Diperlukan Pembelajaran Khusus bagi Tuna Daksa

Bandung, UPI1

Dadan, Galih, Adi, dan Aep, serta Rinal mahasiswa Departemen Pendidikan Khusus angkatan 2011 tampak cekatan memamerkan kemampuannya dalam melakukan olah raga permainan bocce dan Lawn Ball di hadapan 80 orang peserta Workshop Penyusunan Buku Pedoman Khusus Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif untuk Peserta Didik Tunadaksa SDLB, Senin (22/12/2014).

“Keempatnya merupakan penyandang Tunadaksa, mereka mempunyai hambatan fisik dan psikis, diperlukan layanan pendidikan khusus untuk membantu perkembangan optimal mereka,” kata Ketua Pelaksana Workshop Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd.2

Oleh karena itu, diperlukan juga pembelajaran yang didesain secara khusus melalui kegiatan penyesuaian, adaptasi, atau modifikasi agar pembelajaran tersebut mampu memenuhi kebutuhan khususnya. Dalam permainan tersebut, terdapat dua tim yang berlomba melemparkan bocce atau bola berukuran besar agar mengenai palina atau bola sasaran yang kecil, atau mendekati sasaran. Tim pemenang adalah tim yang mampu menempatkan bocce paling dekat dengan palina.

Dikatakan, Departemen Pendidikan Khusus FIP UPI bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan PKLK Dikdas Kemendikbud RI melaksanakan Workshop Penyusunan Buku Pedoman Khusus Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif untuk Peserta Didik Tunadaksa SDLB. Seperti diketahui bahwa selama ini pendidikan jasmani adaptif untuk sekolah luar biasa memang belum ada, yang ada hanyalah pendidikan jasmani secara umum. Itulah sebabnya penyusunan buku Pedoman Khusus Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif sangat penting.3

“Penyusunanya mengacu pada semua adaptasi (adaptasi proses, alat, lingkungan, metode, aturan, dan lain sebagainya. Contohnya seperti permainan bola voli, namun berbeda dengan permainan voli pada umumnya, disitu diterapkan aturan bahwa semua yang ikut harus mendapatkan bola sehingga semua bergerak dan mendapatkan kesempatan bermain,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan, permainan bola voli ataupun permainan bocce merupakan salah satu materi Penjas Adaptif untuk Tunadaksa SDLB, di dalamnya terdapat aktivitas pola gerak dasar, aktivitas permainan fungsional, konstruktif, dramatik/simbolik, game, kemudian aktivitas permainan dan olahraga, aktivitas kebugaran jasmani, aktivitas senam lantai aktifitas ritmik dan gerak berirama dengan atau tanpa musik, aktivitas akuatik, serta aktivitas kesehatan.4

Tujuan pendidikan jasmani adaptif secara umum adalah untuk membantu mereka mencapai petumbuhan dan perkembangan jasmani, mental emosional, dan sosial yang seimbang dengan potensi yang dimiliki melalui aktivitas pendidikan jasmani yang dirancang dan disusun secara benar.

Buku ini disusun oleh tim Departemen Pendidikan Khusus FIP UPI bekerjasama denagn ISAPE yang didukung penuh oleh Direktorat Pembinaan PKLK Dikdas Kemendikbud RI, diantaranya Dr. Musjafak Assjari, M.Pd., Dr. Bangbang Abduljabar, M.Pd., Dr. Yudi Hendrayana, M. Kes. AIFO., Dr. Jaja Raharja, M. Ed., Dr. Atang Setiawan, M.Pd., Drs. H.M. Umar Djani Martasuta, M.Pd., Dr. Sunardi, M.Pd., Dr. Juhanaini, M.Pd., Drs. Irham Hosni., Tegar Rahmatia, S.Pd., Tatang Lia, S.Pd., Haeruman, S.Pd., Drs. Zulkifli Siddiq, M.Pd., Dr. Sima Mulyadi, M.Pd., dan Drs. Mamad widya, M.Pd, serta Dr. Permanarian Somad, M.Pd.5

Hadir pula perwakilan dari perguruan tinggi mitra diantaranya Dr. H. Munawir Yusuf, M.Psi dari Universitas Sebelas Maret, Dr. Rini M.Pd dari Universitas Islam Nusantara, Dr. Asep Supena, M.Psi dari Universitas Negeri Jakarta, dan Dr. Suparno, M.Pd dari Universitas Negeri Yogyakarta, serta Ketua Indonesian Society for Adapted Physical Education (ISAPE)  H. Nasihin. (Dodiangga)

6