Dies Natalis ke-67 UPI: UPI Gelar Pidato Kehormatan Guru Besar

Bandung, UPI – Selasa (19/10) UPI menyelenggarakan pidato kehormatan Guru Besar dalam rangkaian acara Dies Natalis ke-67 tahun 2021. Pelaksanaan dilakukan secara terbuka dan terbatas di Gedung Achmad Sanusi, Kampus UPI Bumi Siliwangi, Kota Bandung serta disiarkan juga secara daring melalui kanal Youtube TVUPI Digital. Kegiatan tersebut dihadiri oleh serta dihadiri oleh Rektor UPI beserta jajaran, Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA) beserta jajaran, Ketua Dewan Guru Besar (DGB) beserta jajaran, Ketua Senat Akademik (SA) beserta jajaran, dan para hadirin undangan. Pidato kehormatan ini disampaikan langsung oleh tiga orang Guru Besar yang sudah mengabdi di UPI yakni Prof. Dr. Nuryani Rustaman, M.Pd., Prof. Dr. Wahyudin, M.Pd., dan Prof. Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd.

Acara ini diawali langsung dengan pidato disampaikan oleh Ketua Dewan Guru Besar (DGB) UPI yakni Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si yang menyampaikan pidato sambutan sekaligus menegaskan kegiatan sarat makna sebagai penanaman legacy untuk generasi mendatang. Pidato Kehormatan Guru Besar pertama dibuka oleh Prof. Dr. Nuryani Rustaman, M.Pd. mengenai “Hikmah Di Balik Proses Belajar Sepanjang Hayat Dalam Pandangan Biologi Berbasis Kecerdasan Majemuk”. Beliau menyampaikan bahwa “Tujuan pidato ini bukan pada aspek mengajar guru tetapi lebih pada esensi belajar, kondisi pengetahuan pendidik serta pembekalan belajar pada calon pendidik. semua itu terkait dengan perkembangan keilmuan dan bidang tertentu (IPA dan khususnya Biologi)”, ujar Prof. Nuryani.

Pidato Kehormatan Guru Besar ke-dua disampaikan oleh Prof. Dr. Wahyudin, M.Pd. yang berjudul “Menghayati Semangat Pendidikan Matematika dan Dunia Pendidikan di Indoneisa Terknini”. Dalam pidatonya, Prof. Wahyudin menyampaikan bahwa terdapat perbedaan sekitar empat dekade silam bahwa terdapat pencapaian belajar matematika di antara peserta didik yang sama usianya, untuk menegaskan bahwa pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan capaian, tingkat kemampuan, serta kebutuhan peserta didik. Sebagai seorang Guru Besar bidang Matematika, dalam pidato tersebut Prof. Wahyudin menyampaikan akan terus mempelajari matematika untuk semakin mengenali dan mengaguminya. Prof. Wahyudin mengharapkan “sang bahasa alam semesta” akan semakin membuka dirinya dan bercerita lebih banyak lagi, hari demi hari.

Terakhir, Pidato Kehormatan Guru Besar ke-tiga disampaikan oleh Prof. Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd. yang berjudul “Pembelajaran Berbasis Praktikum dalam Pendidikan Guru Biologi: Untuk Membangun Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif melalui Pembelajaran Berbasis Praktikum”. Dalam pidatonya, Prof. Fransisca menyampaikan bahwa tidak ada rumus rahasia untuk menananmkan keterampilan berpikir dalam pembelajaran biologi. Guru perlu mengajarkan strategi pembelajaran untuk berpikir dan sekaligus untuk memperoleh pengetahuan secara bersamaan. Lalu, guru harus memberi kesempatan kepada siswanya untuk merefleksi, mengevaluasi diri dan merancang pikirannya. Berkaitan hal ini, guru harus menjadi model agar siswa belajar menirukannya.

Setelah rangkaian pidato yang disampaikan oleh para Guru Besar, lalu acara dilanjutkan dengan hiburan lantunan musik dari penampilan Rektor UPI, Ketua Senat Akademik, dan Dekan FPBS. Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M. Pd., M.A. menyanyikan lagu “Potret Salira”, lalu disambung dengan Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M.Ed. menyanyikan lagu “You Raise Me Up”, dan Prof. Dr. Tri Indri Hardini, M.Pd. mengajak bapak Rektor UPI untuk menyanyikan lagu “Setangkai Anggrek Bulan” sembari menutup acara yang penuh khidmat ini. (Teks & Foto: Rezaiva / edit: end)