Di Media Jepang, Good News is Good News

Bandung, UPI2

Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia (Ikom FPIPS UPI) menggelar kuliah umum, Selasa (16/12/2014) di Gedung Muhammad Nu’man Soemantri Lantai 5 Ruang 30 Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Kuliah umum yang mengundang Mr. Kohdai Ojio sebagai keynote speaker ini bertemakan, “Dunia Jurnalisme Indonesia dan Jepang”. Mr. Kohdai Ojio merupakan  wartawan The Daily Jakarta Shimbun.

Acara yang dihadiri oleh Dr. Ridwan Effendy M.Ed selaku Ketua Departmen Ilmu Komunikasi ini turut mengundang dosen komunikasi dan dosen bahasa Indonesia. Dr. Ridwan Effendy membuka acara dengan memberikan sambutan sekaligus memaparkan wartawan sebagai paradigm serta perspektif positivisme dan teori kritis terhadap media.

“Walaupun pendapatan wartawan di Jepang sangat tinggi akan tetapi seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, surat kabar di Jepang cenderung mengalami penurunan jumlah pembaca,” kata Mr. Kohdai Ojio saat memberi materi kuliah umum sembari memaparkan perbedaan surat kabar Indonesia dan Jepang.3

Diungkapkan Mr. Kohdai Ojio “Saya memilih Indonesia karena tertarik dengan budaya, olah raga, siklus ekonomi, realitas pendidikan, fenomena politik dan segala sesuatu yang ada di Indonesia.”

Saat ditanya mengapa ia memilih menjadi wartawan di Indonesia, dia menjawab, “Saya pun bersyukur bisa menjadi wartawan di Indonesia karena jika di Jepang saya harus ke daerah yang tidak pernah saya kunjungi sebelumnya. Sementara di Indonesia sejauh apa pun saya mencari berita warga setempat pasti ramah dan mudah untuk memberikan informasi yang saya inginkan. Tidak seperti di Jepang yang masyarakatnya individualistis dan apatis terhadap orang asing terutama wartawan,” tambah Mr. Kohdai Ojio.1

“Di Jepang prinsip bad news is a good news tidak berlaku. Good news is a good news adalah prinsip wartawan Jepang, karena mereka yakin dengan banyaknya berita positif maka akan memotivasi orang lain untuk bertindak hal yang positif juga,” ujar Vidi Sukmayadi S.S M.Si., selaku moderator saat menyimpulkan hasil ceramah Mr. Kohdai.

“Acara kuliah umum ini sangat menarik karena saya mendapatkan wawasan baru tentang perbedaan dunia jurnalisme di Jepang dan Indonesia” ujar Dwi Puji Octaviani salah satu peserta acara kuliah umum tersebut. (Henry Gunawan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)