup Yang Lebih Baik” di Gedung Serba Guna PT Biofarma Jln. Pasteur No.28 Bandung, Senin (15/12/2014). Biofarma mengundang sejumlah tokoh agama untuk membantu melakukan sosialisasi tersebut, agar imunisasi di Jawa Barat berhasil. Seminar juga membahas pro dan kontra Imunisasi dalam persepektif  Islam.

Jawa barat menargetkan 90% pemberian vaksin pada bayi yang lahir, mengingat per hari 900-900.000 Bayi lahir di Jabar sehingga itu merupakan ‘pekerjaan rumah’ bagi PT Biofarma untuk terus memberikan vaksin secara merata.

Menurut dr. Peprim Basarah, dokter apesialis anak, vaksin tidak tersebar secara merata karena masih sulitnya menjangkau daerah marjinal juga transportasi dan akses jalan yang sulit. Selain itu, vaksin dijadikan propraganda oleh beberapa kaum dan media dengan membuat buku atau web yang berisi hoax anti vaksin. Berita hoax yang tersebar dimasyarakat dengan iming-iming bersumber dari sumber terpercaya, berakibat munculnya pemahaman dan idologi baru di masyarakat yang mengakibatkan kepercayaan mengenai vaksin dan imunisasi berkurang.1

Sedangkan menurut Ustad Aam Amirudin, masalah terbesar adalah idiologis, ketika ideologis bersebrangan dengan rasionalitas, sebesar apa pun sosialisasi tetap akan terjadi penolakan di masyarakat. Yang harus dilakukan adalah meluruskan idologi menjadi sebuah pemahaman yang benar. Meluruskan idologi membutuhkan opinion leader yaitu opini tokoh yang bisa dipercaya oleh masyarakat dan mematahkan ideology yang salah.

Orang yang sulit diimunisasi masuk dalam pengertian keyakinan, yang sulit adalah bagaimana merontokkan orang yang  berpikiran vaksin adalah program Yahudi yang hukumnya haram. Maka ideologi diubah dengan sistem idologi kepercayaaan. Kepercayaan bisa dilakukan oleh orang yang mengerti tentang nilai keagamaan. Jadi scientified method dan ideologi kepercayaan menyatu menjadi pemahaman baru bagi masyarakat.

“Dengan mengandeng tokoh agama diharapkan terjadinya peningkatan dan kepercayaan imunisasi di mata masyarakat secara merata,” kata Direktur Biofarma Drs. Iskandar. (Sani Rusyda Rahmani, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)