Bunga Astari: Mewujudkan Mimpi Menjadi Kenyataan

1-2BUNGA Astari, S.Par. sangat senang bermimpi tapi dia bukan hanya pemimpi. Ya, mimpilah yang membuat dara kelahiran Sukabumi, 12 Oktober 1993 ini menyusun strategi apa yang harus dilakukan, akan pergi ke mana untuk mendapatkan hal baru, dan ingin menjadi apa pun. Beberapa impian Bunga saat masuk kuliah adalah ingin mendapatkan beasiswa, mengeksplor tempat wisata di Indonesia dan luar negeri. Menjadi mahasiswa terbaik, dan merasakan kuliah di luar negeri.

“Ketika awal semester duduk di bangku kuliah, saya tidak mudah melewatinya. Karena, persaingan di Jurusan Manajemen Pemasaran Pariwisata cukup ketat. Saya terus berusaha agar bisa memberikan hasil terbaik dan juga membanggakan orang tua,” kata lulusan terbaik dari Departemen Manajemen Pemasaran Pariwisata yang mewakili Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang akan mengikuti Wisuda Gelombang III di Gedung Gymnasium Kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Selasa dan Rabu (14-15/12/2015).1-1

Peraih IPK 3,90 (Cum Laude) ini mengaku tidak mengenal hari libur demi mengerjakan berbagai macam tugas dan persiapan presentasi. Waktu makan dan waktu tidur yang kurang sudah menjadi hal biasa untuk kehidupannya ketika menjadi mahasiswa. Teman-teman menilai bahwa dirinya adalah orang yang “lebay”, tidak menikmati masa muda, dan perfectionist.

“Tapi saya tidak pernah beranggapan seperti itu. Inilah cara saya menikmati masa muda dengan mencari ilmu, pengetahuan, dan pengalaman baru untuk bekal saya kelak dan membahagiakan kedua orang tua. Saya bukan orang yang perfectionist hanya saja saya memiliki prinsip ketika kita diberikan tanggung jawab artinya kita sedang diberikan kepercayaan dan kesempatan untuk menunjukkan siapa kita, seperti apa kualitas diri kita. oleh karena itu saya selalu ingin menyelesaikan apa pun dengan usaha terbaik dan tidak mau menyia-nyiakan kepercayaan orang lain,” kata lulusan SMA Negeri III Kota Sukabumi ini.1-4

Menurut Bunga, hasil adalah cerminan dari perjuangan yang menjadi motto hidupnya. Hal itu terbukti di penghujung semester pertama bahwa dirinya mendapat IP sempurna yaitu empat (4.00). Itulah sebabnya, dia mendapatkan beasiswa di kategori prestasi. Bunga mengaku tidak berpuas diri pada titik itu, tetapi membuat dia semakin semangat untuk terus berusaha menyelesaikan tanggung jawab akademik dengan sebaik-baiknya.

Kedisiplinan salah satu kunci yang membuat Bunga dapat mencapai segala keinginan. Tak lepas dari peran orang tua yang menanamkan rasa disiplin sejak dini dengan menghargai waktu. Artinya setiap mahasiswa harus menghargai diri kita sendiri dan juga orang lain. Oleh karena itu, Bunga tidak suka menyelesaikan pekerjaan dekat deadline.1-5

“Waktu demi waktu saya lalui dan tantangan yang semakin banyak. Menginjak semester 5, saya mendapatkan kesempatan emas untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke Malaysia bersama beberapa teman lainnya yang membuat saya harus keluar dari zona nyaman dengan harus kembali beradpatasi, bersaing dengan orang baru dari berbagai macam negara. Inilah tantangan untuk bisa menaklukkan salah satu mimpi saya untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri,” ujar Bunga.

Setelah kembali ke Indonesia, Bunga harus melanjutkan step selanjutnya agar bisa lulus tepat waktu dan mempertahankan predikat cum laude. Rasa pesimistis datang di tengah perjuangan, tetapi ia mencoba mengumpulkan energi positif untuk memotivasi diri agar mampu melewati semuanya. Ia mengayadari bahwa motivasi terbaik untuk bangkit bukanlah seberapa banyaknya kata semangat dari orang lain, tetapi semangat dari diri sendiri.

“Kita harus meyakini bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Maka, hadirnya tantangan besar dalam hidup membuat kita semakin kuat. Perjuangan saya berbuah manis, karena akhirnya saya bisa menyelesaikan masa studi di perkuliahan dengan tepat waktu dengan predikat cum laude. Saya tidak menyangka menjadi bagian dari mahasiswa berprestasi Universitas Pendidikan Indonesia,” ujarnya.1-6

Orang tua mana yang tak ingin melihat anaknya berprestasi? Orang tua mana yang tidak bahagia anaknya menjadi seseorang yang berarti untuk orang banyak? “Maka, bergeraklah, orang tua kita menunggu kesuksesan kita! Disiplin, bekerja keras dan doa yang tak pernah berhenti yang akan mengantarkanmu pada kebahagiaan,” kata Bunga Astari. (WAS/Dodi)