Capres Rema UPI Berkampanye di FPMIPA

Bandung, UPI2

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Mahasiswa (Rema) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan kampanye calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Rema UPI, Jumat (21/11/2014), di Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Ini merupakan kampanye perdana yang diselenggarakan di UPI Kampus Kampus Bumi Siliwangi setelah sepekan sebelumnya dilaksanakan di kampus daerah. “Kampanye ini merupakan kampanye perdana di kampus Bumi Siliwangi. Untuk fakultas lain, belum fix karena terkendala perizinan yang belum selesai,” kata Farhan Firmansyah Kasim, dari Jurusan Pendidikan Matematika 2011 selaku Ketua KPU.

Farhan mengharapkan proses pemilu capres dan cawapres BEM Rema UPI dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tema yang diusung dalam pemilu yakni Pemilu Rema untuk UPI Gemilang.

Kampanye ini dihadiri oleh pasangan capres dan cawapres nomor satu, Patra Rizal, jurusan Teknik Sipil 2011 dan Rizal. M. Zaid jurusan PKh 2011 dan pasangan nomor dua, Dede Tata Abdul Fathah jurusan Bahasa Daerah 2011 dan Vina Dwiyanti jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga program studi Tata Boga 2011.

Bertindak sebagai panelis yakni para Ketua Himpunan di FPMIPA. Mereka bertanya berkaitan dengan tema kampanye FPMIPA yakni pemberdayaan BEM Rema UPI terhadap peran mahasiswa sebagai intelektual akademisi.

Dimintai pendapatnya, Erin Simbolon, mahasiswa Sekolah Pascasarjana UPI Jurusan IPA 2013 yang turut berpartisipasi mengatakan bahwa antusias mahasiswa S1 dalam mengikuti acara seperti ini masih kurang. Hal ini bisa jadi karena kegiatan ini kurang dianggap bermanfaat bagi mahasiswa lain atau dianggap belum berkualitas.

Faktor kedua adalah masih kurangnya publikasi.

Menanggapi capres dan cawapres, Erin bertanya-tanya, “Kenapa yang mencalonkan itu dari jurusan lain? Mengapa jurusan eksak tidak ada? Ini menjadi tamparan bagi mahasiswa IPA yang yang dianggap baik namun jiwa sosialnnya kurang,” katanya. (Galih Kurniawan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FPIPS UPI)